Skip to main content

Lingkungan Kerja Yang Nyaman


Ada beberapa pandangan mengenai lingkungan kerja. 

Menurut EC. Alex Nitisemito (1980), lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Dengan kata lain, lingkungan kerja mencakup sekitar tempat kerja pada saat tenaga kerja melakukan kegiatan pekerjaan. Lingkungan kerja menurut Alex Nitisemito tersebut lebih dititikberatkan pada keadaan fisik tempat bekerja.

Sebetulnya lingkungan kerja dapat meliputi lingkungan fisik kerja dan lingkungan non fisik. Sebab walaupun lingkungan fisiknya baik, tetapi para karyawannya dalam kondisi tidak tenang, saling curiga, tidak percaya dan saling menghujat, dapat dipastikan karyawan dalam bekerja tidak akan bersemangat.

Oleh karena itu agar para karyawannya lebih bersemangat, baik lingkungan kerja fisik maupun non fisik harus diperhatikan. Misalnya para karyawan harus dapat saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing karyawan yang berbeda tugas dan tanggung jawabnya, saling tolong-menolong serta dalam bekerja tidak terganggu oleh polusi asap, suara bising, suhu udara yang panas, lantai yang kotor dan lain sebagainya.

Sukamto Reksohadiprojo (1997) menyatakan bahwa lingkungan kerja itu bisa mencakup segala sesuatu yang berada di sekitar perusahaan di mana para karyawan bekerja, baik yang berada di dalam maupun di luar perusahaan. Seperti penerangan tempat kerja, suara gaduh di dalam pabrik, maupun kondisi di luar pabrik berupa suhu yang sangat mempengaruhi peningkatan produktifitas.

Sukamto mencatat ada empat hal penting yang sangat mempengaruhi efisiensi dalam pekerjaan perkantoran yakni, cahaya, warna, udara,  dan suara.

1.   Cahaya

Cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah efisiensi kerja para karyawan, karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat, sedikit membuat kesalahan dan matanya tidak lekas lelah.

2.   Warna

Bersama-sama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi kerja para karyawan. Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainnya akan dapat menambah semangat kerja dari para karyawan.

3.   Udara

Mengenai faktor udara, yang sangat penting ialah suhu udara dan banyaknya uap air pada udara itu. Tubuh manusia secara terus menerus mengeluarkan panas agar dapat bertahan hidup. 

Untuk dapat memancarkan panas tersebut, perlu udara di sekelilingnya mempunyai suhu yang lebih rendah daripada suhu badan manusia. Suhu badan manusia yang norman adalah 37 derajat Celcius. Beban panas yang berlebihan akan menurunkan prestasi kerja. Suhu udara yang panas membuat orang mudah mengantuk, cepat lelah dan kurang bersemangat.

4.   Suara

Suara gaduh akan mengurangi efisiensi kerja. Salah satu usaha untuk mengurangi suara gaduh dalam kamar atau ruangan adalah pada langit-langit dan dinding ruangan dipasang lapisan penyerap suara. Perangkat kantor yang menimbulkan suara berisik sebaiknya diletakkan salah satu tempat tersendiri.

Sementara The Liang Gie (2000) menggambarkan persyaratan lingkungan fisik di setiap perkantoran modern, dengan mencontoh di negara Inggris pada tahun 1963 yang telah ditetapkan sebuah undang-undang (The offices act). 

1. Kebersihan lingkungan dan perlengkapan kantor harus dipelihara tetap bersih. 

2. Luas ruangan kantor tidak boleh dijejal dengan pegawai. Ruang kerja harus menyediakan luas lantai.

3. Suhu Udara. Temperatur yang layak harus dipertahankan dalam ruangan kerja (minimum 16 derajat celcius)

4. Ventilasi. Peredaran udara segar atau udara yang telah dibersihkan harus diusahakan dalam ruang kerja.

5. Penerangan cahaya. Cahaya alam atau lampu yang cocok dan cukup harus diusahakan, sedang perlengkapan penerangan dirawat sepatutnya.

6. Fasilitas Kesehatan. Kamar kecil, toilet, dan sebangsanya harus disediakan untuk para petugas serta dipelihara kebersihannnya.

7. Fasilitas cuci. Ruang cuci muka/tangan dengan air hangat dan dingin berikut sabun dan handuk harus disediakan seperlunya.

Semoga bermanfaat.

Suparto 

foto ilustrasi : Andiena Shanty

Comments

Popular posts from this blog

ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN KAKUNG

Assalamu 'alaikum wr.wb. - Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -Panjenenganipun  Bapa ………………..        minangka sulih sarira  saking  Bapa BUDI PRANOTO, S.Pd sekalian Ibu KUN MARYATI, S.Pd. ingkang tuhu kula kurmati. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng ALLAH SWT., Gusti Ingkang Maha Kawasa, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji SUDARNO, S.Sos  sekalian Ibu Hajah CIPTANTI DWI PRIYANTINI, S.Pd keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangka sulih sarira Bapa Haji SUDARNO,S.Sos sekalian,dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapa BUDI PRANOTO,S.Pd sekalian dalasan sedaya panderek. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp-Ibu BUDI  lumantar panjenengan, sampun katampi, dhawah sami-2, kanthi-atur wa'ala...

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepar...

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken ra...

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Pan...

Pesan Asmara Seorang Pengamen

Wulan Action  Wulan, wanita berusia 54 tahun itu terus menyusuri jalanan kampung. Ia tak menghiraukan terik mentari yang membakar tubuh mungilnya. Peluh keringat berleleran menghapus bedak dan gincu di wajahnya. Dengan senyum yang selalu tersungging dibibirnya, ia berhenti di depan setiap rumah yang dilaluinya.   Dengan memainkan alat musik “Bas Betot” sederhana, berupa kotak papan kayu dilengkapi karet ban dalam  sepeda yang berfungsi sebagai dawai pada gitar, ia dendangkan lagu-lagu Jawa Campursari.  Suara emas Wulan yang berpadu dengan “bas betot” dan ketipak-ketipuk dari kotak yang dipukulnya, melahirkan musik yang indah. Uang receh senilai seratus duaratus rupiah pun diterima dari setiap penghuni rumah. Itulah Wulan, pengamen tradisional kelas kampung yang kini masih bertahan. Wulan adalah pengamen jalanan yang tetap bertahan ditengah kerasnya perjuangan hidup. Profesi ini dijalaninya demi mempertahankan biduk rumah tangga dengan kondisi yang me...

Atur Pambagyaharja Sungkawa (Sripahan / LELAYU)

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.  Nuwun kawula nuwun . Para pepunden sesepuh pinisepuh ingkang kula bekteni. Para asung pambela sungkawa, para rawuh kakung sunawana putri ingkang satuhu luhuring budi. Wonten madyaning panandang ing ari kalenggahan punika, kula minangka sulih sarira saking Ibu Sri Sumaringsih sakaluwarga kinen hangaturaken atur Pambagyaharja sakderengipun hangkating layon Almarhum Bapa Sukardono. Murwakani atur, sumangga panjenengan sedaya kula dherekaken manengku puja, raos syukur tansah konjuk wonten Ngarsa Dalem Allah Gusti Ingkang Maha Kawasa. Awit Panjenengan dalasan kula saget makempal wonten papan punika saperlu asung bela sungkawa menggah sedanipun Bapa Sukardono. Para asung pambela sungkawa ingkang pikantuk Rahmating Gusti. Ibu Sri Sumaringsih gotrah kulawangsa lumantar kula, ngaturaken Sugeng Rawuh, lan ngaturaken raos panuwun ingkang tanpa pepindan awit karawuhan panjenengan sedaya. Ugi ngaturaken agenging panuwun sedaya pambiyantu awuju...

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa say...

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,...

Bukan Halusinasi ( Bag. 1 )

Tengah malam yang dingin itu telah menyirep seluruh penghuni kampung Randu. Mereka lelap dalam tidur berselimut sepi, menikmati mimpinya masing-masing. Namun   tidak bagi Suto.   Lelaki paroh baya yang sehari-hari bekerja sebagai petani kecil ini mendadak terbangun oleh suara ketukan pintu belakang di ruang dapurnya. Sebenarnya lelaki kurus ini enggan beranjak bangun dari tempat tidurnya. Badan Suto kurang sehat lantaran kemarin kehujanan saat berada di sawah. Tetapi karena pintu itu seperti didorong-dorong oleh seseorang, ia akhirnya bangun juga. Ia tak langsung berdiri. Sembari mengusap-usap kedua matanya, diambilnya  lampu senter yang selalu ditaruh di bawah bantal. Dengan langkah gontai ia berjalan menuju pintu belakang. Tanpa pikir panjang, dibukanya pintu. Sementara isterinya, Poni, dan seorang anak perempuannya, Yani  yang berumur lima belas tahun, tetap tidur nyenyak. Setelah pintu terbuka, ia keluar rumah. Dengan hati-hati ia melihat ke kanan...

KOTHEKAN LESUNG TANDAI PERGANTIAN TAHUN

Selama ini, perayaan detik-detik pergantian tahun baru masehi yang dilakukan oleh hampir semua Pemerintah Daerah di Indonesia, identik dengan pesta kembang api. Tapi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen tahun ini sangat berbeda. Perayaan pergantian tahun yang dikemas dalam acara “Gebyar Tahun Baru 2018” tidak ada pesta kembang api. Acara detik-detik pergatian tahun yang berlangsung pukul 23.45-00.15 di Alun-alun Sasana Langen Putra ini justru ditandai dengan Kothekan   Lesung – pemukulan alat tradisional petani untuk menumbuk padi. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengawali pemukulan Lesun g dengan Alu , diikuti oleh   Wakil Bupati, Dedi Endriyatno, Sekda Tatag Prabawanto bersama-sama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Sragen. Suara Lesung Jumengglung yang menandai pergantian tahun dari 2017 ke 2018, membahana memenuhi Alun-alun yang dipadati ribuan warga. Sebelum prosesi pemukulan lesung, di Alun-alun juga digelar pen...