Skip to main content

Resensi : Berani Menertawakan Diri Sendiri

Judul Buku : Berani Menertawakan Diri Sendiri
Pengarang     : Sulaiman Budiman
Penerbit       : PT. Bhuana Ilmu Populer
Tahun Terbit : Cetakan ke-5, 2011
Halaman         : 200 (+xix)

Barangkali, secara tidak sadar, kita sering menertawakan orang lain. Padahal kalau mau jujur, sebenarnya diri kita sendiri lebih pantas untuk ditertawakan. Mungkin, kita juga kerap bersikap “sinis” terhadap keadaan orang lain yang kita anggap rendah, padahal kita sendiri tidak lebih baik daripada orang tersebut.

Kalau kita masih memiliki sikap seperti itu, cobalah baca buku berjudul “Berani Menertawakan Diri Sendiri” karya Sulaiman Budiman. Buku ini berisi berbagai kisah dan motivasi yang akan membantu kita untuk bercermin, agar mampu melihat diri sendiri sebelum menilai orang lain.

Sulaiman Budiman menyebut karyanya ini sebagai buku tentang kisah-kisah jenaka bertaburkan makna. “Buku  Berani Menertawakan Diri Sendiri lebih banyak mengedepankan kisah-kisah jenaka, sehingga diharapkan membuat pembaca terhibur, tertawa, dan sekaligus menemukan makna yang terkandung di dalam setiap ceritanya." (hal.xiv)

Yang menarik, dari 45 kisah yang disuguhkan dalam buku ini, semuanya diawali dengan kata-kata bijak (Golden Word) dari tokoh-tokoh besar dunia maupun dari penulisnya sendiri, sehingga memacu pembaca untuk mengetahui isi dalam setiap judul yang menggelitik itu.

Salah satu kisah menarik bisa kita baca pada judul Dahsyatnya Otak Miring yang diawali dengan kata bijak Ide-ide gila awalnya diejek dan ditertawakan orang, tetapi setelah gagasan tersebut menjadi kenyataan, banyak orang yang berlomba-lomba untuk meniru dan memanfaatkannya. (hal. 62)

Coba kita simak kisah berikut ini. 

Ada seorang anak muda,  yang baru saja dinyatakan sembuh oleh dokter yang merawatnya di rumah sakit jiwa. Anak muda tersebut berkeinginan untuk menulis sebuah buku tentang kehebatan cara kerja otak guna membuktikan kepada dokter dan kedua orang tuanya bahwa dirinya memang sudah waras dan tidak perlu dikucilkan lagi.

Suatu hari, ia berkunjung ke sebuah toko buku paling besar dan paling lengkap yang terletak di daerah Matraman, Jakarta Timur, untuk mencari ide dan inspirasi tentang  judul buku yang akan ditulisnya itu. Di toko buku tersebut, ia berbincang-bincang dengan karyawan yang melayaninya sembari mencari tahu tentang buku apa saja yang laku dan sedang diminati konsumen.

“Mas, apakah buku-buku tentang otak sudah banyak ditulis orang? Dan, apakah buku-buku tersebut banyak dibeli orang?” tanya anak muda itu kepada salah seorang pegawai toko buku.

“Oh, laku sekali dan sudah banyak penulis yang membahas tentang topik tersebut,” jawab si penjaga toko sembari menunjukkan judul buku laris yang dijual di toko buku tersebut.

“Ada Buku Pinter Mind Map karangan Tony Buzan, salah seorang pemikir dunia. Kemudian, Super Great Memory yang ditulis oleh Irwan Widiatmoko, atau yang paling sering dipanggil Mr. SGM. Ada lagi, Mengenal Rahasia Kecerdasan Otak karangan Shifu Yonathan Purnomo, dan Methode Jitu Meningkatkan Daya Ingat karya Deasy Hariyanti, serta banyak judul buku menarik lainnya tentang kecerdasan otak,” ujar si penjaga toko.

“Kalau tentang otak kanan, apakah sudah ada yang menulis?” lanjut si anak muda bertanya.

“Makoto Shichida dari Jepang sudah menerbitkan bukunya yang berjudul The Mistery of Right Brain dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berjudul “Mengungkap Misteri Otak Kanan,” jawab si penjaga toko.

“Kalau tentang otak kiri, apakah juga sudah ada yang menerbitkan?” tanya anak muda lebih lanjut.

“Lha ini apa,” jawab si petugas toko buku sembari menunjukkan sebuah buku yang berjudul Dahsyatnya Otak Kiri.

“Kalau otak tengah, apakah sudah ada yang membahasnya?”

“Itu, lihat saja sendiri di rak buku best seller,” ujar si penjaga toko sambil menunjuk ke sebuah buku yang berjudul Dahsayatnya Otak Tengah yang kebetulan sedang hangat dibicarakan orang.

“Otak kanan sudah, otak kiri sudah, otak tengah juga sudah. Kalau begitu otak apalagi yang belum ditulis orang?” tanya anak muda itu penasaran.

Saking kesalnya si penjaga toko kepada anak muda itu, yang sejak tadi bertanya terus, maka ia pun menjawab dengan ngawur, “Bikin aja buku tentang dahsyatnya otak miring. Saya yakin pasti laku.”

“Aha…. Akhirnya ketemu juga ide yang brilian,” teriak anak muda itu dengan wajah kegirangan.

***
Dalam kisah tersebut Sulaiman Budiman ingin menyampaikan pesan tentang salah satu cara mengumpulkan pendapat atau gagasan dengan cepat yang disebut brain storming atau sumbang saran. Dalam metode tersebut, setiap orang boleh mengemukakan pendapatnya dengan spontan, baik yang masuk akal maupun yang tidak masuk diakal. 

Dan anehnya, dari ide atau pendapat yang kedengarannya aneh itu kerap muncul sebuah hasil karya yang cemerlang. Begitu juga yang terjadi dengan anak muda di atas yang berteriak kegirangan karena mendapatkan ide cemerlang dari jawaban ngawur seorang penjaga toko buku.

Makanya, jangan malu jika Anda dikatakan orang yang ber - “Otak Miring”, karena tokoh-tokoh jenius seperti Thomas Alfa Edison dan Albert Einstein adalah orang-orang hebat yang juga dianggap memiliki “Otak Miring”.
***
Itulah secuil kisah dalam buku Berani Menertawakan Diri Sendiri. Yang pasti akan Anda temukan kisah-kisah lain yang lebih menarik, kocak, dan tentunya penuh makna.

Tetapi menurut saya, buku ini akan lebih menarik jika dari 45 kisah yang disuguhkan itu dibagi dalam beberapa bab sesuai dengan inti cerita. Dengan demikian pembaca bisa memilih tema yang diinginkan, sehingga tidak terkesan sebagai buku “kumpulan cerita” belaka.

Dengan segala kelebihan yang ada, buku Berani Menertawakan Diri Sendiri ini pantas dimiliki dan dibaca agar kita memiliki wawasan yang luas dalam menghadapi berbagai problem hidup.

Buku ini merupakan karya Sulaiman Budiman yang ketiga setelah dua buku sebelumnya, Golden Wisdon dan Ubah Slogan Menjadi Tindakan.

Semoga dengan membaca buku ini, kita akan Berani Menertawakan Diri Sendiri. Karena seperti kata Philip Purnama, “Orang yang berjiwa kerdil adalah orang yang sering menertawakan kelemahan orang lain. Dan, orang yang berjiwa besar adalah orang yang sering menertawakan kelemahan dirinya sendiri.”

Kata Sulaiman Budiman, “Berani menertawakan kelemahan dan kebodohan diri sendiri adalah sebuah tindakan bijaksana dan sikap terpuji.”

Suparto
#BeraniMenertawakanDiriSendiri

Comments

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s