Skip to main content

Valentine Nan Sepi

















Alhamdulillah. Perayaan Hari Valentine di Indonesia tahun ini berlangsung sepi. Hanya beberapa gelintir orang saja yang masih memperingatinya. Itupun kelihatan ngga semangat. Keadaan tahun ini jauh lebih sepi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Gencarnya suara penolakan terhadap peringatan Hari Valentine yang digelontorkan berbagai pihak melalui berbagai situs, media sosial dan media lainnya menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini memberikan pelajaran, bahwa kita tidak boleh berhenti untuk terus mengajak kepada jalan yang benar dan menolak kebatilan. Lambat laun orang akan mengerti.
Sepinya perayaan Valentine tahun ini tidak lepas dari Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)  Pusat tahun lalu yang kemudian diikuti Fatwa MUI Daerah-daerah  yang dengan tegas melarang kegiatan tersebut. Berbekal dengan fatwa MUI itu, di berbagai daerah di Indonesia, Pemerintah Kabupaten/Kota setempat melalui surat resmi juga melarang kegiatan perayaan Valentine.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana berbagai Daerah dengan tegas melarang perayaan hari Valentine beserta alasannya. Di Surabaya misalnya, Kepala Disdik setempat mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kepala sekolah di wilayahnya. Isinya , para kepala sekolah diminta melarang anak didiknya merayakan Valentine Day , karena tidak sesuai nilai moral, religius, dan kultur budaya bangsa Indonesia. Sekolah melalui kepala sekolah juga diminta membuat surat edaran untuk orang tua/wali murid mengawasi putra-putrinya supaya tidak melakukan tindakan merugikan masa depan bersamaan Valentine Day.
Dinas Pendidikan Kota Kediri, Jawa Timur, juga mengirimkan surat larangan yang ditujukan ke sekolah-sekolah agar tidak menggelar perayaan Hari Valentine. "Kami sudah kumpulkan kepala sekolah dan sudah mengirimkan surat secara resmi, agar sekolah tidak mengadakan acara yang bertepatan pada perayaan Valentine dalam bentuk apapun," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Siswanto. Menurut Siswanto, perayaan Valentine tidak sesuai dengan moral religius dan kultur budaya Indonesia.
Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang mengirimkan surat edaran ke sekolah-sekolah yang berisi larangan untuk menggelar acara terkait Hari Valentine. "Dinas Pendidikan sudah membuat surat edaran atas seizin saya. Edaran isinya tidak boleh merayakan Valentine. Sekolah jangan sampai mempunyai program berkaitan dengan Valentine," kata Bupati Lumajang, As'at.
Dinas Pendidikan Kota Malang melarang para pelajar dari tingkat SD hingga SMA di kotanya untuk merayakan hari Valentine di dalam ataupun di luar sekolah. Hal yang sama dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tarakan, Kalimantan Utara.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru, Riau, menerbitkan maklumat melarang kaum muda dan pelajar di wilayah setempat merayakan Valentine's Day karena dianggap bertentangan dengan budaya ketimuran."Kepada seluruh masyarakat Muslim terutama di Kota Pekanbaru agar tidak ikut merayakan budaya yang dapat menyesatkan akidah," ujar Ketua MUI Pekanbaru, Ilyas Husti. Ilyas menilai Valentine's Day adalah budaya Barat yang bertentangan dengan ajaran Islam dan dianggap sebagai ajang kaum muda-mudi untuk berbuat hal-hal negatif.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melarang perayaan Valentine's Day."Perayaan Valentine's Day kita larang karena hal itu mengikuti cara-cara orang luar yang tidak sesuai dengan syariat dan akidah Islam serta tradisi Nusantara," kata Ketua MUI Kota Mataram TGH Mukhtar. Sesungguhnya dalam Islam, kata Mukhtar, kasih sayang itu dilakukan setiap saat seperti yang disebutkan dalam sebuah ayat dari kitab suci Al-Qur'an yang artinya, "Semua orang Islam bersaudara dan saling kasih sayang".
"Karena itu, sebagai umat Islam kita harus memberikan kasih sayang setiap saat, dan tidak mengkuti peringatan hari kasih sayang pada hari-hari khusus yang diciptakan oleh orang-orang luar dengan niat yang tidak benar," katanya.
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan perayaan Valentine's Day dilarang terutama untuk generasi muda."Sebagai masyarakat dan generasi muda Muslim tentu tidak boleh merayakan yang bukan budaya Islam. Haram hukumnya jika merayakan. Pemerintah kota berkewajiban melindungi masyarakat dan generasi muda dari perbuatan yang haram," kata Illiza.
Sikap para pemimpin umat dan tokoh-tokoh di berbagai daerah tersebut, patut diapresiasi karena memiliki nilai edukasi yang luhur dan tinggi. Kita semua seharusnya jangan menerima begitu saja arus budaya negeri lain.
Imbauan dan larangan ini menyadarkan kita semua, terutama generasi muda, untuk kritis dan tidak larut dengan semua yang datang dari Barat. 'Valentine day' tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan nilai luhur bangsa kita yang tidak mengenal istilah pergaulan bebas. .
Sebagai negara yang berfalsafah Pancasila, pergaulan antara muda-mudi atau antara lelaki dan perempuan punya batas dan aturannya. Oleh karena itu, kehadiran imbauan dan larangan yang dikeluarkan para Kepala Daerah dan MUI Daerah itu mengandung pesan bahwa kita warga bangsa, mempertegas dan memperjelas identitas sebagai bangsa Indonesia.
Kita yakin dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, maka dapat mewujudkan Indonesia menjadi negeri yang maju dan bermartabat, dengan akhlak dan moral yang mulia.
Yang jelas, setiap kebenaran atau kebaikan harus terus disampaikan, walaupun banyak yang nyinyir dan mencibirnya. Intinya, Amar Ma’ruf Nahi Munkar memang harus dilaksanakan. Tantangan pasti ada, itu hal yang biasa. Sejak Zaman Nabi, seperti yang diceritakan dalam Al-Qur’an, dakwah mereka selalu mendapat penentangan dari umatnya. Yang penting, ajakan kepada kebaikan dan penolakan terhadap keburukan harus dilakukan melalui cara-cara yang bijak, dengan metode yang pas dan sikap yang santun serta dasar hukum yang jelas.

Comments

  1. alhamdulillah, berkat para aktivis dakwah yang semakin gencar menolak valentine, dan media sosial sekarng yg memudahkan berbagi informasi tentang buruknya valentine

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s