Alhamdulillah, hari
ini, Kamis (2/9/2017), kita memasuki tahun baru 1439 Hijriyah.
Pergantian waktu
setahun ini, di satu sisi menunjukkan bahwa umur kita bertambah, tetapi kesempatan
hidup kita di dunia berkurang satu tahun. Artinya, kita semakin jauh dari kelahiran dan kian
dekat kepada kematian. Inilah yang harus menjadi renungan saat kita menyambut
datangnya tahun baru hijriyah.
Hijrah secara harfiah punya
arti perpindahan dari satu negeri ke negeri lain, dari satu kawasan ke kawasan
lain, atau perubahan lokasi dari titik tertentu ke titik yang lain. Intinya adalah
sebuah perubahan.
Secara historis,
hijrah adalah peristiwa keberangkatan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya
dari kota Makkah menuju kota Yathrib, yang kemudian disebut al-Madinah
al-Munawwarah.
Peristiwa hijrah
Rasulullah dari Makkah ke Madinah dikemudian hari ditetapkan sebagai awal tahun
dari penanggalan atau kalender Islam.
Peristiwa hijrah
Rasululah dan para sahabatnya dari Makkah ke Madinah memiliki makna sangat
berarti bagi setiap muslim. Hijrah tersebut merupakan tonggak kebangkitan Islam
yang semula diliputi suasana dan situasi tidak kondusif di Makkah menuju
suasana yang prospektif di Madinah.
Dari peristiwa ini, hijrah
mengandung semangat perjuangan dan rasa opimisme yang tinggi, yakni semangat
berhijrah dari hal-hal yang buruk kepada yang baik, dan hijrah dari hal-hal
yang baik ke yang lebih baik lagi. Rasulullah SAW dan para sahabatnya telah berhijrah,
meski harus meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara dan harta benda yang
dicintainya.
Dalam konteks sekarang
ini, makna hijrah tentu tidak harus identik dengan meninggalkan kampung halaman
seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan sahabatnya, tetapi lebih kepada nilai-nilai dan semangat berhijrah
itu sendiri.
Hijrah kita jadikan
sebagai semangat menyambut masa depan dengan penuh harapan. Kita yakin bahwa
sehabis gelap akan terbit terang, setelah kesusahan akan datang kemudahan dan
kita yakin bahwa pagi pasti akan datang walaupun harus melewati malam yang terasa
begitu lama dan panjang. Roda kehidupan selalu berputar dan tidak mungkin
berhenti.
Allah SWT dalam surat al-Furqan:62,
berfirman, “Sesungguhnya Allah menjadikan
pergantian siang dan malam sebagai pelajaran dan mengungkapkan rasa syukur, dan
Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin
mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur."
Peralihan tahun harus kita
jadikan sebagai momen untuk melihat kembali catatan yang mewarnai perjalanan
hidup masa lalu, dengan melakukan renungan atas apa yang telah kita perbuat.
Dalam surat al-Hasyr :
18 Allah menegaskan, “Hai orang-orang
beriman, bertaqwalah kepada Allah,dan setiap diri hendaklah selalu melihat apa
yang telah dikerjakan untuk hari esuk. Dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha teliti serta Maha Mendengar.”
Mari Kita gunakan
kesempatan ini untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup di dunia demi
kebahagiaan akhirat kelak, dengan bercermin kepada nilai-nilai dan semangat
hijrah dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.
#SelamatTahunBaru1439Hijriyah
-----
Suparto
#TerusBerubah
Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik ya Pak Parto :)
ReplyDeleteAamiin.. Ya Rabbal 'alamiin
Delete