Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

BODO AMAT, MARK MANSON!

Ketika semangat hidup mengalami penurunan di akhir tahun 2018, mendadak saya mendapatkan support dan motivasi setelah membaca buku dengan judul rada aneh, “SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT – Pendekatan Yang Waras Demi Menjalani Hidup Yang Baik.” Buku karya seorang Blogger kenamaan dari New York, Mark Manson, ini judul aslinya “ The Subtle Art of Not Giving a F*ck. ” Saya penasaran dengan judul buku tersebut. Memang untuk bersikap bodo amat saja diperlukan seni tersendiri? Maksudnya apa sih? Ada-ada saja. Ah, bodo amat. Yang penting kita pelajari dulu isinya. Oh ya, penulis buku ini, Mark Manson, dikenal sebagai seorang  blogger   di New York sejak tahun 2009.    Apa yang istimewa dari seorang Mark Manson? Itu lho,   blog -nya yang dikunjungi sekitar dua juta orang setiap bulan. Wow!  Mark makin terkenal saat buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck terbit dan masuk dalam daftar buku best seller The New York Times dan Washington Post.  Tahun 2018 ini, buku

Refleksi Diri Tahun 2018

Ketika menulis catatan ini, dalam hitungan menit, tahun 2018 akan segera lenyap dan tidak akan kembali, selanjutnya berganti dengan tahun 2019. Dalam perenungan   refleksi diri, saya ingin menyampaikan tiga hal. Pertama , ungkapan syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala , Sang Penguasa Jagat Raya. Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin . Segala Puji hanya kepada Allah, Tuhan Penguasa Alam. Syukur atas bimbingan, pertolongan dan perlindungan-Nya sehingga saya bisa menjalani hidup dan merasakan keselamatan dan kenyamanan. Syukur karena Allah masih memberikan kesadaran untuk menjadi orang yang beragama Islam dan beriman sehingga hidup ini lebih bermanfaat, bermakna dan punya harapan. Syukur atas segala nikmat dan anugerah Allah yang telah mengaruniakan hidup, kesehatan, dan semua fasilitas kehidupan tanpa batas.  Manusia tak bisa menghitung segala nikmat Allah, baik yang terlihat maupun   tersembunyi, yang bisa dirasakan ataupun mengalir otomatis. Dan masih banyak lagi syu

Dari Matra Untuk Kaum Duafa

Mitra Kesejahteraan Rakyat (Matra) merupakan wadah yang menghimpun sumbangan suka rela dari para pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sragen untuk membantu program penanggulangan kemiskinan. Sejak dibentuk 5 tahun lalu, telah berhasil menyalurkan dana untuk program rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 1.100 unit milik keluarga miskin (kaum duafa) di Sragen. Bantuan yang diberikan rata-rata 5 juta rupiah tiap rumah sebagai stimulan untuk menggerakkan swadaya masyarakat sekitar un memperbaiki rumah tetangganya agar lebih layak dihuni. Selain untuk rehab RTLH, bantuan Matra juga disalurkan untuk korban kebakaran, rumah roboh akibat bencana alam, serta hal-hal yang bersifat kemanusiaan dan darurat. Semoga semua pihak, terutama para pejabat dan ASN Sragen yang telah mengikhlaskan sebagian rejeki untuk membantu warga miskin melalui  Matra, mendapatkan balasan berlipat dan Barokah dari Allah Yang Maha Pemurah. Aamiin.

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

Selamat Jalan NH Dini

Kabar duka datang dari dunia sastra Indonesia. Seorang sastrawan senior, NH Dini meninggal dunia, di Rumah Sakit Elisabet, Kota Semarang, Selasa (4/12/2018) setelah mengalami kecelakakan lalulintas di jalan tol Tembalang, Semarang. NH Dini yang bernama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin lahir di Semarang, pada 29 Februari 1936. NH Dini menulis berbagai genre sastra, yaitu puisi, cerita pendek, drama, dan novel. Namun dia lebih dikenal sebagai novelis. Puluhan karya  novel telah dilahirkan, dan beberapa judul di antaranya sangat populer hingga sekarang, antara lain, "Pada Sebuah Kapal" (1972), "La Barka" (1975), "Namaku Hiroko" (1977), "Orang-orang Tran" (1983), "Pertemuan Dua Hati" (1986), dan “Hati yang Damai” (1998). NH Dini pernah meraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari Pemerintah Thailand.  Namanya tercatat sebagai salah satu dari enam satrawan Indonesia yang mendunia bersama Pramoedya Ananta Toe

Gatotkaca Menjadi Incaran Penguasa Astina

Penampilan dan kiprah satria Pringgodani, Raden Gatotkaca, kini sering viral di media. Kehadiran tokoh yang memiliki otot kawat balung wesi  ini dalam berbagai kesempatan selalu disambut hangat dan dielu-elukan warga. Selain berwajah tampan dan simpatik, Gatotkaca dikenal sebagai senapati andalan kubu Pandawa. Dia paling ditakuti musuh karena kekuatan fisik dan kemampuan bersaltoria di angkasa. Ketenaran Gatotkaca ternyata membuat Raja Astina, Prabu Duryudana, meradang. Dia panas hatinya. Tak rela kalau kehebatan tokoh ini akan menenggelamkan kejayaan dan mengancam penguasa kerajaan Astina. "Dia harus disingkirkan!" kata Duryudana dihadapan para penasihat dan senapati yang diundang ke Istana. "Betul Prabu. Kita harus melenyapkan Gatotkaca agar tidak menjadi slilit di negeri kita. Jelas dia itu ambisinya ingin menjatuhkan wibawa dan kekuasaan  Paduka,"  sahut penasihat Astina, Patih Sengkuni. "Bagaimana caranya?" tanya Duryudana. "Serahka

Kenangan Kopdar ODOP

Dua tahun bergabung dengan  Komunitas One Day One Post (ODOP), menorehkan kenangan indah yang tak terlupakan. Komunitas yang dibentuk Bang Syaiha ini sekarang sudah memasuki batch-6. Anggotanya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, bahkan beberapa ada yang tanggal di luar negeri. Melalui media Whatsapp (WA) group, Blog, facebook dan Instagram para anggota bisa berbagi informasi, ilmu dan berkomunikasi sehingga mampu mengikat batin. Meski belum pernah bertemu muka secara langsung, perasaan kami seperti saudara dekat. Ada rasa kangen bila sehari tidak bisa buka WA group ODOP dan link-nya. Itulah sebabnya, agenda Kopdar menjadi sesuatu yang sangat dinantikan. Berbagai cara dilakukan agar bisa kopdaran dengan teman-teman ODOP dimana pun. Berikut ini adalah sekelumit dari sekian kali kesempatan kopdar yang saya alami. Kopdar Akbar Yogyakarta Taman GOR Manahan Solo UNS Solo

Kamu Bisa

Dua tahun lalu kamu telah membuktikan menjadi terbaik dalam dua event bergengsi di daerah. Semua proses dan perjuangan kamu jalani tanpa kenal lelah. Hingga berhasil meraih prestasi yang membanggakan. Tetapi setelah itu kamu berhenti total dari aktivitas yang seharusnya terus berkelanjutan. Kami tidak tahu apa yang menjadi alasan. Kami hanya bisa menduga-duga. Kini kamu coba tekuni bidang lain yang penuh tantangan bahkan sangat membahayakan. Siang malam kamu lakukan tak peduli apa kata orang dan kekhawatiran orangtua. Kamu terus melakukan apa yang kamu suka, dalam sebuah komunitas untuk memenuhi hasrat kreativitas yang sulit dipahami. Sampai mengorbankan kewajiban utama. Kami begitu miris melihat aktivitas itu. Kami terus berusaha mencegahnya namun tak ada hasilnya. Mungkin karena tidak paham terhadap kehendakmu. Waktu terus berjalan. Sampai kapan kamu terus melakukan. Sekarang kami harus belajar untuk memahami kehendakmu, kemudian bersabar dan ikhlas menerima kenyataan in

Milad 106 Muhammadiyah : Ta'awun Untuk Negeri

TA’AWUN UNTUK NEGERI PIDATO MILAD 106 TAHUN MUHAMMADIYAH 18 November 1912 - 18 November 2018 Puro Mangkunegaran Solo,18 November 2018 Oleh:  Dr. H. Haedar Nashir , M.Si. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Alhamdulillah Muhammadiyah menyelenggarakan resepsi Milad ke-106 tanggal 18 November 2018 ini bertempat di Puro Mangkunegaran Surakarta yang bernuansa kearifan Islam kultural. Kraton yang bersejarah ini di masa lalu menginspirasi Kyai Haji Ahmad Dahlan mendirikan“Padvinders”, yakni Gerakan Kepanduan “Hizbul Wathan” tahun 1918. Pendiri Muhammadiyah itu melalui Hizbul Wathan mendidik generasi muslim untuk cinta dan bela tanah air Indonesia. Dari organisasi kepanduan Islam tertua ini lahir seorang Soedirman muda yang menjadi pemimpin Perang Gerilya, Bapak Tentara Nasional Indonesia, dan Pahlawan Nasional. Dalam momentum Milad tahun 2018 ini Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara khusus menganugerahkan MUHAMMADIYAH AWWARD kepada DR (HC) DRS H MUHAMMAD JUSUF KALLA