Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2016

Catatan Perjalanan (2) Menit-menit Menegangkan

Khikmah Al-Maula Begitu MC memberikan tanda akan dimulai acara, seluruh peserta di ruangan itu terdiam. Apalagi ketika MC menyatakan, “Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Seluruh hadirin dimohon berdiri,” semuanya dengan sigap mengikuti aba-aba dirigen. Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, seluruh hadirin duduk kembali. Dilanjutkan dengan pengantar panitia yang disampaikan anggota Komisi Penyiaran Indonesia(KPID) Jawwa Tengah, Asep Cuwantoro. Acara berikutnya adalah sambutan ketua KPID Jateng, Budi Setyo Purnomo, sekaligus membuka acara secara resmi. Pengantar Asep dan sambutan Budi Setyo tak banyak masuk dalam otakku, lantaran masih dipenuhi dengan pesan Inet, sang Khikmah Al-Maula. Baru ketika MC memberitahukan, “sesi inti pada sore ini akan tampil nara sumber Bapak Juli Wantoro, Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen,” aku mulai konsentrasi pada acara. Komisioner KPID Jateng Saat moderator, Setyawan Hendra Kelana, menyodorkan microp

Catatan Perjalanan (1) Maafkan aku Inet

Inet Ini catatan apa adanya Jika dianggap mengada-ada Apalagi kurang beretika Abaikan saja *** Ketika mendapat kabar untuk ikut acara di Kota Pekalongan, samar-samar ingatanku melayang ke teman di komunitas One Day One Post (ODOP) Batch2. Sepertinya ada teman ODOP asal daerah yang dijuluki Kota Batik ini. Untuk memastikan kebenarannya, aku tanyakan ke Group WhatsApp ODOP. “Ada teman ODOP2 yang dari Kota Pekalongan ngga ya? Besok saya dua hari ikut acara di kota Pekalongan. Siapa tahu bisa kopdar. Ini kegiatannya saya tulis di Blog,” tulisku di WA, Minggu (24/4) menjelang tengah malam.  Beberapa teman pun merespon. “Pak Parto kereen..” kata Indri Mulyani “Inet kalo gak salah Pekalongan,” sambung Lisa “Inet. Bentar Pak, saya panggilin Inetnya di bbm,” susul Dewi DeAn, cewek yang tinggal di Malaysia ini.  “Inet sudah saya suruh menghadap bapak….” kata Dewi lagi, sembari connect di bbm saya. “Andai saja saya di Pekalongan, pengin kopdar dengan Pak

Sragen Jadi Rujukan LPP Lokal di Jateng

Juli Wantoro Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sragen, Juli Wantoro, direncanakan menjadi salah satu nara sumber dalam acara Diseminasi Peraturan dan Proses Perizinan bertajuk, “Bentuk Kelembagaan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Lokal Sesuai Regulasi dan Aplikatif”. Kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa, 25-26 April 2016 di Kota Pekalongan itu diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jateng, diikuti seluruh Kabag Hukum Setda Kabupaten/Kota se Jateng, Diskominfo se wilayah Bakorwil Banyumas, RRI, serta Biro Hukum Setda Provinsi Jateng. Dalam kesempatan tersebut Juli Wantoro  didampingi Direktur Utama LPP Lokal Radio Buana Asri, Edy Harjanto, akan mengangkat tema “Kajian Bentuk Badan Hukum dan Kelembagaan LPP Lokal Kab Sragen”. Pembicara lain adalah, Hari Wiryawan, SH, MA, seorang pakar dan praktisi penyiaran, menyampaikan materi “Kajian Regulasi Penyiaran terkait kelembagaan LPP Lokal”. Menuru

Kartini (Bag.4) : Dibalik Kontroversi

Buku LETTERS from KARTINI (foto: www.google.co.id) Setelah memperingati Hari Kartini tanggal 21 April, apa yang dapat kita ambil hikmahnya? Beragam pendapat dan kesan bisa muncul sesuai pemahaman, analisis, persepsi, dan kepentingan masing-masing orang. Beberapa hal berikut ini barangkali menggambarkan sekilas tentang bagaimana kita melihat sosok Kartini dalam era kekinian. Pertama , sebagian besar orang Indonesia masih mempercayai sosok Kartini sebagai seorang wanita pejuang karera secara formal Pemerintah Indonesia (1964) telah mentapkan sebagai Pahlawan Nasional. Hari kelahiranya, 21 April, pun dicatat dalam sejarah Indonesia sebagai Hari Kartini dan diperingati melalui upacara dan berbagai kegiatan yang lain. Namun, menurut saya, pengakuan itu baru sebatas formal seremonial. Pemerintah memang telah menerbitkan buku sejarah Kartini yang diajarkan di sekolah, foto-foto Kartini banyak dipajang di ruang-ruang kelas, berbagai kegiatan dilakukan, dan upacara resmi disel5eng