Skip to main content

DELEGASI 8 NEGARA IKUTI WORKSHOP INTERNASIONAL DI SRAGEN

Ini catatan bagus untuk Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Kabupaten yang dikenal dengan sebutan Bumi Sukowati ini, mendapat kehormatan menjadi tempat diskusi dan pembelajaran peserta workshop internasional tentang “Single Window Services for Social Protection” yang berasal dari beberapa Negara. Para peserta datang dari Brazil, Chile, Peru, Afrika Selatan, India, Tajikistan, Indonesia dan Jerman. Mereka mewakili kawasan benua Amerika Latin, Asia, dan Eropa.

Acara yang berlangsung di Aula Sukowati, Rabu (25/11) tersebut merupakan rangkaian kegiatan workshop internasional yang diselengarakan oleh Kementerian RI sejak tanggal 24 November 2015 di Yogyakarta.  Setelah dibuka oleh Sekretaris Daerah, Tatag Prabawanto, mewakili Bupati Sragen, sekitar 70 orang peserta itu menyimak dengan serius paparan dari Kepala Kantor Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK), Suyadi, serta konsultan Bappenas, Abdurrahman Syebubakar.

Usai berdiskusi, peserta meninjau Kantor UPTPK untuk melihat kegiatan dan berdialog langsung dengan para personil yang menangani pelayanan kemiskinan. Mereka antusias mempelajari bagaimana sistem pelayanan penanggulangan kemiskinan di Sragen yang selama ini ditangani UPTPK. Salah satu fokusnya adalah penyediaan single database  dan pelayanan terpadu satu pintu untuk penanganan kemiskinan di Kabupaten Sragen.

Para peserta workshop kemudian  ingin melihat langsung tindak lanjut pelayanan warga miskin itu sampai di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.  Mereka mengambil sampel lima lokasi  yang dikunjungi oleh tim yang berbeda, yakni Desa Jetis Karangpun Kecamatan Kalijambe, Desa Gabugan Kecamatan Tanon, Desa Kadipiro Sambirejo, Desa Ngembat Padas Kecamatan Gemolong, dan Kelurahan Sragen Kulon Kecamatan Sragen. Mereka melihat langsung penerapan model Pelayanan Administrasi Kecamatan (PATEN), dan Pelayanan Administrasi Desa/Kelurahan (PADMA).

Terkesan Melihat Sragen

Di Sragen, para peserta workshop dari berbagai Negara Berkembang dan lembaga donor internasional, terkesan melihat inovasi system penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen melalui Kantor UPTPK. Apa yang dipelajari di Sragen tersebut sangat berharga dan ingin diterapkan di negaranya masing-masing.

Melalui penerjemah dan pemandu, mereka secara detail menanyakan berbagai hal terkait system penangulangan kemiskinan di Sragen.  Seperti dilakukan oleh Martina Aratusa Ana Da Silva Paula. Cewek bule asal Brazil ini sejak di kantor UPTPK hingga saat berkunjung ke Sambirejo memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh banyak informasi.  

Begitu juga yang dilakukan  personil dari lembaga GIZ Jerman, Cormac, dan seorang temannya, Martina yang asli Austria ini. Sementara Dinesh, Balakhrisnaa dan Parntash dari India, juga sangat antusias ketika datang di Kelurahan Sragen Kulon.

Sragen Memang Paling Baik

Mu’man Nuryana, dari Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraam Sosial Kemensos yang mendampingi peserta workshop menjelaskan, pihaknya  memilih Sragen untuk ajang pembelajaran karena pelayanan kemiskinan di Sragen paling baik di Indonesia. Mereka ingin belajar tentang “single window services” untuk penduduk miskin, terutama yang tidak tercover dalam system perlindungan sosial formal (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

Mu’man menjelaskan, mereka ingin mengetahui distribusi pelayanan “single window services”   itu  sampai ke desa. Mereka juga ingin mengetahui peran camat dan kepala desa dalam penangulangan kemiskinan. “Hasil studi banding itu, akan menjadi bahan diskusi dalam seminar internasional dalam waktu dekat. Hasil seminar itu akan diterapkan untuk memperbaiki sistem pelayanan kemiskinan di Negara mereka,” kata Mu’man.

Pertimbangan lain, mengapa Kabupaten Sragen dipilih menjadi tempat diskusi dan pembelajaran peserta workshop internasional yang sangat bergengsi ini?  Itu karena UPTPK  yang digagas Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, ini berhasil meraih juara dua dalam kompetisi penghargaan pelayanan publik tingkat dunia atau United Nations Public Service Award (UNPSA) 2015, yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Atas keberhasilan tersebut, beberapa bulan lalu Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, dan Kepala UPTPK, Suyadi, diundang ke Kota Medelin, Colombia untuk menerima penghargaan.
– ( Suparto ). 
Bersama Martina (Austria)
Delegasi India tinjau Kel.Sragen Kulon
Beberapa Peserta Berofotoria untuk kenangan





Bersama delegasi Brazil

Comments

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s