Setiap kali Hari Ibu tanggal 22 Desember datang, Bupati
Sragen, Agus Fatchur Rahman, teringat dengan sesobek koran bekas yang memuat
Puisi, berjudul Ibu. Puisi karya penyair asal Madura, D. Zamawi Imron ini
begitu dalam membekas dihatinya. Dan sobekan koran bekas itu sempat disimpannya
hingga puluhan tahun.
Dalam beberapa kali memberi sambutan pada peringatan Hari Ibu, untuk
menggambarkan kedudukan seorang ibu, Agus sering menyisipkan pesan seperti
dalam bait-bait puisi karya Zamawi Imron tersebut.
Bahkan yang lebih dramatis, ketika ibu kandungnya meninggal dunia puluhan tahun silam, di hadapan ratusan orang tamu yang bertakziyah, Agus membacakan sendiri puisi itu untuk mengiringi upacara pemberangkatan jenazahSang Ibu.
Kedekatannya dengan sosok Ibu, seperti terlihat dalam gambar ini. Ia ngobrol akrab dengan seorang warga miskin yang sudah renta, yang ditemuinya di sebuah desa.
Inilah puisi yang kerap dibacanya itu.
I b u kalau aku merantau lalu datang musim kemarau sumur-sumur ke…
Bahkan yang lebih dramatis, ketika ibu kandungnya meninggal dunia puluhan tahun silam, di hadapan ratusan orang tamu yang bertakziyah, Agus membacakan sendiri puisi itu untuk mengiringi upacara pemberangkatan jenazahSang Ibu.
Kedekatannya dengan sosok Ibu, seperti terlihat dalam gambar ini. Ia ngobrol akrab dengan seorang warga miskin yang sudah renta, yang ditemuinya di sebuah desa.
Inilah puisi yang kerap dibacanya itu.
I b u kalau aku merantau lalu datang musim kemarau sumur-sumur ke…