Skip to main content

Nikmat Allah


Manusia baru menyadari nilai nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya, apabila nikmat itu sudah hilang atau lepas daripadanya, atau dicabut oleh Allah. Beberapa contoh dibawah ini bisa menggambarkan keadaan tersebut.
1.   Jika tiba-tiba mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kaki dan tangannya sakit atau cacat, orang akan sadar alangkah susahnya hidup dalam kondisi demikian.
2.   Jika matanya sakit atau rusak, baru sadar betapa nikmatnya punya mata yang indah, sehat dan normal.
3.   Seseorang dengan bertaburan harta benda yang melimpah, ketika tiba-tiba Allah mencabut nikmat itu melalui berbagai kejadian yang tidak disangkanya, dirinya sadar bahwa manusia sebenarnya tidak punya apa-apa, dan tidak berdaya di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.
Dari beberapa contoh itu, kita harus bersyukur atas nikmat yang diterimanya dari Allah. Ni’mat merupakan kebaikan, kelezatan, kebahagiaan, bahkan tiap keinginan yang terpenuhi dari Allah SWT.
Nikmat itu ada dua macam. Pertama Nikmat Fitri (bersifat azasi, diberikan Allah kepada manusia sejak lahir, melekat pada dirinya). Kedua, ni’mat ikhtiyari (yakni nikmat yang diperoleh dari usaha yang dilakukan). Terutama nikmat Fitri, jumlahnya tidak bisa dihitung, dan tidak mungkin bisa menghitung keseluruhan nikmat Allah.
Coba kita terlusuri ni’mat fitri yang secara sepintas dapat kita lihat pada anggota tubuh manusia yang penting-penting saja.
1.     Kaki, tangan, mulut, mata, telinga dan hidung. Kesemuanya merupakan satu instrumen mahalengkap, otomatis, bisa bergerak dan berfungsi secara serentak dan simultan pada waktu yang bersamaan. Sambil berjalan misalnya, orang bisa berbicara, sekaligus dapat mendengar, melihat, membau, dan lain-lain.
2.     Bulu mata lentik (melengkung kebawah) yang sangat indah.
3.     Adanya rambut dengan model lurus, ada yang keriting, ngombak, dan lain-lain membuat seseorang kelihatan lebih cantik atau ganteng, sehingga berbagai usaha dilakukan untuk membuat rambut nampak indah.
4.     Coba kita lihat, lima jari tangan yang tidak sama panjangnya, dengan fungsi yang berbeda-beda. Dari lima jari itu, ada empat jari dengan 3 persendian, sedangkan 1 jari (ibu jari/jempol) hanya punya dua sendi.
5.     Begitu juga dengan bentuk anatomi kaki dan tangan yang demikian rupa, memungkinkan kita bisa berjalan dan berlambaian tangan dengan enak. Kalau kaki kiri melangkah kedepan, pasti tangan kirinya  menganyun ke belakang. Sebaliknya, jika kaki kanan melangkah ke depan, tangan kanannya mengayun ke belakang. Dengan demikian terjadi keseimbangan badan.
6.     Juga bisa kita lihat letak mata dengan posisi menghadap ke depan dan telinga yang terletak disamping kanan dan kiri. Ini sangat ideal. Coba kalau posisi mata di samping kanan dan kiri, atau telinganya di depan (Hahaha.., lucu !!). Begitu juga jika lubang hidung itu menghadap keatas.. bagaimana? susah kan?.
7.     Yang lain, dua buah payudara yang dimiliki kaum ibu. Penghasil Air Susu Ibu (ASI) yang higinitasnya tak pernah tertandingi oleh buatan manusia yang paling pandai sekalipun.
8.     Fakta lain, coba jika orang-orang pandai, para cerdik cendekia seluruh dunia dikumpulkan dan hidupnya diperpanjang. Mereka tidak akan bisa menghasilkan perbaikan apapun atas susunan satu bagian dari jasad manusia yang disebut susunan geligi depan dan samping pada pengunyahan makan, lidah, kelenjar air liur, kerongkongan, dan lain-lain dalam mulut.
9.     Ada lagi organ tubuh manusia yang sangat vital, yakni otak. Benda lunak didalam batok kepala ini terdiri dari ratusan juta syaraf. Reaksi tubuh atas setiap perubahan, dikirim dengan cepat oleh urat syaraf kedalam otak besar dalam hitungan per sekian ratus detik.
10.   Begitu juga Jantung yang besarnya hanya sekepal tangan manusia dewasa. Organ tubuh  ini mampu memompa 2200 galon darah tiap hari atau 8.030.000 galon pertahun. Denyut jantung berdetak 70 kali tiap menit, apabila berhenti beberapa menit saja, orang bisa mati...

Nah... yang kita sebutkan di atas hanya beberapa contoh kecil dari sekian banyak ni’mat Allah yang berada dan melekat di tubuh kita. Gratis, tanpa kita meminta. Belum lagi nikmat Allah yang bertebaran di muka bumi dan berada di luar tubuh kita, seperti udara yang kita hirup sepanjang hidup, tetumbuhan yang menyejukkan, air hujan yang bisa menyuburkan tanaman, sinar matahari yang menyehatkan, dan lain-lain....
Tetapi, pernahkah kita sadar dan berpikir, bahwa itu semua pemberian Allah? Itu semua nikmat yang diberikan oleh Allah?
Lantas, apa yang harus kita lakukan terhadap nikmat tersebut? Tentu saja harus bersyukur kepada Allah.
Barangsiapa mampu mengenal apa yang melekat pada dirinya, akan bisa mengetahui kebesaran Allah ( man ’arofa nafsah, ’arofa robbah ). Dengan melihat kebesaran Allah atas penciptaan, pengaturan dan pemeliharaan seluruh organ tubuh, kita bisa mensyukuri nikmat itu. Apalagi dengan mengetahui penciptaan Allah yang tergelar di jagad raya ini..
Dalam Al-qur’an surat An-Nahl (16) :18 Allah menegaskan : “….. jika kamu menghitung nikmat Allah, pasti kamu tidak dapat menentukan jumlahnya..”. Kemudian di surat Ibrahim (14) : 7, Allah berfirman : ”Jika kamu bersyukur kepada-Ku, pasti Aku akan tambah nikmat kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih”.
Sub-haanallah (Maha Suci Allah), Al-hamdulillaah (Segala Puji hanya Untuk Allah), La ilaaha illallah (Tidak ada Tuhan Kecuali Allah), Allaahu Akbar (Allah Maha Besar), Laa haula walaa Quwwata illa billaahil ’alliyyil ’adziim (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Agung).
Ditegaskan dalam Surat Yaasiin (36) : 83 : ”Maha Suci Allah yang ditangan-Nya tergenggam segala kekuasaan, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan”. (Suparto

Comments

  1. Namun sayangnya Pak Parto, betapa banyak manusia yang mengingkarinya. Mengingkari nikmat-nikmat Allah, mendustakan rahmat Allah. Hingga Allah mengingatkan manusia sepanjang QS Ar Rahman, terutama sejak ayat 13 s/d ayat 78. Semoga kita menjadi manusia yang senantiasa bersyukur. Amin. Salam. Cokroaminoto-Pengelola website menulisproposalpenelitian (dot) com

    ReplyDelete
  2. betul Mas. diingatkan Allah di sepanjang surat Ar Rahman itu, orang yang banyak ingkar nikmat mungkin sampai "jeleh" (bosan) dan tidak peduli. Akhirnya Allah mengingatkan manusia dengan cara lain, seperti musibah dan dicabutnya nikmat. Mudah-mudahan kita dihindarkan dari perilaku ingkar nikmat.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s