Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2018

Gerakan 30S-PKI Dalam Siaran RRI

Gedung RRI Pusat Hari ini, tanggal 30 September 2018, kita coba buka lembaran sejarah kelam bangsa Indonesia ketika 53 tahun lalu terjadi pembunuhan enam perwira tinggi militer yang dikenal sebagai peristiwa Gerakan 30S-PKI.  Tulisan ini tidak bermaksud mengungkit-ungkit borok bangsa, namun untuk mengingatkan kita semua, kemudian diambil pelajaran dan hikmahnya agar pertiwa itu tidak terulang lagi. Dalam tulisan ini saya ingin menyampaikan sisi lain tentang peristiwa berdarah itu dalam siaran Radio Republik Indonesia (RRI) pusat Jakarta berdasarkan buku Herman Dwi Sucipto (2014) berjudul “Mengurai Kabut Pekat Dalang G30S Antara Fakta dan Rekayasa.” Mengenai  beberapa catatan tentang buku tersebut telah saya tulis setahun yang lalu. Lihat… MISTERI DALANG G30S-PKI *** Dalam peristiwa pembunuhan yang terjadi pada tanggal 30 September sampai 1 Oktober 1965, enam perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha yang diduga meru

Ayo Ngaji Ben Uripmu Aji

Ada ungkapan yang membuat hidup saya, insyaallah, tetap semangat dan terus berkarya. Ungkapan dalam bahasa Jawa itu berbunyi, "Ayo ngaji, ben uripmu aji." Makna ungkapan itu intinya ajakan untuk terus belajar agar hidup kita bermanfaat. Hidup tidak sekadar hidup tetapi hidup yang memiliki arti dan bermartabat. Ungkapan itu yang terus saya jadikan motivasi agar tidak kehilangan semangat ketika harus mengikuti berbagai kegiatan ngaji. Sebagai muslim, ngaji merupakan kewajiban selama hayat. Namun dibalik kewajiban ini terdapat begitu banyak hikmah dan manfaat. Diantaranya untuk menyempurnakan ibadah, menjadi penunjuk hidup dan memperluas pengetahuan dalam berbagai bidang. Berikut beberapa kegiatan ngaji rutin yang saya ikuti. 1. Kajian PRM tiap Jumat malam pukul 20.00-21.00 2. Kajian setiap Kamis malam habis shalat Magrib hingga menjelang Isya bertempat di masjid. 3. Tadarus Al-Qur'an setiap Rabu malam pukul 20.00-22.00

Kajian Pemetaan Karakteristik Masyarakat Miskin di Sragen

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan ( Bappeda Litbang) Kabupaten Sragen, Kamis (27/9/2018) menyelenggarakan Kajian kemiskinan dalam upaya pemetaan karakteristik masyarakat miskin kabupaten Sragen berdasarkan tiga zona wilayah (perkotaan, transisi, dan perdesaan). Kegiatan yang berlangsung di Aulia Bappeda Litbang Sragen tersebut diikuti tujuh pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah, BPS, UPTPK, Dewan Riset Daerah, CFCD (Corporate Forum for Community Development), Tenaga Ahli Pendamping Desa PMD, dan Tim Matra (Mitra Kesejahteraan Rakyat) Sragen. Ikut hadir Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno,selaku ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPD). Dalam kajian ini dipaparkan hasil analisis pendahuluan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang diketuai Dr. Agus Ulinuha, MT., Ph.D untuk mendapatkan tanggapan dari para peserta. Agus Ulinuha Menurut panitia, Wahyudi, kajian ini

Hikmah Kesehatan Dalam Shalat

Allah menetapkan kewajiban (perintah) dan larangan bagi manusia sebenarnya untuk kebaikan dan keselamatan manusia itu sendiri. Kewajiban ibadah shalat misalnya, disamping sebagai perwujudan penghambaan kepada Sang Maha Kuasa dan bertujuan untuk mengingat-Nya, ternyata ada banyak pelajaran didalamnya. Prof. Dr. A. Saboe (1986), guru besar Universitas Padjadjaran Bandung pernah melakukan kajian mendalam tentang hikmah kesehatan dalam shalat. Dia mengungkapkan bahwa seluruh gerakan dalam shalat ternyata mengandung hikmah dan berpengaruh positif terhadap kesehatan orang yang melakukannya. Tetapi ada prinsip yang mesti diperhatikan. Yaitu gerakan shalat tersebut harus dilakukan sesuai contoh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana disebutkan didalam hadits, "shalatlah seperti kamu lihat aku shalat." Setiap perubahan gerak mulai dari awal shalat ( takbiratul ikram) hingga berakhir (salam) bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Salah satu gerakan shalat yang sangat penting arti

Mbilung

Mbilung bingung harus berbuat apa. Dia sudah berusaha sekuat tenaga dan mengerahkan kemampuan yang ada. Tapi apa yang dilakukan hanya sia-sia. Kini sang pemimpin tempat ia mengabdi, tak sudi lagi mendengar nasihatnya. Yang lebih menyakitkan, ia sekarang menjadi sosok yang hina. Gerak geriknya selalu disorot orang dengan penuh curiga dan bahan cibiran. Setiap kata yang keluar dari mulutnya langsung mendapat serangan dari segala arah. Ia tak mengira keadaannya seperti ini. Mbilung sebenarnya sudah biasa mengabdi kepada beberapa bos (pemimpin) yang punya karakter bejat. Dia sering diperlakukan kasar dan menyakitkan. Semua dihadapi dengan sabar dan ikhlas. Tapi kali ini situasinya serba tidak mengenakkan. Togog, kakaknya, pernah berpesan agar Mbilung punya mental yang kuat untuk bisa bertahan di tempat tugas baru ini. "Lung, di tempat tugas barumu sekarang, ada harapan dan prospeknya bagus. Tapi kamu harus punya mental yang kuat dan jujur. Tidak cukup hanya cerdas dan

Mengelak Dari Tumpukan Manusia

Peradaban manusia kembali ke titik terendah Mereka seperti berada pada tumpukan manusia yang saling bergulat Pergulatan di dalam tumpukan manusia Terjebak dalam situasi yang mengerikan Tak ada lagi ruang untuk akal sehat Semua menjadi gila, beringas dan gelap mata Apapun dilakukan untuk menyelamatkan diri dari cengkeraman maut Berdalih pertahanan diri dari segala ancaman Mereka saling sikut, saling tendang dan saling injak Terbunuh atau membunuh Tidak perduli siapa pun Persetan dengan semua aturan Semua bingung dan tak berdaya Bagaimana mengelak dari situasi yang tak menentu

Roro Jonggrang Dalam Obrolan Ringan

Ini catatan ringan tentang mitos Roro Jonggrang dalam sejarah Nusantara. Awalnya anggota ODOP (One Day One Post) hanya ngobrol soal rencana Kopdar Akbar ke Yogyakarta. Tempat untuk kopdar kebetulan di seputaran Candi Prambanan, tempat kisah Roro Jonggrang berkembang. Nggak tahu bagaimana ceritanya, pembicaraan yang seharusnya fokus ke agenda kopdar mendadak beralih ke soal Roro Jonggrang dengan segala bumbunya. Banyak teman yang terlibat dalam obrolan itu. Namun seperti biasa, Cak Heru yang hingga kini konsen nulis tentang sejarah, tetap menjadi orang yang menguasai perbincangan. Berikut sekilas rekamannya. Semoga bermanfaat. *** Kalo yang dari pantai selatan iya, tapi kalo Roro Jonggrang aku ndak percaya. Mungkin kalo kang @Odop Heru bisa menceritakan cerita asli yg ndak ku ketahui maybe ada persenan buat percaya😬 Aq komen statusnya mas @Odop Heru ttg legenda di kediri..eh dibilang, jangan2 titisan Kirana sapaa gtu..tokoh kerajaan Kediri, haha.. ketahuan gak paham Ja

Deklarasi Pemilu Damai

Puluhan elemen masyarakat di Sragen deklarasikan Pemilu 2019 Damai di area Car Free Day (CFD), Ahad pagi (23/9/2018). Deklarasi yang diprakarsai Polres Sragen tersebut diikuti berbagai komunitas. Sambil membawa poster, mereka meneriakkan pernyataan sikap untuk terciptanya Pemilu 2019 yang damai dan sejuk.

Ribuan Orang Kunjungi PPI Jateng di Sragen

Pameran Produk Inovasi (PPI) Jateng di Sragen menyedot pengunjung yang luar biasa. Pameran dirangkai dengan kegiatan Sragen Multi Event berlangsung 21-23 September 2018 di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) dan hutan kota kawasam Technopark. Selama tiga hari, mulai pagi hingga malam berjubel menyaksikan  berbagai produk inovasi dan kreasi yang ditampilkan dalam pameran. Selain itu, aneka pertunjukan dan lomba menambah daya tarik pengunjung untuk berlama-lama berada di lokasi. Beberapa pengunjung dan petugas memanfaatkan momen PPI Jateng 2018 yang diikuti sekitar 300 stand ini untuk berfotoria dan bersilaturahmi dalam suasana penuh keceriaan.