Skip to main content

Gatotkaca Menjadi Incaran Penguasa Astina

Penampilan dan kiprah satria Pringgodani, Raden Gatotkaca, kini sering viral di media. Kehadiran tokoh yang memiliki otot kawat balung wesi ini dalam berbagai kesempatan selalu disambut hangat dan dielu-elukan warga.

Selain berwajah tampan dan simpatik, Gatotkaca dikenal sebagai senapati andalan kubu Pandawa. Dia paling ditakuti musuh karena kekuatan fisik dan kemampuan bersaltoria di angkasa.

Ketenaran Gatotkaca ternyata membuat Raja Astina, Prabu Duryudana, meradang. Dia panas hatinya. Tak rela kalau kehebatan tokoh ini akan menenggelamkan kejayaan dan mengancam penguasa kerajaan Astina.

"Dia harus disingkirkan!" kata Duryudana dihadapan para penasihat dan senapati yang diundang ke Istana.

"Betul Prabu. Kita harus melenyapkan Gatotkaca agar tidak menjadi slilit di negeri kita. Jelas dia itu ambisinya ingin menjatuhkan wibawa dan kekuasaan Paduka," sahut penasihat Astina, Patih Sengkuni.

"Bagaimana caranya?" tanya Duryudana.

"Serahkan kepada saya sebagai ahlinya. Saya akan segera menyusun strategi untuk membunuh Gatotkaca," jelas Sengkuni, mantap.

"Oke, Paman. Saya percaya 100 persen kepada paman. Saya sudah siapkan dana dan segala fasilitas untuk mendukung operasi ini." Duryudana memberi perintah.   

***

Di sebuah tempat, Sengkuni mengadakan briefing kepada beberapa tokoh Astina. Diantaranya Kartamarma, Aswatama, dan Dursila. Mereka dipersiapkan untuk memburu dan membunuh Gatotkaca.

"Kalo kamu berhasil membunuh Gatotkaca, Prabu Duryudaya akan memberikan hadiah berupa separo tanah negeri Astina," kata Sengkuni.

"Oke, siap boss," respon Dursila, yang diamini Kartamarma dan Aswatama.

"Sekarang, laksanakan perintah ini. Dursila maju dulu, diikuti yang lain."

"Siap. Siap. Siap!" Sambut mereka bertiga bersaut-sautan.

Dursila paling bersemangat maju perang karena membayangkan hadiah menggiurkan jika bisa membunuh Gatotkaca.

"Kalau cuma Gatotkaca itu enteng bagi saya. Dia tidak mungkin bisa menahan senjata 'Aji Gelap Sayuta' yang saya miliki," sesumbar putra Dursasana ini. Dia langsung mencari keberadaan Gatotkaca.

Tapi sebelum bertemu Gatotkaca, di perjalanan Dursila dihadang Hanoman, kera putih yang setia membela kubu Gatotkaca. Pertarungan keduanya tak terhindarkan. Meski sempat babak belur, Dursila berhasil lolos dari amukan Hanoman, kemudian bertemu dengan Gatotkaca. 

Di depan Gatotkaca, Dursila meminta putra Werkudara itu tidak usah banyak tampil di publik karena bikin susah raja Astina, Prabu Duryudana. Kalau masih nekad tampil akan dihabisi.

"Gatot, Cah bagus. Kamu jangan  kemaki, ya. Tingkahmu  itu nyebelin. Lebih baik diam saja di rumah sambil menikmati minuman kopi anget kesukaanmu. Kalau macam-macam, nanti tak sikat! Hahaha... " Dursila mengejek dan mengancam.

Merasa terhina, Gatotkaca dengan emosi langsung memukul Dursila hingga terjerembab. 

Dua tokoh yang berseteru itu akhirnya terlibat perkelahian seru. Mulanya Dursila berhasil dilumpuhkan, tapi putra raja Banjarjumput Dursasana ini menggunakan Aji Gelap Sayuta yang sangat ganas itu. 

Begitu terkena Aji Gelap Sayuta, tubuh Gatotkaca langsung lunglai tak berdaya. 

"Nah, Gatotkaca. Sekarang kamu sudah tewas terkena ajian saya. Kapokmu kapan, Le, hahaha... sekarang aku akan segera menerima hadiah dari Duryudana, hahaha...." Dursila terus ketawa sambil meninggalkan tubuh Gatotkaca yang tergeletak di pinggir jalan. Dursila yakin 100 persen bahwa Gatotkaca sudah tewas. 

Dursila dengan girang menceritakan kepada Patih Sengkuni, untuk meminta hadiah seperti yang dijanjikan.

"Paman Sengkuni, mau melaporkan bahwa saya sudah berhasil membunuh Gatotkaca. Dia sudah hancur lebur terkena Aji Gelap Sayuta. Sekarang mana hadiah yang dijanjikan itu," kata Dursila kepada Sengkuni. 

"Sebentar-sebentar. Kamu jangan grusa-grusu, Le. Aku mau buktikan dulu omonganmu. Jangan-jangan Gatotkaca yang kamu kira sudah mati itu hanya tertidur saja," ujar Sengkuni. 


***

Sementara itu tubuh Gatotkaca yang sudah kaku digotong punakawan Petruk dan Bagong menuju tempat Resi Seta, salah satu sesepuh dan penasihat Pandawa. 

Oleh Resi Seta, melalui kemampuan spiritualnya, Gatotkaca berhasil dibangkitkan kesadarannya dan sehat kembali.  Seta lantas memberikan bekal Aji Norontoko kepada Gatotkaca untuk melawan Dursila. 

"Maturnuwun, Paman. Mohon doa restu Paman, saya akan gunakan aji ini untuk melenyapkan Dursila yang sangat sombong itu," pamit Gatotkaca. 

"Iya, anakku. Segera berangkat. Tetap waspada karena Dursila dan gerombolannya dikendalikan oleh Paman Sengkuni yang terkenal licik," pesan Resi Seta. 

Dengan Aji Norontoko, Gatotakaca langsung melesat mencari Dursila untuk menantang duel lagi. 

Dursila kaget, Gatotkaca yang dikira sudah mati ternyata sekarang berada dihadapannya dengan gagah perkasa dan sehat. 

Gatotkaca tak menyia-nyiakan waktu. Dia segera mengeluarkan Aji Norontoko pemberian Resi Seta untuk dihantamkan ke tubuh Dursila. 

Dalam hitungan menit senapati andalan Astina itu langsung tewas. Mengetahui Dursila sudah tidak bernyawa, Gatotkaca secepat kilat kembali ke Pringgodani untuk melanjutkan tugasnya. 

Dengan kematian Dursila, penasihat Astina, Patih Sengkuni memerintahkan seluruh pasukan Kurawa untuk mundur. 

"Wah, usaha kita untuk menyingkirkan Gatotkaca ternyata gagal total. Mundur-mundur-mundur. Kita kalah...." 


***
Kisah di atas saya olah dari penggalan lakon Aji Norontoko yang dimainkan Dalang Ki Resa Mahendra dalam pentas wayang kulit di Taman Krido Anggo Sragen, Sabtu malam pekan lalu. Pentas wayang ini  diselenggarakan Perhimpunan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Sragen.

Saya bersama ratusan warga memadati arena teater Taman Krido Anggo untuk menyaksikan pentas wayang kulit yang diselenggarakan tiap bulan ini. 

Suparto
#asyiknontonwayang



Comments

Popular posts from this blog

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,...

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepar...

ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN KAKUNG

Assalamu 'alaikum wr.wb. - Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -Panjenenganipun  Bapa ………………..        minangka sulih sarira  saking  Bapa BUDI PRANOTO, S.Pd sekalian Ibu KUN MARYATI, S.Pd. ingkang tuhu kula kurmati. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng ALLAH SWT., Gusti Ingkang Maha Kawasa, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji SUDARNO, S.Sos  sekalian Ibu Hajah CIPTANTI DWI PRIYANTINI, S.Pd keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangka sulih sarira Bapa Haji SUDARNO,S.Sos sekalian,dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapa BUDI PRANOTO,S.Pd sekalian dalasan sedaya panderek. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp-Ibu BUDI  lumantar panjenengan, sampun katampi, dhawah sami-2, kanthi-atur wa'ala...

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Pan...

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken ra...

Buang Jauh Luka Emosional Anda

"Orang bijaksana tidak pernah duduk meratapi kegagalannya, tetapi dengan gembira hati dia mencari jalan bagaimana memulihkan kembali kerugian yang dideritanya."            -Shakespear Ada kejadian, seseorang mengalami kecelakaan yang tidak terlalu berat, mengakibatkan luka fisik pada bagian wajahnya. Akibat luka fisik tersebut membuat dirinya merasa malu, takut bercermin atau berinteraksi dengan orang lain. Dia bahkan menarik diri dari kehidupan masyarakat dan menutup diri.  Padahal, luka fisik itu sebenarnya bisa disembuhkan dan pulih kembali. Luka fisik itu lebih mudah disembuhkan! Bagaimana dengan luka emosional?  Luka  emosional lebih menyakitkan!   Anda tidak dapat melihatnya, tidak  dapat merabanya, tetapi ia dapat membuat perut keroncongan dan hati berdebar. Tidak ada bukti keberadaannya, tapi ia dapat menimbulkan rasa pusing, mual, insomnia, serangan jantung, gangguan pencernaan, bahkan stres dan depresi.  Ia lebih dala...

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta ...

ATUR PANAMPI CALON TEMANTEN PUTRI BADE IJAB

Ternyata, pelan-pelan saya harus menceburkan diri kedalam tata cara adat Jawa yang semula kurang saya sukai karena serba ‘njlimet’ dan kadang terlihat tidak rasional. Padahal yang saya jalani itu baru masuk pada bagian kecil dari serangkaian adat yang merupakan bagian dari budaya Jawa. Itupun baru sebatas pada ‘tanggap wacana’ yang jelas tampak, kasat mata,   dan mudah dipelajari. Namun bagi saya masih terasa berat. Episode berikutnya dari tugas kehidupan yang harus saya jalani adalah menjadi juru bicara dari keluarga calon mempelai wanita untuk menerima pasrah calon temanten pria. ****** Inilah tugas ‘Atur Panampi saking Calon Temanten Putri Bade Ijab’. Assalamu 'alaikum wr.wb. - Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. - Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. - Panjenenganipun   Bapa Drs. NUR SUSANTO minangka sulih sarira   BapaHaji EDY SUDADI sekalian Ibu Hajah KONITUN, S.Pd. ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukak...

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan. ...

WONG ORA NJOWO

Dalam norma budaya Jawa, istilah  nJawa  (dibaca :  nJowo ) dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengerti atau paham dan bisa menempatkan diri dalam situasi dan kondisi apapun. Makna yang lebih sederhana,  njowo  berarti memiliki sikap “ empan papan ”, yang terkait dengan sikap  tindak-tanduk ,  unggah-ungguh , tata karma, adat istiadat, etika atau sopan santun terhadap orang lain. Maka ketika ada orang yang tidak paham dan tidak mampu menempatkan diri secara sopan santun dan etika, dikatakan sebagai   “Wong Ora nJowo”. Ada tiga kelompok orang masuk kategori  nJowo  ini.  Pertama  orang yang  Durung nJowo , artinya belum memiliki pengetahuan, pemahaman dan pengalaman yang memadai, seperti ditunjukkan oleh anak kecil. Orang yang  durung nJowo , perlu diajari, dibimbing agar menjadi tahu. Kedua ,  Wis nJowo . Kelompok ini sikapnya sudah dewasa, wawasannya luas, semakin paham ter...