Skip to main content

Mencari Ketenangan Dalam Kekacauan


Pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini, mempengaruhi perilaku kehidupan umat manusia. Adanya akses informasi yang demikian cepat memang telah memberikan kemudahan dan manfaat yang tak ternilai harganya di segala bidang. Namun di sisi lain, dalam perkembangannya, bagi sementara  orang justru menimbulkan keruwetan hidup.

Saat ini  umat manusia sudah masuk perangkap jaring informasi. Sejak bangun tidur hingga mau tidur lagi, orang sulit keluar dari situasi tersebut. Bahkan saat tidur pun pikiran seseorang masih dipenuhi sampah informasi. Dahsyatnya banjir informasi beserta sampahnya terus menerjang, menghantam dan masuk ke semua jalur dan ruang yang dilaluinya. 

Leo Babauta (Fifah, 2010) menggambarkan, akibat banjir informasi, segala sesuatu harus  dilakukan dengan sangat cepat dan terburu-buru. Semua tenggelam dalam lautan informasi. Setiap hari informasi membanjiri semua saluran yang kita miliki, seperti email, facebook, twitter, WhatsApp, BBM, dan media lainnya. Semua harus dilihat serta dibaca, sehingga kita begitu tertekan oleh banyaknya tuntutan hidup.

Hidup dan kerja seolah hanya berhadapan dengan aliran email, aliran permintaan, aliran panggilan telepon dan pesan tertulis, aliran paper, catatan dan data. Setiap hari diawali dengan inbox dan japri dari aplikasi perangkat teknologi yang penuh dengan email dan chat,  dan diakhiri dengan inbox  dan yang sama penuhnya. Semua itu berarti permintaan informasi atau tindakan yang kita tidak punya waktu untuk memenuhinya. 

Kita minum dari sumber informasi, dan tidak punya ide bagaimana mengurangi derasnya aliran tersebut. Kita merasa diburu waktu untuk menyelesaikan semua masalah yang membelit. Kita akhirnya malah kehilangan waktu untuk menikmati hidup dengan nyaman dan bahagia.

Sangat menekan dan berlebihan. Dan, kita tidak ingin menghabiskan hidup dengan cara seperti itu. Lantas, apa yang harus kita lakukan?

Jalan alternatif apakah yang bisa digunakan untuk mengurusi informasi dan tugas yang berlebihan itu? Haruskah kita membangun pondok di hutan, menutup diri dari masyarakat dan teknologi modern?

Menurut Leo Babauta, cara yang harus ditempuh adalah,  jalan tengah : jalan ketika kita masih dapat menikmati akses ke informasi yang luas, masih bisa berkomunikasi secara langsung kapan saja kita menginginkannya, masih dapat melakukan sesuatu dengan cepat – tetapi, kita dapat memilih seberapa banyak kita mengonsumsi dan melakukannya. Sebuah kehidupan yang lebih sederhana, tetapi dapat mencapai segala sesuatu yang ingin kita capai.

Solusinya terletak pada pengaturan limit (batasan) seberapa banyak kita mengonsumsi dan melakukannya. Bagaimana pemanfaatan waktu semaksimal mungkin dengan menfokuskan pada hal-hal yang penting, bukan semua hal.

Gambarkan sebuah kehidupan di mana kita mempunyai hari-hari kerja yang tenang, tingkat stress rendah, dan dapat fokus pada pekerjaan. Bayangkan kita hanya mengerjakan sedikit tugas, tapi merupakan tugas pilihan, sehingga mempunyai pengaruh maksimal. Kita mencapai tujuan utama tanpa terasa stress karena hanya melakukan semua hal dalam satu waktu. Inilah yang disebut  mencari ketenangan dalam kekacauan.

Terdengar simple, tetapi hal ini jelas sangat mungkin untuk dicapai. Bisa dilakukan dengan menggunakan sebuah sistem yang sangat mudah untuk diimplementasikan. Caranya adalah dengan menerapkan kesederhanaan dan membuat pilihan-pilihan.

Kesederhanaan mempunyai banyak arti dalam konteks yang berbeda-beda. Tapi kesederhanaan yang dimaksud adalah berbuat sedikit, tidak berlebih, tetapi mencapai lebih banyak karena pilihan-pilihan yang kita buat.

Kesederhanaan dapat dirangkum menjadi dua langkah :
  1. Mengidentifikasi yang penting, dan
  2. Menghilangkan sisanya.
Kita dapat mengaplikasikan dua langkah tersebut dalam berbagai bidang pekerjaan dan kehidupan. Kuncinya dua hal yakni, fokus pada yang penting, dan menyingkirkan yang lainnya.

Cara ini akan membuat kita jauh lebih bahagia, stress berkurang, dan yang mengejutkan mungkin membuat kita lebih produktif.

Dengan konsisten pada kesederhanaan, kita akan menemukan hidup yang lebih baik. Terhindar dari kebisingan, dan dapat menikmati hal-hal yang disukai. Pekerjaan menjadi lebih baik saat kita bisa menyingkirkan semua gangguan dan bisa fokus. Tulisan pun menjadi lebih kuat ketika dapat menghilangkan kata-kata yang berlebihan dan hanya menggunakan kalimat yang diperlukan untuk mengungkapkan ide.

Leo Babauta memberikan contoh dari kisah hidupnya. Beberapa tahun, kepalanya penuh dengan utang, dengan jadwal pekerjaan yang membuat dirinya jarang bertemu keluarga dan memiliki tingkat stress yang tinggi setiap hari. Dia menjadi kelebihan berat badan dan tidak sehat. Setiap hari menyantap makanan yang digoreng, berlemak, asin, dan berminyak. Tidak berolah raga dan, merokok. Dia tidak bahagia di tempat kerja dan tidak bisa pergi ke mana-mana. Hidupnya menjadi rumit, dan tidak punya waktu untuk hal-hal yang disukainya.

Akhirnya, dia membuat pilihan : memutuskan untuk membuat perubahan positif. Dia  mulai perubahan ini dengan berhenti merokok – fokus pada satu hal ini dulu, dan hanya itu. Dia kerahkan semua energi untuk satu tujuan ini, dan sesuatu yang mengagumkan terjadi. Energi yang terfokus itu membuatnya mampu menembus rintangan awal untuk berhenti merokok, padahal sebelumnya berkali-kali gagal.

Keberhasilan mengatasi rintangan ini, menginspirasinya dengan tujuan dan kebiasaan baru, dan menggunakan metode yang sama : fokuskan semua energi dan perhatian pada satu tantangan itu, dan rintangan itu akan dapat dilewati. Fokus pada satu tujuan dalam satu waktu dan satu tujuan,  dan tidak mencoba mencapai semuanya dalam satu waktu.

Melalui metode ini, selama beberapa tahun, Leo sudah dapat :
ü  Berlari secara rutin
ü  Mulai makan makanan yang lebih sehat
ü  Menjadi teratur dan produktif

Pesan pentingnya adalah, untuk mengatasi keruwetan akibat banjir informasi, perlu menerapkan model penyederhanaan dan membuat pilihan, dan fokuskan semua energi untuk mencapai satu tujuan. Dengan cara itu,  ternyata kita punya waktu untuk hidup lebih produktif, nyaman dan berbahagia!

Semoga bermanfaat.

Suparto 

Comments

  1. Wah saya harus belajar perlahan nih pak parto... Sudah menjadi korban kemajuan teknologi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga. tiap hari ada 2000-an chat dan informasi yg tetap saya buka dan baca....

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s