Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

Literasi Berkeadaban : Membangun Budaya Ilmu Yang Beradab

Judul di atas disampaikan oleh Dr. Adian Husaini, MA ketika menjadi pembicara pada Seminar Nasional yang mengusung tema "Literasi Berkeadaban : Menguatkan Jati Diri Bangsa Di Era Digital". Seminar ini dalam rangkaian Milad ke-21 Forum Lingkar Pena (FLP) berlangsung di  Kampus UNS Solo, Ahad (25/2/2018). Adian mengutip salah satu definisi "literasi"  sebagai "kemampuan individu untuk membaca, menulis, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat." Menurut Adian, definisi "literasi" tersebut semakna dengan definisi Budaya Ilmu" yang digagas oleh pakar pendidikan Islam Internasional, Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud, yang menyebutkan, "Budaya ilmu antara lain bermaksud  kewujudan satu keadaan yang setiap lapisan masyarakat melibatkan diri, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam kegiatan keilmuan bagi setiap kesempatan. Budaya ilmu juga merujuk kepada kewujudan s

Seminar Nasional Milad 21 FLP : Tantangan Mewujudkan Literasi Berkeadaban

Puncak rangkaian peringatan Milad ke-21 Forum Lingkar Pena (FLP) diisi dengan Seminar Nasional yang mengusung tema "Literasi Berkeadaban : Menguatkan Jati Diri Bangsa Di Era Digital." Kegiatan yang berlangsung di Gedung F FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Ahad (25/2/2018) ini menghadirkan dua pembicara. Mereka adalah Dr. Adian Husaini,MA (Ketua Program Doktor Pendidikan Islam Univeritas Ibn Khaldun Bogor) dan M. Irfan Hidayatullah, M. Hum (Ketua dewan Pertimbangan FLP Pusat). Seminar Nasional dibuka oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) FLP, Afifah Afra. Dalam paparannya, Adian Husaini mengupas persoalan membangun budaya ilmu yang beradab. Sedangkan M. Irfan Hidayatullah memaparkan tentang masa depan literasi berkeadaban di era digital. Sebelum acara seminar dimulai, ditampilhkan Musikalisasi Puisi Karya Afifah Afra berjudul "Tragedi Bumi" yang diikuti dengan atraksi seni Melukis Pasir. Sekitar dua ratus orang yang hadir mengikuti s

Syaikh Muhammad Al-Ghazali : Dai dan Penulis

^ Di dunia Islam, kita mengenal nama Imam Al-Ghazali yang lahir tahun 1058 Masehi di Persia. Dia merupakan tokoh Sufi dan Filosof terkenal serta dijuluki sebagai Hujjatul Islam (pembela Islam).  Lihat  Imam Al-Ghazali Peletak Dasar Psikologi Islam   Imam Al-Ghazali yang meninggal dunia di usia 55 tahun telah meninggalkan jejak pemikiran, pengabdian dan sekitar 70 karya buku dalam berbagai bidang yang masih bermanfaat hingga sekarang. Beberapa diantaranya bahkan merupakan karya monumental yang menginspirasi jutaan umat manusia.  Di era modern, muncul tokoh Islam cemerlang yang juga melekat nama Al-Ghazali, namun bukan keturunan Imam Ghazali di atas.  Dia adalah Syaikh Muhammad Al-Ghazali. Tokoh yang satu ini  dalam kiprah hidupnya bukan hanya dikenal sebagai Dai ulung, namun juga penulis yang produktif.  Syaikh Muhammad Al-Ghazali lahir tahun 1917 di Nakla Al-'Inab, Mesir. Di usia sepuluh tahun dia sudah mampu menghafal Al-Qur'an 30 Juz.  Tahun 1941 dia lu

Sudah Jatuh Tertimpa Pohon

Peribahasa lama berbunyi "sudah jatuh tertimpa tangga" yang artinya terkena musibah beruntun, kini menjadi ungkapan "sudah jatuh tertimpa pohon". Hal ini setidaknya dialami oleh beberapa pedagang di Pasar Bunder Sragen, Jawa Tengah. Di pagi buta, sekitar pukul 03.30 dini hari kemarin, sebuah pohon Trembesi tua di Jl. Ahmad Yani di sisi barat Pasar Bunder Sragen, mendadak roboh menimpa seorang pedagang kelapa bernama Suji. Wanita yang beralamat di kampung Widoro, Sragen Wetan ini mengalami patah tulang tangan dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Tak hanya itu. Tumbangnya pohon Trembesi yang bergaris tengah satu meter tersebut juga menimpa sebuah mobil pick up merk APV warna hitam dan sembilan sepeda motor serta 5 unit kios pasar. Mobil APV ringsek Pohon tua yang sudah lapuk karena berusia lebih dari seratus tahun itu, diperkirakan tak kuat menahan guyuran hujan sejak seharian sebelumnya. Ungkapan "sudah jatuh tertimpa pohon" menggambarkan, para

GERHANA DAN GAIRAH BERIBADAH

Rabu malam (31/1/2018). Meski hujan deras mengguyur bumi sejak sore hari, namun tak menyurutkan semangat ratusan umat Islam datang ke Masjid At-Taqwa Plumbungan Indah, Karangmalang, Sragen.  Pukul 19.30 WIB usai melaksanakan shalat Isya' mereka tak segera pulang, tetapi dengan tenang menyimak penjelasan Takmir Masjid tentang peristiwa terjadinya Gerhana Bulan dan anjuran Shalat Khusuf beserta tatacaranya. Ketika waktu  mendekati p ukul 20.00 mereka pun berdiri untuk menunaikan Shalat Gerhana Bulan dengan Imam dan Khatib, Ustadz Ali Basyarudin, M.Ag.  Apa yang terlihat dalam suasana di sebuah kampung, Perumahan Plumbungan Indah Sragen di atas, menggambarkan betapa melalui peristiwa fenomena alam Gerhana Bulan, mampu menguatkan rasa ukhuwah dan meningkatkan gairah beribadah umat Islam.  Pada saat yang hampir bersamaan, jutaan umat muslim memenuhi ratusan masjid di Indonesia dan beberapa negara yang mengalami Gerhana Bulan, juga melaksanakan shalat khusuf.  Kegairahan umat