Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2018

Tanggal Tua Tetap Ceria

Tanggal tua, seperti kebanyakan orang, menjadi saat penuh derita. Duit di dompet tak lagi terlihat, sedangkan kebutuhan hidup terus meningkat.  Di tengah situasi serba susah, tiba-tiba dapat kiriman dari teman beberapa paket humor pengusir stress.  Lumayan, bisa sejenak melupakan  penyakit menahun di tanggal tua. Merubah derita menjadi ceria. Tapi, saat menikmati beberapa kiriman paket humor penglipur lara itu, saya jadi senyum-senyum dan ngakak sendiri. Lho, gimana. Gawat, malah tambah stres ini.... 

Proses Memaafkan Menurut Al-Qur'an

Manajemen diri dalam proses memaafkan menurut Al-Qur’an Ketika ada orang lain yang menyakiti hati kita, secara tidak sadar kita langsung marah. Terjadi perubahan emosi menjadi emosi negatif dalam diri kita terhadap seseorang atau peristiwa tertentu.  Oleh sebab itu, dalam proses memaafkan terlebih dulu seseorang harus dapat mengalahkan amarahnya. Dalam surat Ali-Imran[3] : 133 disebutkan, “Dan bersegeralah kamu pada ampunan Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang yang bertaqwa. Yaitu orang yang berinfak, baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, serta memaafkan kesalahan orang lain.” Di dalam ayat tersebut ada tiga fase sikap, yaitu : Menahan amarah Di dalam fase ini, di dalam hati ada keinginan bereaksi kepada orang lain yang berbuat salah, namun ia menahan reaksi tersebut dan di dalam hatinya masih ada perasaan tidak tenang.  Dalam sebuah hadist riwayat Abu Hurairah, Rasu

Sumpah Pemuda

Hari ini, Minggu, 28 Oktober 2018 diperingati 90 Tahun Sumpah Pemuda.   Sumpah Pemuda  adalah satu tonggak utama dalam sejarah  pergerakan kemerdekaan Indonesia . Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara  Indonesia . Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan  Kongres Pemuda Kedua  yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di  Batavia  (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan". Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum

Bahagia Dengan Memaafkan Orang Lain

Diantara ciri orang bertaqwa adalah mampu menahan amarah dan mau memafkan kesalahan orang lain. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran [3]: 134. Perintah Allah agar memaafkan orang lain itu ternyata untuk kebahagiaan bagi yang bersangkutan. Berikut penjelasannya.  Jika kita menyimpan dan memendam kemarahan, dendam, dan tidak mau memaafkan kesalahan orang lain, maka sebenarnya kita sedang membawa beban kebusukan dihati kita. Akan ada perasaan berat, tertekan, juga kegalauan menyelimuti hati kita. Dan ini adalah suatu penyakit hati. Oleh karena itu, dengan menjadi pemaaf, maka diri kita telah memusnahkan hasrat permusuhan yang merupakan sifat-sifat setan. Orang yang bersikap pemaaf akan menemukan kemuliaan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tapi syaratnya, orang yang memaafkan itu harus menghapus bekas-bekas luka di hatinya. Bukanlah memaafkan namanya, apabila masih tersisa bekas luka itu di dalam hati, bila masih ada dendam yang membara.  Menutup pintu

3 Syarat Hidup Bahagia Dengan Iman dan Amal Shalih

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman  :"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. "(QS. An Nahl[16] : 97). Menurut Abu Nabilah Al Makassary (2011), yang dimaksud dengan amalan shalih adalah amalan kebaikan yang didalamnya mengandung tiga perkara yaitu: 1. Sesuai dengan petunjuk Nabi SAW. Firman Allah SWT.   "Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah."   (QS. Al Hasyr[59]:7). 2. Hendaknya ikhlas, semata-mata karena Allah SWT Allah berfirman :  "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas) kepada-Nya semata-mata (karena) menjalankan agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, dan ya

Komunikasi Politik Untuk Raih Sukses Pemilu

Partai politik (parpol) dan Calon anggota legislatif (Caleg) yang ingin meraih sukses pada Pemilu, perlu membangun komunikasi politik yang baik. Politik sebagai sarana merealisasikan tujuan bersama, tidak mungkin lepas dari komunikasi politik diantara pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Pernyataan tersebut disampaikan Moh. Yulianto, S.Sos, M.Si, dosen FISIP UNDIP Semarang saat memberikan materi pada Sarasehan Komunikasi Politik di ruang Sukowati Setda Sragen beberapa waktu lalu. Menurut Yulianto, peran komunikasi politik sebagai sarana membangun demokrasi yang sehat ditentukan oleh beberapa pendekatan. Pertama , pendekatan linguistik, yang berkaitan dengan pemakaian bahasa politik para aktor yang akan disimak publik. Kedua,  pendekatan fungsional, menyangkut dinamika politik yang ditentukan oleh media komunikasi serta dampak dan pengaruhnya, seperti  fenomena iklan politik. Ketiga,  pendekatan soal lingkungan, yang dipengaruhi oleh relasi antara sistem politik dengan kult

Tiga Hal Perusak Kehidupan Manusia

Ada tiga faktor perusak kehidupan umat manusia yang perlu diwaspadai. Hal ini sesuai peringatan Rasulullah SAW dalam hadits, " Ada tiga hal yang merusak, hawa nafsu yang diikuti, kekikiran yang ditaati, dan bangga terhadap dirinya sendiri ."(HR. Thabrani).  1. Hawa Nafsu Yang Diikuti     Setiap orang punya nafsu ingin kaya, kedudukan yang tinggi, dan nafsu seksual. Kalau nafsu itu diarahkan dengan baik sesuai ketentuan dan norma, insya Allah akan berbuah kebaikan. Namun jika diikuti tanpa kendali kemudian melanggar aturan yang ditetapkan Allah, maka akan menimbulkan kerusakan pada kehidupan manusia.  " Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkan  sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?." (QS.

DISIPLIN PRIBADI MELAHIRKAN DISIPLIN NASIONAL

Secara pribadi, dimanapun berada, kita mesti bisa berlaku disiplin dengan penuh kesadaran. Kalau disiplin pribadi sudah tertanam, akan muncul disiplin kelompok, disiplin organisasi, dan akhirnya terbentuk disiplin nasional. Jika hal ini terwujud, alangkah indahnya dunia ini, karena semua elemen akan berjalan menurut aturan, etika dan norma yang berlaku. Disiplin pribadi adalah disiplin yang didasarkan atas kesadaran individu sendiri. Disiplin ini sangat diharapkan didalam suatu organisasi karena tidak memerlukan perintah atau teguran langsung. Sebaliknya, disiplin berdasarkan perintah yakni dijalankan karena adanya sanksi atau ancaman hukuman. Orang yang melaksanakan disiplin ini karena takut terkena sanksi atau hukuman, sehingga disiplin dianggap sebagai alat untuk menuntut pelaksanaan tanggung jawab. Pada kondisi tertentu, seseorang mungkin perlu dipaksa dan dirubah perilakunya bahkan diberikan sanksi ( punishment ) agar bertindak sesuai aturan. Dengan adanya sanksi ters

Seuntai Doa

Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang Kami bersyukur atas segala nikmat-Mu Hari ini masih menjadi bagian hidup kami Berikanlah kami bimbingan,  kemudahan dan kelancaran untuk menjalaninya Bimbinglah penglihatan kami untuk senantiasa melihat kebaikan dan kebenaran Tuntunlah lisan kami agar bisa menebarkan kejujuran, kebenaran dan kemuliaan Gerakkanlah tangan dan kaki kami untuk memberikan kebaikan  bagi orang lain, sebagai bagian dari ibadah kami Berilah kami rezeki halal dan baik yg mencukupi, agar kami dapat memberi manfaat bagi orang lain yang membutuhkan. Yaa Allah Ya Tuhan kami Jadikanlah keluarga, saudara, dan teman-teman kami sebagai warna-warni kehidupan yg penuh keindahan, kasih sayang, rukun dan damai selalu Berikanlah kepada kami kesehatan yang sempurna serta sisa umur yang penuh manfaat dan barokah... Aamiin Yaa Rabbal 'aalamiin

Pipiet Senja, Kekuatan Dibalik Ringkih Tubuhnya

Pipiet Senja, dikenal sebagai salah seorang penulis yang sangat produktif di Indonesia. Meski tubuhnya ringkih karena menderita penyakit kelainan darah bawaan (thalasemia) dia sering diundang ke berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara untuk berbagi ilmu dan pengalamannya. Berikut sekilas profil dan karya Pipiet Senja yang saya olah dari berbagai sumber. *** Pipiet Senja adalah nama pena Etty Hadiwati Arief, lahir di Sumedang, 16 Mei 1956 dari pasangan Hj.Siti Hadijah dan SM. Arief (alm) seorang pejuang’45. Ia adalah penulis yang sangat produktif. Ratusan karya novel telah ditulisnya, baik dalam Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Sunda. Pipiet Senja harus ditransfusi darah secara berkala seumur hidupnya karena penyakit kelainan darah bawaan. Dia memiliki dua orang anak yang selalu membangkitkan semangatnya, yaitu Haekal Siregar dan Adzimattinur Siregar . Penasehat Forum Lingkar Pena (FLP) Pusat ini, sering diundang seminar kepenulisan ke pelosok Tanah Air dan mancanegar

Tragedi atau Berkah ?

Saya ingat kisah keluarga Clark di Skotlandia yang mempunyai sebuah impian besar tetapi gagal di tengah jalan. Kita bisa mengambil hikmah dibalik setiap kejadian.  Seperti diceritakan  Dan Miller & Maxwell Maltz   (2014) dalam bukunya berjudul  Road To Self Actualization,  Clark dan istrinya rajin bekerja dan menabung, karena punya rencana besar bersama 9 anaknya ingin pindah ke Amerika Serikat. Akhirnya mereka memiliki cukup uang dan paspor. Kemudian memesan tempat pada pelayaran samudera baru bagi mereka sekeluarga untuk pergi ke Amerika Serikat.  Keluarga Clark penuh gairah menanti kehidupan barunya. Namun, tujuh hari sebelum mereka berangkat, anak lelaki termudanya digigit anjing. Dokter memberikan jahitan pada anaknya dan menempelkan pita kuning di pintu depan rumah Clark sebagai tanda bahwa keluarga itu perlu dikarantina selama 14 hari karena kemungkinan terkena rabies.  Impian keluarga itu hancur. Mereka tidak dapat melakukan pelayaran sebagaimana direncanakan. Ayah

Rumah Yang Sering Dikunjungi Tamu

Dapat kiriman materi seperti ini. Saya belum mendalami tentang kebenaran sumbernya, namun pesannya cukup bagus. *** *Diriwayatkan ada seorang lelaki yang senang kedatangan tamu..!!!* *Namun isterinya menunjukkan sikap sebaliknya..!!!* *Setiap kali ia membawa tamu kerumah, isterinya menunjukkan sikap yang tidak baik..!!!* *Orang itu mengeluhkan keadaan ini kepada Rasulullah Saw..!!!* *Mendengar itu, Rasulullah Saw bersabda :"Katakan kepada isterimu, hari ini Aku dan beberapa orang sahabatku akan bertamu ke rumahmu..!" *Rasulullah Saw berpesan kepada orang Itu :"Dan katakan kepada isterimu supaya ia memerhatikan tamu saat masuk dan keluar rumah..!" *Isteri laki-laki itu melakukan apa yang diperintahkan Rasulullah Saw.* *Pada saat tamu masuk, ia melihat mereka membawa daging dan buah-buahan yang banyak dan pada saat keluar mereka membawa keluar ular dan kala jengking yang begitu banyak..!!!* *Rasulullah Saw Bersabda : "KEDATANGAN TAMU kerumah MEN

Ikhlas dan Hadirkan Niat Dalam Segala Hal

Keikhlasan Dan Menghadhirkan Niat Dalam Segala Perbuatan عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ . [رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة] Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah ebersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah

Negeri Martabak

Ambisi kekuasaan yang tak terkendali  Membuat orang kehilangan kesadaran diri Segala cara dilakukan untuk mendapatkannya Tak peduli dengan aturan dan norma yang ada Kesana kemari mengumbar janji Sekadar basa-basi yang sudah basi Mulut berbusa melempar kontroversi Mencipta kebingungan dan panasnya situasi Akibat ulah segelintir orang yang mabuk kekuasaan Membuat bangsa ini tak lagi  punya martabat dan harga diri Seperti martabak yang mudah dibolak-balik seenaknya Menjadi santapan empuk para perusak negeri Suparto 

Mengubah Tekanan Hidup Menjadi Energi Positif

Semua orang pernah mengalami ketakutan, merasa bimbang dan bersedih. Bahkan lebih dari itu, tidak sedikit orang yang harus menjalani hidupnya dipenuhi oleh ketakutan yang mencekam, kebimbangan dan kegelisahan yang tiada akhir dan bersedih sepanjang masa. Ia selalu dikejar-kejar oleh rasa takut, baik yang datang dari luar dirinya maupun ketakutan yang ia ciptakan sendiri. Ketakutan, kebimbangan dan kesedihan adalah setali tiga uang. Bisa dipastikan, jika ketakutan dibiarkan melingkupi seseorang, maka kebimbangan dan kesedihan akan segera datang menjelang. Jika ini semua dibiarkan berkembang, maka akan menjadi penyakit hati yang semakin mengeras, lebih keras dari seonggok batu. Secara psikologis keadaan seperti itu disebut dengan depresi. Sebuah keadaan di mana seseorang dilingkupi dengan perasaan menyalahkan diri sendiri secara berlebihan dan terus-menerus. Menurut M.Ali Rahmatullah (2005), jika kita mengalami keadaan seperti itu kita harus segera menyadari bahwa ketakutan, keb

Hakikat Rezeki

Jujur saja, semua orang setiap hari selalu mengharapkan mendapatkan rezeki yang banyak atau melimpah, yang cukup dan berkah. Berbagai usaha dilakukan demi mendapatkan rezeki tersebut. Tetapi sayang, dalam pandangan mereka, rezeki yang diharapkan itu seolah hanya berupa uang, harta benda atau bersifat materi saja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan, rezeki adalah segala sesuatu pemberian Tuhan yang dipakai untuk memelihara kehidupan. Dengan demikian,rezeki tidaklah melulu berupa makanan, uang dan harta benda. Bahkan menurut Rasulullah SAW, "Dua nikmat (rezeki) yang sering dilupakan kebanyakan orang adalah kesehatan dan kesempatan." (HR. Bukhari) . Dalam hidup ini, menurut M. Husnaini (2013), ada dua jenis rezeki yang diberikan Allah kepada manusia. Pertama, rizqi kasbi  (bersifat usaha). Rezeki ini diperoleh lewat jalur usaha dan kerja. Terutama jika menyangkut kekayaan dunia, rezeki jenis ini tidak mensyaratkan kualitas keimanan penerimanya. Tidak jar