Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

PUISI UNTUK IBU DALAM SOBEKAN KORAN BEKAS

Setiap kali Hari Ibu tanggal 22 Desember datang, Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, teringat dengan sesobek koran bekas yang memuat Puisi, berjudul Ibu. Puisi karya penyair asal Madura, D. Zamawi Imron ini begitu dalam membekas dihatinya. Dan sobekan koran bekas itu sempat disimpannya hingga puluhan tahun.   Dalam beberapa kali memberi sambutan pada peringatan Hari Ibu, untuk menggambarkan kedudukan seorang ibu, Agus sering menyisipkan pesan seperti dalam bait-bait puisi karya Zamawi Imron tersebut. Bahkan yang lebih dramatis, ketika ibu kandungnya meninggal dunia puluhan tahun silam, di hadapan ratusan orang tamu yang bertakziyah, Agus membacakan sendiri puisi itu untuk mengiringi upacara pemberangkatan jenazah   Sang Ibu. Kedekatannya dengan sosok Ibu, seperti terlihat dalam gambar ini. Ia ngobrol akrab dengan seorang warga miskin yang sudah renta, yang ditemuinya di sebuah desa. Inilah puisi yang kerap dibacanya itu. I b u kalau aku merantau lalu datang mu

PESERTA WORKSHOP MENULIS KREATIF FLP SOLO RAYA MEMBLUDAK

Sebanyak 250 orang, sebagian besar mahasiswa, Jumat siang (4/12) memenuhi area Pameran Buku Murah di komplek Hipermart Assalam Solo. Mereka dengan antusias mengikuti Workshop Menulis Kreatif yang diadakan Forum Lingkar Pena (FLP) Solo Raya. Peserta membludak hingga ke sayap kiri kanan panggung. Workshop Menulis Kreatif yang diselenggarakan gratis ini menghadirkan dua pembicara, yakni Agus Yulianto dan Ungu Lianza. Dipandu Sekretaris FLP Solo Raya, Ibudh, dua penulis muda ini selama dua jam mampu memukau peserta hingga tuntas acara. Agus dan Ungu secara bergantian memberikan kiat praktis dan membeberkan pengalamannya menjadi penulis produktif. Agus Yulianto memaparkan materi Mengenai Esai, sedangkan Ungu Lianza berbagi pengalaman tentang Cara Menggali Ide untuk memulai menulis. Agus Yulianto yang dikenal dengan panggilan Gus Yul adalah penyair muda asal Karanganyar. Ide-ide segar yang dituangkan dalam karya Esai dari pria yang punya nama pena Yuan Lawu Wijayanto ini sering menghia

Pelajaran Dari Sang Tukang Kayu

Renungan : Alkisah, ada seorang tukang kayu merasa kelelahan berkarya puluhan tahun. Ia ingin segera menjalani kehidupan pensiunnya, istirahat menikmati hari tuanya. Sejak awal dia adalah tukang kayu berbakat, berdedikasi tinggi atas pekerjaannya, dan bertanggung jawab penuh. Ketika ia menyampaikan keinginannya ingin istirahat kepada Sang Majikan, ia malah diberi tugas terakhir sebelum pensiun. Sang Majikan ingin ia membuat sebuah rumah megah untuknya. Tukang kayu ber pengalaman itu tiba-tiba berubah. Ia menjadi tukang kayu yang malas, sembrono, dan asal-asalan. Pukulan palu yang biasanya di ayunkan tiga kali, hanya ia ayunkan satu kali. Itupun ia lakukan dengan setengah hati. Dengan terpaksa ia menyelesaikan tugas terakhirnya. Ia merasa Sang Majikan tidak lagi berpihak padanya, ia sungguh kecewa. Dan kekecewaannya ia lampiaskan pada pekerjaan itu.  Sebuah “Rumah Mewah” yang jauh dari arti “Mewah” akhirnya selesai tepat waktu dan diserahkan kepada sang Majikan. Ketika ha

DELEGASI 8 NEGARA IKUTI WORKSHOP INTERNASIONAL DI SRAGEN

Ini catatan bagus untuk Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Kabupaten yang dikenal dengan sebutan Bumi Sukowati ini, mendapat kehormatan menjadi tempat diskusi dan pembelajaran peserta workshop internasional tentang “Single Window Services for Social Protection” yang berasal dari beberapa Negara. Para peserta datang dari Brazil, Chile, Peru, Afrika Selatan, India, Tajikistan, Indonesia dan Jerman. Mereka mewakili kawasan benua Amerika Latin, Asia, dan Eropa. Acara yang berlangsung di Aula Sukowati, Rabu (25/11) tersebut merupakan rangkaian kegiatan workshop internasional yang diselengarakan oleh Kementerian RI sejak tanggal 24 November 2015 di Yogyakarta.   Setelah dibuka oleh Sekretaris Daerah, Tatag Prabawanto, mewakili Bupati Sragen, sekitar 70 orang peserta itu menyimak dengan serius paparan dari Kepala Kantor Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK), Suyadi, serta konsultan Bappenas, Abdurrahman Syebubakar. Usai berdiskusi, peserta meninjau Kantor UPTPK untuk

Nikmat Allah

Manusia baru menyadari nilai nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya, apabila nikmat itu sudah hilang atau lepas daripadanya, atau dicabut oleh Allah. Beberapa contoh dibawah ini bisa menggambarkan keadaan tersebut. 1.    Jika tiba-tiba mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kaki dan tangannya sakit atau cacat, orang akan sadar alangkah susahnya hidup dalam kondisi demikian. 2.    Jika matanya sakit atau rusak, baru sadar betapa nikmatnya punya mata yang indah, sehat dan normal. 3.    Seseorang dengan bertaburan harta benda yang melimpah, ketika tiba-tiba Allah mencabut nikmat itu melalui berbagai kejadian yang tidak disangkanya, dirinya sadar bahwa manusia sebenarnya tidak punya apa-apa, dan tidak berdaya di hadapan Allah Yang Maha Kuasa. Dari beberapa contoh itu, kita harus bersyukur atas nikmat yang diterimanya dari Allah. Ni’mat merupakan kebaikan, kelezatan, kebahagiaan, bahkan tiap keinginan yang terpenuhi dari Allah SWT. Nikmat itu ada dua macam. Pertama Nikmat Fit

RENUNGAN HARI INI

Demi kelancaran rutinitas sehari-hari, sebaiknya anda membuat perencanaan atau jadwal yang teratur. Sebab kalau tidak ada perencanaan, anda akan berada dalam kebimbangan, kekacauan, keruwetan dan ketidakpastian. Sehebat apapun rencananya, jika anda tidak melakukan tindakan konkrit maka   rencana hebat itu hanya akan menjadi rencana selamanya. Jika telah dirancang dengan detail, diatur dengan rapi, dan dilaksanakan dengan efektif, namun tetap gagal, maka kegagalan itu menandakan perubahan, dan dengannya terbuka peluang untuk sukses. Motivasi adalah sesuatu yang membuat anda memulai. Kebiasaan adalah sesuatu yang membuat anda melanjutkan. Manfaatkan keunggulan yang ada didalam diri anda dan gunakan demi menjemput berbagai peluang untuk mencapai cita-cita. Kalau anda selalu bimbang dan takut gagal sebelum melangkah, anda tidak akan bisa berhasil ! Keberanian adalah kekuatan melawan rasa takut, menguasai rasa takut, dan bukan tiadanya rasa takut. Lakukan dengan m

MENGAPA HARUS MEMBACA BUKU

Saat ini minat baca buku masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan. Pesona gadget - perangkat elektronik bernama handphone, notebook, tablet dan lain-lain untuk sekedar sarana curhat dan celotehan lebih banyak menyedot perhatian daripada membaca buku. Padahal, membaca buku jelas-jelas lebih bermanfaat dalam meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan. Dalam banyak kesempatan, saya tak pernah lelah mengajak dan mengingatkan keluarga, teman dan siapapun yang saya temui untuk banyak membaca buku. Saya yakin, dengan banyak membaca buku, kita akan memperoleh pencerahan untuk ikut   membangun peradaban bangsa dan dunia ini lebih maju. Mengapa membaca buku menjadi penting? Coba kita lihat sekilas dalam fakta sejarah.   Be rdirinya Indonesia ini, misalnya, disamping berkat pengorbanan harta dan jiwa para pejuang, juga dilahirkan oleh para tokoh yang selalu bergulat dengan pemikiran-pemikiran besar melalui buku. Tengoklah Bung Karno, Bung Hatta, Haji Agus Salim, Pak Natsir dan pendiri