Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2016

RESHUFFLE KABINET, JOKOWI COPOT DELAPAN MENTERI

Catatan Part -1 Menteri Baru Hasil Reshuffle Kabinet Jilid II (Sumber Foto: m.tempo.co) Setelah diliputi teka-teki dan tertunda beberapa kali, akhirnya Presiden Joko Widodo mengumumkan  reshuffle  – perombakan kabinet jilid II pada Rabu, 27 Juli 2016. Ada delapan menteri baru, satu kepala pejabat setingkat menteri, yakni Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan empat menteri yang digeser dalam perombakan kabinet kali ini. Nama-nama tersebut diumumkan oleh Jokowi di halaman Istana Negara. Pada saat pengumuman itu, presiden didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Mensesneg Pratikno, dan Menseskab Pramono Anung. Perombakan Kabinet kali ini, menurut saya, termasuk luar biasa karena ada delapan orang yang dicopot dari jabatan menteri sehingga harus rela keluar dari jajaran kabinet Jokowi. Pencopotan delapan menteri tersebut memunculkan banyak sorotan, tanda tanya, bahkan reaksi beragam yang diwujudkan dalam bentuk meme. Delapan menteri yang kelua

Cermin Kehidupan

Kita sering mengeluh karena beban hidup terlalu berat. Mengeluh karena merasa hidup selalu   dalam kesusahan, penuh cobaan dan serba kekurangan.  Coba lihat orang lain. Kita akan menemukan, ternyata banyak diantara mereka keadaanya lebih susah dan sengsara. Salah satunya adalah pria ini. Tiap hari ia harus menarik gerobak bermuatan beberapa lembar daun pintu seberat lebih dari seratus kilogram.  Ia berjalan kaki puluhan kilometer, menyusuri jalan kampung dan menerobos hiruk pikuk kota untuk menawarkan dagangan milik majikannya. Terkadang hingga seharian, dua hari, tiga hari, tak membuahkan hasil. Namun ia terus dan terus berusaha sekuat tenaga. Ia tetap yakin, akan menemukan orang yang mau membeli barang yang dibawanya, agar mendapatkan upah dari jerih payahnya. Demi rasa tanggungjawab sebagai kepala keluarga, memenuhi kebutuhan anak isteri dan rumah tangganya, lelaki berusia 42 tahun ini mampu menjalani pekerjaan ini di tengah kerasnya perjuangan hidup. Ia

Tangis Pilu Di Hari Nan Fitri

Usai Shalat Idul Fitri. Kami seluruh keluarga berkumpul di rumah Ibu untuk acara Sungkeman kepada orang tua.    Diawali dari saudara kami tertua, duduk bersimpuh di hadapan Ibu yang sudah berusia 80 tahun lebih. Disusul oleh saudara yang lain, selanjutnya diantara istri/suami dan anak-anak. Di hari nan suci ini, kami ingin mengucapkan kata maaf kepada orang tua dan seluruh keluarga atas segala kesalahan. Kami berharap mendapat ampunan  dan bersihnya hati. Namun seluruh rangkaian kata maaf yang ingin terucap,  tak kuasa terungkap. Yang terjadi adalah suasana haru biru.    Segala yang menyesak di dada meledak menjadi tangis pilu di pangkuan dan pelukan Ibu. Begitu pun ketika kami berhadapan dengan istri/suami, anak-anak dan saudara. Hanya isak tangis haru yang menjadi ungkapan saling memaafkan dan kasih sayang diantara kami. *** Meski tak ada kata yang sanggup kuucapkan Seluruh rasa menyatu dalam ketulusan Sucinya hati dan kasih sayang di hari leb

Ramadhan, Idul Fitri dan Saling Memaafkan

Ibadah puasa Ramadhan baru saja kita laksanakan. Ibadah puasa Ramadhan sesungguhnya suatu proses pendidikan dan latihan bagi orang-orang beriman,  menghantarkan pada puncak nilai-nilai kemanusiaan yang disebut dengan takwa. Itulah makna firman Allah, “Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu menjadi orang yang bertakwa,” (Qur’an Surat (QS) Al-Baqarah [2]:183). Dengan pendidikan dan latihan sebulan lamanya, grafik iman dan takwa kita meningkat, dosa-dosa telah terampuni, dan pahala melimpah diperoleh. Semoga kita lulus ujian dan memperoleh piagam penghargaan yang bertuliskan : “ Ghufira lahu ma taqaddama min dzambih - Diampuni dosa-dosanya yang telah lampau,” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim). Tetapi, dosa-dosa yang telah terampuni itu, barulah dosa-dosa yang berhubungan dengan Allah. Sedangkan dosa dan kesalahan kepada sesama manusia belum terampuni sebelum kita saling memaafkan. Maka, i

Pesan Idul Fitri : Waspadai Penggerusan Akidah dan Akhlak

Ribuan umat Islam, Rabu pagi (6/7/2016) memenuhi Lapangan Teguhan, Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, untuk mengikuti shalat Idul Fitri, 1 Syawal   1437 Hijriyah.  Pelaksanaan Shalat Idul Fitri yang dikoordinir oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kelurahan Plumbungan bekerjasama dengan Takmir Masjid Juanda Teguhan itu menampilkan Imam dan Khatib, H. Fuad Mulyadi Nazir, MPd. Fuad dalam khutbahnya mengingatkan, lepasnya Ramadhan bukan berarti lepas pula kedalaman rohani yang kita salami selama sebulan yang penuh berkah dan rahmat itu.   “Kita tidak berharap menjadi orang yang berhampa tangan melepas Ramadhan sekedar beroleh bekas-bekas lapar dan kantuk belaka. Yang kita harapkan adalah mencapai puncak ketakwaan yang tak akan pernah pudar, yang terus tumbuh dalam sanubari dan perilaku kita. Semoga ibadah yang kita tanam selama Ramadhan ini tumbuh dengan subur sepanjang tahun, sejauh sisa usia kita,” pesan Fuad. Berbagai p

Lebaran Bagi Anak-Anak

Usai 'Sungkem' kepada orang tua dan saling memaafkan diantara seluruh keluarga, Lebaran menjadi momen indah bagi anak-anak. Mereka selalu menanti 'Luberan' rejeki berupa uang 'pitrah' yang siap dibagikan untuk anak-anak. Dengan polos dan ceria, mereka menghitung dan menunjukkan ‘hasil’ yang diperolehnya.  “Alhamdulillah,” ungkapnya serentak. Melihat kepolosan tingkah polah mereka yang penuh ceria, kami pun merasakan kebahagiaan tiada tara. Semoga keceriaan dan kebahagiaan hari ini senantiasa mewarnai hari-hari yang akan kami lalui.