Skip to main content

Cara Kreatif Melawan Si Otak Kadal

Pernahkah, ketika kita merasa sedang menemukan ide brillian, ide itu justru cuma nempel sebatas angan-angan? Kita merasa ngga berani mewujudkan ide brilian itu. Takut dan menjadi tidak percaya diri ketika mau merealisasikan ide tersebut. 

Awalnya, semangat kita membara, namun ketika mau dieksekusi, pelan-pelan semangat itu mengendur. Seperti ada sesuatu yang membisiki kita dengan kalimat-kalimat yang bikin pesimis, ragu, dan mengancam rasa aman kita. 

"Jangan lakukan itu, nanti kamu rugi!"

"Jangan bertindak, pasti kamu gagal!"

"Awas, jika kamu berbuat seperti itu, orang akan menertawakanmu!"

Kata-kata semacam itulah yang akan dibisikkan jika kita berniat melakukan sesuatu yang keluar dari zona nyaman kita. 

Sang Pembisik itu, bernama Si Otak Kadal

Menurut Seth Godin, pengarang buku Linchpin, otak kadal itu bukan sekedar konsep, tapi memang nyata di otak kita masing-masing. Dalam ilmu biologi, dia disebut sebagai amygdala (Wahyu Aditya, 2013: 199). 

Bagian otak ini bertugas untuk merespon rasa takut, marah, dan nilai-nilai negatif. 

Otak kadal selalu berusaha mengajak kita untuk bertahan hidup. Jika ada yang menggangu, misal nyamuk, kita akan hancurkan dia sampai mati. Namun, jika ada lawan yang lebih mengerikan, misalnya harimau, otak kita lebih memilih untuk menyuruh kita lari terbirit-birit.

Dia berusaha untuk menguasai hidup kita dan memastikan bahwa kita tidak melakukan hal yang riskan atau sesuatu yang baru. Dalam keadaan emergency, Si Otak Kadal berperan menjadi panglimanya. Dia dapat secara cepat menginstruksikan kita untuk melawan atau kabur dari masalah. 

Dialah alasan kenapa kita selalu takut untuk berbuat hal baru. Sukanya yang aman-aman saja. Status quo adalah idolanya. Dia adalah hakim yang selalu memutuskan untuk menolak konsep segar. 

Sadar ngga, ketika kita sedang berpikir, kita merasa ada yang sedang berdiskusi di dalam otak kita? Nah, teman diskusi kita yang paling dominan itu adalah Si Otak Kadal itu. 

Ketika muncul ide baru, si kadal langsung merespon dengan bertanya, Yakin Loe? Sudahlah, jangan cari masalah, diam saja! Si Kadal semaksimal mungkin menimbun ide baru itu agar tidak terealisasi dengan mempertahankan argumen lamanya. 

Sebenarnya bagian otak yang senang menerima pemikiran kreatif adalah neocorlex, Sayangnya neocorlex bagaikan anak baru yang lemah dan pemalu. Kalah garang dengan si kadal yang lebih senior. Neocorlex tidak berdaya melihat pertahanan solid si kadal dalam menghadapi ide-ide segar itu. 

Lawan Si Otak Kadal 

Wahyu Aditya menjelaskan bahwa untuk mewujudkan ide kreatif, tidak ada cara lain selain melawan pertahanan si kadal. Tapi ingat, kita tidak bisa mematikan si kadal karena dia kebal, akan selalu ada sampai kita meninggal. Kita hanya bisa membuat dia siuman. Pada akhirnya ide kreatif yang kita buat bisa terealisasi ketika si kadal sedang pingsan. 

Akan tetapi, bersiap-siaplah. Si kadal memiliki ilmu sakti yang bisa meluluhlantakkan ide kita. Si kadal mempunyai kesaktian untuk memengaruhi kita menunda-nunda pekerjaan, sangat terobsesi tentang hal yang detail, suka mengkritik berlebihan, menciptakan kecemasan dan pandai untuk mencari-cari alasan. Ide akan perlahan-lahan lenyap jika kesaktian tersebut menyerang kita terus-menerus.

Kesaktian si kadal memang ampuh, karena dia sudah berpengalaman selama ratusan juta tahun dalam peradaban manusia. 

Akan tetapi, kita juga tidak bisa begitu saja menyerah. Ada senjata yang harus kita siapakn untuk menghadapi kesaktiannya. 

Senjata yang wajib dimiliki dan ditempa, menurut Aditya, adalah :

Pertama, mengizinkan ide yang dianggap buruk oleh si otak kadal untuk masuk. Anggap bahwa tidak apa-apa jika mendapatkan ide buruk, itu adakah hal yang wajar. 

Kedua, sebisa mungkin tidak ada Plan B dalam sebuah ide, jangan beri si kadal untuk memilih. 

Ketiga, latih diri kita untuk memiliki pola pikir yang berlawanan dari si kadal. 

Keempat, rangkul kegagalan sebagai pengalaman dalam belajar. 

Kelima, jangan membuat berbagai alasan. 

Insya Allah, dengan senjata-senjata tersebut, kita bisa membuat si kadal tidak sadarkan diri. 

Suparto 

sumber referensi :
Wahyu Aditya, Sila Ke-6 : Kreatif Sampai Mati, 2013, PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta.
--
sumber ilustrasi: www google.co.id.




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s