Komunitas One Day One Post
(ODOP) yang dibentuk Bang Syaiha satu setengah tahun lalu, menjadi ajang
bertemunya banyak orang yang ingin menjadi penulis. Para anggotanya ‘dipaksa’
untuk menulis setiap hari dan mempostingnya di Blog. Ini cara terbaik agar orang
menjadi ‘terbiasa’ menulis.
Anggota yang berasal dari
berbagai daerah di Indonesia, bahkan Malaysia, dengan beragam profesi dan
disiplin ilmu, menjadikan mereka punya
kelebihan dan keistimewaan masing-masing.
Untuk mengasah kepekaan,
diskusi dan pembelajaran, mereka melakukan interaksi intens melalui WhatsAps
(WA) Group. Di WA Group inilah dunia ODOP tak pernah sepi sepanjang waktu.
Setiap hari, hampir 24 jam ada-ada saja yang dibicarakan para anggotanya.
Diantara sekian puluh
anggota ODOP itu, ada satu orang yang namanya cukup dikenal dan sering
mendominasi pembicaraan. Dialah Hiday Nur.
***
Celotehan perempuan kelahiran
Tuban, Jawa Timur ini sangat aktif di WA Group.
Berbagai topik dan permasalahan yang dilontarkan para anggota, secara
cepat direspon, bahkan lengkap dengan analisis dan referensinya.
Melalui WA Group itu, dia
juga banyak bicara tentang aktivitas pribadinya, keluarga, pekerjaan,
pengalaman, prestasi, karyanya. Hingga dini hari, gerak jemarinya bahkan masih
juga menggetarkan malam nan sepi.
Kadang tema yang
didiskusikan begitu njlimet. Dia banyak bicara tentang dunia pendidikan tinggi
dan sastra. Apalagi kalau udah bicara soal pengalaman mendapatkan beasiswa dari
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, pasti semangat
banget.
Karena komentar dan
resoponnya yang demikian cepat terhadap berbagai topik, di kalangan keluarga
ODOP, Hiday Nur dikenal sebagai sosok yang inspiratif, cemerlang, bahkan ada
yang menyebutnya sebagai ensiklopedi berjalan.
Siapakah
dia?
Hiday Nur. saat masih duduk
di MTsN Tuban dan MAN3 Malang, sudah jadi kru mading di sekolahnya.
Catatan prestasinya seabrek. Antara lain, pernah menjuarai speech contest, karya tulis ilmiah, lomba menulis artikel, esai dan kisah inspiratif. Beberapa kali opini serta kumpulan puisinya dimuat di media cetak dan dibacakan di radio lokal.
Sejumlah buku tunggal telah
ditulisnya untuk memudahkan anak-anak SD belajar Bahasa Arab dan Inggris.
Diantaranya, Darsul Lughoh al Arabiyyah Jilid I, II dan III (2008), Bahasa Arab
Itu Mudah (2009), Daily Fragment
Dictionary (2010), English in Topics jilid 2 & 3 (2011), English Nowadays jilid
4, 5, dan 6 (2014), English Nowadays jilid 1 & 3 (2015) dan Belajar Bahasa
Arab 1 & 2 (2015).
Sedangkan antologi yang
pernah digarapnya bersama grup
kepenulisan antara lain : Istana Yang Dibangun dari Kata-kata (FLP Jawa Timur),
Menghempas Karang : Antologi Puisi (FAM Publishing), Tidak Ada Yang Kebetulan
(FLP Tuban), Antologi Cerita Mini : Saat Ramadhan Hampir Usai (IGI Tuban).
Karya terbarunya, kumpulan puisi berjudul 30 Menit yang diterbitkan Gong Publishing 2017, menunjukkan Hiday Nur sebagai sosok muda yang punya kepekaan tingggi dan kritis terhadap fenomena sosial dan alam sekitar.
Selain menulis buku, aktivitasnya yang lain adalah sebagai kontributor rubrik Sejarah Peradaban Islam di majalah al-Uswah Tuban. Saat ini, awardee LPDP tahun 2016 ini sedang menyelesaikan studi S2 Dirasah Islamiah (Sejarah dan Pemikiran Islam) di UINSA Surabaya.
Untuk berkarib, silahkan
berkunjung ke : www.sinichikazumi.blogspot.com,
add frend FB : Hiday Nur, ikuti IG : hiday_nur_r. juga twitter @nurhieday.
Surat elektroniknya beralamatkan di nurhieday@gmail.com
Suparto
#OneDayOnePost
Mantap, Pak.mb hiday juga keren banget 👍
ReplyDeletembak Hiday memang oke...
DeleteAamiiin. Duh jadi malu saya, Pak. Semoga sebaik yg dituliskan Pak Parto. Maaf kalo suka mendominasi hihihi (tutup muka)
ReplyDeletemendominasi, dalam arti pemikiran dan penegasan Mbak Hiday sering jadi rujukan anggota lain...
Deletemaaf Mbak. tulisan saya ityu baru sekilas menggambarkan tentang Mbak Hiday....
Moga bisa berlanjut...
Mantap Pak Parto...
ReplyDeletehehehe.. terima kasih, Mbak Dymar...
Delete