Skip to main content

Deparpolisasi (Bag.1) : Pro Dan Kontra


Dalam dua bulan terakhir, nama Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kian berkibar. Setelah namanya mencuat karena gebrakannya menggulung kawasan lokalisasi Kalijodo, kini keberanian  Ahok memicu munculnya kembali istilah “deparpolisasi” dan bikin “gaduh” dunia perpolitikan di Indonesia. Pro kontra terhadap deparpolisasi pun bergulir kencang dan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Tetapi perdebatan kali ini tidak lagi terfokus kepada sosok Ahok, namun yang dipersoalkan adalah deparpolisasi.
Ini berawal ketika Ahok meneguhkan tekadnya untuk maju dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) Daerah Khusus Ibukota (DKI) lewat jalur independen. Ahok sebenarnya berniat menggandeng politikus PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, sebagai pasangan bakal calon wakil gubernur. Namun “restu” PDIP tak kunjung didapat.
Setelah memutuskan maju lewat jalur independen, Ahok mengaku sudah bertemu dan berbicara dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kepada Mega, Ahok menyampaikan niatnya maju Pilgub DKI bersama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI, Heru Budi Hartono lewat jalur independen.
Menurut Ahok, saat menerima laporan itu Megawati tak marah kepadanya karena maju independen. Namun sesaat setelah pengakuan Ahok tersebut, di tempat terpisah Sekretaris DPD PDIP, Prasetio Edi Marsudi, tiba-tiba mengunkap fakta lain. Prasetio mengaku mendapat perintah dari Ketua Umum PDIP Megawati untuk konsolidasi menghadapi Pilgub DKI.
PDIP, kata Prasetio, di Pilgub DKI bisa mengajukan calon sendiri. Namun mereka tak ingin buru-buru menumumkan nama kandidatnya. Sejumlah nama potensial masih disaring oleh DPD PDIP DKI. Nama Ganjar Pranowo dan Tri Rismaharini  disebut masuk kandidat nama cagub DKI dariPDIP.
Selain konsolidasi, PDIP tibat-tiba mempersoalkan munculnya calon independen di Pilkada. Menurut prasetio, pengajuan calon kepala daerah dari jalur independen adalah bentuk deparpolisasi. Prasetio menyatakan, deparpolisasi berakibat merugikan partai politik. Bukan hanya PDIP yang terkena imbasnya, namun semua parpol juga bisa tergerus deparpolisasi.
“Independen itu kan liberal. Maksud dan tujuannya sah, tapi tidak ada payung hukum dan undang-undangnya,” kata Prasetio. Ia menilai, jalur independen merupakan perwujudan paham liberal. Padahal untuk konteks Indonesia, peran parpol juga sebagai wadah pertanggung jawaban kepala daerah yang diusung. “Secara tata Negara, deparpolisasi adalah pelemahan. PDIP melawan deparpolisasi,” kata Prasetio.
Prasetio menuturkan, masalah deparpolisasi harus segera disikapi. Ketua DPRD DKI itu mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Megawati sempat mengutarakan bahwa sejarah Indonesia tidak pernah lepas dari peran partai politik. Bangsa ini, kata Prasetio, dibangun oleh parpol, bukan semata-mata oleh relawan.
Menurut Prasetio, ada perbedaan mendasar antara parpol dan relawan. Relawan digambarkan Prasetio hanya sebagai pendukung pilihannya. Selain itu, baik di DPR maupun DPRD tidak terdapat fraksi independen. "Istilahnya membantu untuk support jagoannya," katanya.
Prasetio menilai di dalam parpol terdapat proses membangun. Partai akan bertanggung jawab terhadap kader-kadernya. Ada tanggung jawab yang diemban parpol saat mengusung nama calon pemimpin.
"Kalau ia kerjanya jelek, yang kena kan parpolnya, bukan oknum atau perseorangannya. Ini harus bisa dihargai dan tanggung jawabnya juga susah," ujarnya. Untuk itu, kata Prasetio, internal PDIP harus berkonsolidasi bahkan sampai tingkat anak ranting. Dalam pertemuan tersebut, PDIP sekaligus menegaskan menentang deparpolisasi, termasuk pengusungan lewat jalur independen.

Pro Kontra  

Pernyataan politikus PDIP, Prasetio, tentang deparpolisasi memicu perdebatan dan tanggapan beragam. “Mengapa Pilihan Ahok maju lewat jalur independen ke Pilgub 2017 dikaitkan PDIP dengan upaya deparpolisasi?. Padahal, calon independen diatur dalam Undang-Undang Pilkada, yang dibuat Wakil Rakyat di Komisi II DPR. Ini konsekuensi dari undang-undang, karena dimungkinkan lewat jalur independen," kata anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Budiman Sudjatmiko.
Meskipun Budiman memandang sebagai hak, tetapi Pilgub bukan sekedar menang atau kalah. Gubernur yang terpilih tentu harus menjalankan pemerintahan secara efektif. "Kan ada DPR, ada fraksi-fraksi. Independen akan mengalami beberapa barier dari fraksi-fraksi. Tapi itu hak konstitusional," ujar Budiman.
Dia menyarankan agar Ahok bergabung dengan partai politik. Sehingga bisa membangun pemerintahan bersama-sama. "Tapi intinya ini tantangan partai politik supaya dia tetap menarik bagi calon-calon," ungkap dia.
Sementara Ketua Komisi II Rambe Kamarulzaman menegaskan pentingnya peran parpol di negara demokrasi. Jangan sampai ada doktrin untuk membenci parpol. "Jangan dari kecil orang tak suka sama partai politik. Di mana pun, parpol pegang peranan penting. Harus diterima hal itu," kata Rambe dalam diskusi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/3/2016).
Rambe kemudian meminta semua pihak tidak melarang siapa pun untuk bergabung ke partai politik. Soal calon independen di pilkada, Rambe menyebut kader parpol pun bisa saja maju sendiri. "Tetap itu dilaksanakan. Kader parpol bisa saja melalui calon perorangan. Tentunya berharap ke depan parpol harus makin maju. Dengan majunya parpol sesuai asas demokrasi yang baik," tutur Rambe.
Mantan Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida di Jakarta, Rabu (9/3), mengatakan, calon independen hadir karena hak demokrasi warga di tengah ruang parpol yang sempit dengan berbagai perilaku transaksional dari sebagian oknum pimpinan parpol.
“Hak warga itu dijamin dalam konstitusi kita. Sementara praktik transaksional dan money politic  menjadi faktor perusak utama birokrasi dan moralitas rakyat, karena semua itu merupakan hulu dari semua persoalan di negeri ini. Negara ini sendiri tak bisa hanya digadaikan kepada parpol dengan kecenderungan karakter seperti sekarang ini. Maka keberadaan calon independen seharusnya tak boleh lagi jadi isu, karena ketika orang parpol mengangkat itu, bisa dianggap kembali membuka aib sendiri,” kata Laode Ida.
Ketua DPR Ade Komarudin membela Ahok yang ingin mencalonkan diri lewat jalur independen saat Pilkada DKI 2017. Menurut dia, langkah yang diambil Ahok bukanlah bagian dari deparpolisasi.
"Kalau beliau memang punya keinginan mencalonkan dari independen, itu hak politik beliau. Tidak bisa kita paksakan dan kita tidak bisa katakan itu sebagai deparpolisasi," ujar Ade di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/3/2016).
UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah, kata Ade, telah mengatur mengenai syarat seorang calon kepala daerah yang ingin maju dari jalur independen. Ade menilai, langkah yang dilakukan Ahok seharusnya menjadi tantangan bagi partai politik untuk melahirkan calon yang berkompeten yang dapat diusung saat pilkada.
"Beliau punya hak untuk maju independen, dan ini buat partai merupakan bentuk tantangan yakni ada jalur yang dijamin UU," ujarnya. 

Suparto
#OneDayOnePost

Comments

  1. Wah. Ini mas nya berbakat nulis berita. Eh, atau emg udh jd jurnalis? Sukses ya. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Insyaallah beberapa tulisan saya juga berbentuk laporan jurnalistik. Bisa disimak dlm tulisan yang lalu. Tapi masih belajar lho...
      Oke makasih..

      Delete
  2. kerenn.. cuma agak gak mudeng sama politik.. hikz T_T

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang, bicara soal politik itu kadang membingungkan. tapi juga mengasyikkan.

      Delete
  3. Adalagi satu istilah yang dilontarkan pengamat Ray Rangkuti, derakyatisasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang orang Indonesia itu terkenal kreatif. nanti akan muncul lagi istilah-istilah unik yang bikin bingung kita....

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s