Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Refleksi Tahun 2017 (Part 7)

Resolusi Keenam : Melaksanakan Tugas/Kewajiban Lebih Disiplin/Tertib Banyak tugas, kewajiban, amanah dan peran yang harus saya jalankan sangat menyita waktu, pikiran dan tenaga. Hal ini memerlukan perencanaan matang dan penjadwalan secara ketat agar efisien dan efektif. Terutama untuk tiga bidang atau lingkungan, yakni di lingkup kedinasan, organisasi dan lingkungan keluarga. Lingkungan Kedinasan Alhamdulillah, dengan segala kekurangan yang ada, bisa melaksanakan tugas sebagai anggota Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Buana Asri milik Pemerintah Kabupaten Sragen hingga akhir tahun 2017 dari masa kerja lima tahun sejak awal 2013. Selama masa kerja lima tahun, banyak hal bisa saya lakukan untuk memperkuat kelembagaan dan meningkatkan kinerja radio. Beberapa prestasi diraih, dan keberadaan dan kiprah LPPL Radio Buana Asri makin diperhitungkan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Sragen. Setelah berakhirnya masa tugas, karena m

Refleksi Tahun 2017 (Part 6)

Resolusi Kelima : Menyusun Naskah Panduan Pelatihan Jurnalistik Pengalaman menjadi kontributor freelance di website Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, di awal tahun saya berniat berbagi ilmu dan memberikan pelatihan bagi karyawan Pemkab maupun kelompok lain yang membutuhkan.  Beberapa kali saya dihubungi salah seorang pejabat Pemkab Sragen untuk memberikan materi kepenulisan praktis, terutama jurnalistik ringan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN, dulu bernama Pegawai Negeri Sipil/PNS).  "Teman-teman ASN itu kalau diminta membuat tulisan tentang kegiatan di lingkungan kerjanya, nggak  pernah beres.  Makanya mereka perlu dilatih," katanya.   Saya menyambut dengan senang hati permintaan pejabat tersebut. Saya sudah menyangupi, tapi belum terealisasi karena beberapa kendala, baik waktu maupun teknis.  Di tengah situasi ketidakpastian kapan bisa memberikan pelatihan tersebut, dalam rentang waktu enam bulan di tahun 2017 saya mendapat tawaran beberapa kali untu

Refleksi Tahun 2017 (Part 5)

Resolusi Keempat : Membaca Buku-Buku Koleksi Pribadi Yang Belum Tuntas Kegemaran saya berburu buku untuk memenuhi minat baca, kadang menciptakan kondisi yang ironis. Banyak buku yang saya beli sekian tahun, tapi belum juga tuntas terbaca. Bahkan ada beberapa buku yang masih utuh terbungkus plastik, alias belum tersentuh untuk dibaca.  Sebagai salah satu sumber informasi, sumber ilmu, sumber inspirasi dan memacu motivasi. kalau sampai dibiarkan dan terabaikan, sunggguh terlalu. Itulah yang membuat saya tergugah untuk menuliskan salah satu Resolusi 2017 adalah menuntaskan baca buku-buku tersebut.  Tapi apa daya, hingga empat bulan berjalan, keinginan itu tinggal keinginan. Belum ada progres berarti. Ditengah kegaulan itu, tak disangka ada program menantang yang dicanangkan oleh Group One Day One Post (ODOP). Namanya Reading Challenge Odop (RCO).  Program RCO ini mewajibkan setiap anggota peserta untuk membaca tiap hari dan melaporkan berapa jumlah halaman yang dibaca setiap jud

Refleksi Tahun 2017 (Part 4)

Resolusi Ketiga : Memosting Tulisan di Blog Minimal 300 Kali Ketika menulis Piagam Resolusi 2017, dengan yakin saya menyatakan : pengalaman menulis di Blog pribadi tahun 2016 yang mencapai 233 postingan, tidak terlalu sulit untuk menaikkan target menjadi minimal 300 di tahun 2017.  Tetapi bagaimana hasilnya ? Sampai akhir Desember 2017, saya hanya bisa memenuhi Blog dengan 222 postingan. Meski turun dari tahun 2016 yang mencapai 233 postingan dan tidak mencapai target 300, saya masih bersyukur karena semangat menulis tetap terjaga.  Ada yang lebih menggembirakan saya. Seperti kata Founder ODOP, Bang Syaiha, "...teruslah menulis, karena tulisanmu akan menemukan jodohnya." Maknanya, tulisan kita akan suatu saat akan mengantarkan jalan kepada identitas diri sebagai seorang penulis yang memberikan manfaaf bagi orang lain.   Betul. Dalam empat bulan terakhir, saya ketahui melalui Ikhtisar Statistik di Google, Blog saya dibuka atau dikunjungi banyak pembaca. Rata-rata set

Refleksi Tahun 2017 (Part 3)

Resolusi Kedua : Menerbitkan Karya Buku Solo Minimal Satu Judul  Resolusi 2017 untuk menerbitkan buku sendiri saya tulis berdasarkan beberapa pertimbangan. Pengalaman menyusun naskah dan menulis di Blog Tahun 2016, dengan dukungan jaringan yang makin luas, menjadi jalan untuk bisa menerbitkan karya buku sendiri.  Dengan Resolusi tersebut, disamping mulai fokus menulis tema-tema untuk melengkapi materi buku, saya bongkar lagi 'bank' naskah di file laptop. Tidak lupa terus banyak membaca dan mengikuti berbagai perbincangan tentang menulis buku, baik di WhatsApp (WA) Group maupun seminar-seminar.  Oktober 2017, melalui diskusi di WA Group One Day One Post (ODOP) yang diberi nama "Nulis Aja - Nulis Buku", target menerbitkan buku solo mulai mengerucut. Diinisiasi dan dibimbing oleh Mbak Hiday, dalam dua bulan para peserta 'dipaksa' untuk fokus menulis untuk naskah buku. Pertengahan Desember 2017, saya mengikuti Talkshow di kampus UNS Solo yang difasilit

Refleksi Tahun 2017 (Part 2)

Catatan pribadi bagian kedua ini saya gunakan untuk membedah bagaimana nasib Piagam Resolusi 2017 yang saya canangkan pada  awal tahun. Apakah resolusi itu sekedar latah, gagah-gagahan, menjadi sampah, atau punya pengaruh dalam menggerakkan spirit untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Latar Belakang Mengapa saya membuat Resolusi di Tahun Baru 2017? Apakah karena latah seperti yang dilakukan banyak orang? Biar kelihatan  keren dan dianggap modern? Dulu, 4-5 tahun lalu, jujur saja, saya pernah menuliskan Resolusi menjelang Tahun Baru karena ikut-ikutan. Saya menulisnya di buku blocknote karena belum akrab dan  pede dengan media sosial. Saya juga belum punya Blog. Hasilnya, di akhir tahun, seluruh isi resolusi itu tidak ada yang netes alias nihil dan tidak punya pengaruh apa-apa dalam perjalanan hidup. Hilang ditelan masa. Tapi apa yang saya tuliskan pada Piagam Resolusi 2017 dan saya share di Blog, sungguh berbeda. Resolusi 2017 saya buat berdasarkan hasil eval

Refleksi Tahun 2017 (Part 1)

Tahun 2017 sebentar lagi akan berakhir. Seolah menjadi tradisi, kita dianjurkan melakukan introspeksi, mawas diri, evaluasi atau muhasabah  sebagai refleksi atas perjalanan hidup selama setahun. Tujuan muhasabah  diantaranya untuk membuka kembali lembaran-lembaran buku harian yang berisi catatan atas perilaku, kegiatan dan kinerja kita selama setahun. Disamping itu juga untuk melihat apakah yang telah kita lakukan sesuai dengan rencana di awal tahun dulu, juga catatan berbagai kejadian lain yang mengisi dan mewarnai perjalanan hidup kita. Dengan refleksi, diharapkan kita bisa memperoleh gambaran seberapa jauh kita telah melakukan tugas dan kewajiban dengan baik, apa kekurangan dan kelemahan kita,  sejanjutnya dijadikan pelajaran dan bekal untuk menapaki perjalanan hidup di tahun yang akan datang. Allah mengingatkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Hasyr [59]:18, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah,  dan setiap pribadi hendaklah selalu memperhatikan apa ya

Band Perkim Park Sragen Menghibur Masyarakat Umum

Jagat musik di Bumi Sukowati - Sragen - kini disemarakkan dengan hadirnya Band Perkim Park. Kelompok musik bentukan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sragen ini sering tampil dalam berbagai acara. "Band Perkim Park yang di Launching 22 Agustus 2017, semua personilnya Staf Dinas Perkim. Beberapa kali kami tampil untuk menghibur masyarakat umum yang tengah menikmati suasana Car Free Day di area Taman Krido Anggo Sragen.  Kami juga pernah diundang tampil di Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Karanganyar," kata Kepala Dinas Perkim Sragen, Zubaidi, saat menemani personilnya tampil di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sragen, Sabtu (23/12/) dalam acara Resepsi Hari Ibu 2017. Band Perkim Park mengiringi joget para pejabat Sragen di acara Hari Ibu 2017 "Sementara kami fokus membawakan lagu-lagu Koes Plus . Kebetulan penggemarnya di Sragen lumayan banyak. Kalau pas manggung di Teater Arena  Taman Krido Anggo, silahkan  request   untuk

Fenomena Siang dan Malam

Subhanallah . Ternyata, berbagai fenomena terjadinya siang dan malam di alam semesta ini telah diterangkan di dalam Al-Quran. Puluhan ayat bertebaran di dalam kitab suci umat Islam yang turun 15 abad yang lalu itu. Padahal, ilmu pengetahuan modern baru menemukan fakta itu pada dua tiga abad terakhir ini. Yang menakjubkan, keterangan di dalam Al-Qur'an tersebut bisa dibuktikan secara ilmiah sehingga melahirkan berbagai teori yang menjadi pedoman sampai sekarang. Bagaimana Allah menerangkan tentang fenomena siang dan malam dapat kita simak dalam beberapa ayat Al-Quran berikut ini. Dalam surat An -Nuur ayat 44, “Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan.” Dari keterangan   pada ayat diatas dapat diketahui bahwa malam dan siang itu datang secara bergantian. Secara ilmiah, suatu belahan bumi terjadi fenomena siang ketika belahan bumi tersebut sedang terkena sina

Ibuku Inspirasiku

Ibu Kau tidak pernah mengenyam pendidikan di sekolah. Karena di masa itu, bersekolah menjadi barang langka. Apalagi bagi kaum perempuan yang tinggal di pelosok desa. Hari-hari yang kau jalani hanya berkutat di dapur, di kebun, di sawah, membantu orang tua. Sesekali bermain bersama teman-teman yang tak jauh dari lingkungan rumah. Hingga kau dewasa dan menemukan pasangan hidup karena dijodohkan. Berumah tangga dan dikaruniai amanah sebelas anak. ---- Saat masih kanak-kanak, aku mulai mengenalmu, mengetahui dan menyadari betapa beratnya beban hidup orang tua. Penghasilan sebagai petani kecil yang tak seberapa, harus menghidupi sekian banyak anak. Tapi yang kulihat, orang tua tetap semangat, tak pernah mengeluh menerima kenyataan hidup ini. Bahkan, ayah masih juga menerima amanah menjadi ketua RT, sebuah jabatan sosial yang tidak ringan. Lebih aneh lagi (menurut pandanganku kala itu), orang tua juga merelakan rumah kami dijadikan sekolahan untuk tempat pendidikan bagi anak-anak d

Meraih Kebahagiaan Dunia Akhirat

Dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl :97, Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT) berfirman :"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." Menurut Abu Nabilah Al Makassary (2011), yang dimaksud dengan amalan sholih adalah amalan sempurna yang didalamnya mencakup tiga perkara,   yaitu : 1. Sesuai petunjuk Nabi Sallalahu Alaihi Wasallam (SAW).   Allah berfirman, "Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah". (QS. Al Hasyr :7). 2. Ikhlas, semata-mata karena Allah SWT. Allah berfirman, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya."(QS. Al Bayyinah :5). Allah juga berfirman, "Katakanlah:

Momok Kanker Serviks Bagi Wanita

dr. Lula Kamal Secara nasional saat ini penyakit kanker Serviks menduduki peringkat ke dua dibawah kanker payudara. Yang memprihatinkan kanker tersebut menyerang kaum hawa. ”Nomor dua Kanker serviks peluang penderitanya semua perempuan, kalau kanker payudara, peluangnya 99 persen perempuan dan 1 persen laki-laki,” kata Lula Kamal saat berbicara pada Seminar dalam rangka HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kab. Sragen, Jumat (15/12/2017). Seninar yang berlangsung di Pendopo Sumonegaran Rumah Dinas Bupati Sragen ini diikuti sekitar 400-an anggota DWP. Dengan fakta tersebut, menurut Lula Kamal, kini Kanker Serviks menjadi salah satu momok bagi kaum hawa. Kanker yang disebabkan virus ini berada di urutan ke dua setelah kanker Payudara. Salah satu upaya pencegahan yakni dengan menjalani Pap Smear maupun tes Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Lula Kamal   membeberkan,   semua perempauan yang pernah berhubungan suami istri tetap beresiko terkena kanker serviks, meskipun

RIBUAN UMAT ISLAM SRAGEN AKSI BELA PALISTINA

Ribuan umat Islam Kabupaten Sragen menggelar aksi damai bertajuk “Bela Palistina” di Alun-alun Sasana Langen Putra, Jumat (15/12/2017). Aksi damai ini dipicu oleh langkah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mendukung kebijakan memindahkan ibukota Israel dari Tel Avif ke Yerusalem. Ribuan umat muslim dari berbagai ormas Islam menyatu dalam aksi yang dikoordinir Majelis Ulama Indonesia ( MUI ). Puluhan organisasi massa seperti Muhammadiyah, LDII, MTA, FPI, Mujahidin, dan sebagainya mengirimkan anggotanya untuk mengikuti aksi. Selain itu juga terlihat beberapa siswa dari Sekolah Menengah ikut serta dalam aksi damai ini.  Mereka selain membawa bendera organisasinya juga mengibarkan bendera merah putih dan bendera Palestina. Aksi demonstrasi ini digalang oleh MUI Sragen yang bertekad menyatukan sikap umat Islam di Sragen agar mendukung terus perjuangan rakyat Palestina merebut kemerdekaannya. Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Sragen Muhammad Fadlan sebagai co

Jangan Bersedih

Kesedihan itu manusiawi. Hal yang lumrah dialami setiap manusia. Orang bersedih karena berbagai faktor. Bisa karena kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan barang, mengalami musibah, di PHK, diejek teman, cacat fisik, dan lain-lain. Namun kesedihan yang berkepanjangan bisa berakibat buruk pada seseorang. Murung, malas, pesimis, gampang marah, rendah diri, putus asa, dan rentan terhadap berbagai penyakit. Jangan larut dalam kesedihan. Kita harus sadar bahwa berbagai peristiwa yang menimpa manusia merupakan ujian agar bisa melihat cakrawala kehidupan yang lebih luas. Bahwa hidup itu tidak selamanya melewati jalan yang lurus, mulus dan datar. Adakalanya naik dan turun, berbelok-belok melewati tikungan. Berbagai rintangan kadang juga menghadang.  Itu semua adalah sebuah keniscayaan yang harus disadari, diterima dan dinikmati dengan lapang dada dan ikhlas. Kita harus tetap tenang menghadapi segala sesuatu yang tidak menyenangkan, tidak sesuai dengan angan-angan dan cita-cita.

TAWA RIA SANTRI TPA

Hari Ahad (10/12/2017) menjadi saat yang membahagiakan bagi santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA)   At-Taqwa Plumbungan Indah, Karangmalang, Sragen. Mereka, sekitar 40 anak mengikuti kegiatan Taddabur alam ( outbond ) di kawasan Wisata Alam Air Terjun Jumog, Karanganyar. Dengan naik kendaraan dua mobil  Mini Bus dan empat mobil Kijang, suasana tawa ria terlihat sejak berangkat dari halaman Masjid At-Taqwa menuju kawasan lokasi yang berjarak sekitar 20 kilometer. Kegiatan yang dibimbing oleh Ustad Ali Basyarudin dan beberapa ustadzah ini diisi  berbagai kegiatan. Diantaranya permainan kelompok, jalan-jalan di alam bebas, olahraga renang dan makan siang bersama dengan menu Sate Kelinci.  Mereka juga diminta bercerita atau menuliskan pengamatannya selama perjalanan tentang keindahan alam ciptaan Allah. Semua   santri terlihat bersemangat dan bergembira mengikuti kegiatan yang dimulai pukul 08.00 dan berakhir sebelum waktu dhuhur. Koordinator   TPA At-Taqwa Plumbungan Inda