Skip to main content

Juragan Kapal


Sulaiman Budiman (2011) dalam bukunya berjudul ‘Berani Menertawakan Diri Sendiri’ mengisahkan cerita menarik. Kisah ini menggambarkan tentang bakat dan kemampuan seseorang, yang jika disadari dan dikembangkan akan membawa kesuksesan luar biasa bagi orang tersebut, meskipun ia memiliki banyak kekurangan jika dibandingkan dengan orang ain.

Konon, pada suatu waktu di Yunani, hiduplah seorang pemuda miskin yang bercita-cita ingin membahagiakan orangtua dan memperbaiki nasibnya dengan melamar kerja sebagai petugas kebersihan di sebuah perusahaan di Athena.

Untuk mendapatkan pekerjaan tersebut ia harus bersaing ketat dengan ratusan pelamar lainnya dari sekian banyak calon yang memperebutkan pekerjaan tersebut. Akhirnya tersisa lima orang saja yang akan mengikuti wawancara tahap akhir penerimaan karyawan, salah satunya adalah si pemuda itu.

Sekalipun ia memiliki sikap dan penampilan yang menarik, tetapi akhirnya ia harus kecewa dengan keputusan para penyeleksi yang menolaknya untuk bekerja di perusahaan tersebut, karena diketahui bahwa ternyata ia tidak dapat membaca dan menulis alias buta huruf.

Kejadian itu sangat memukul si pemuda yang sudah sangat optimis untuk dapat bekerja di perusahaan tersebut. Dalam keadaan hampir putus asa si pemuda akhirnya berkenalan dengan seorang awak kapal yang mengajaknya untuk ikut berlayar ke Inggris.

Sejak peristiwa itu, tidak ada yang mengetahui lagi nasib pemuda itu, apakah ia sudah mendapatkan pekerjaan dan berhasil mengubah nasibnya, atau justru sebaliknya. Hingga suatu hari, ada seorang juragan kapal kaya raya yang berasal dari Yunani tengah diwawancarai oleh seorang wartawan.

Dalam pembicaraan dengan wartawan, si pengusaha kapal menceritakan kisah suksesnya yang sangat menarik perhatian wartawan tersebut. Maka, si wartawan pun berkata, “Kisah sukses Bapak sangat menarik dan bisa menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Mengapa Bapak tidak menulis sebuah buku autobiografi sebagai warisan dan catatan sejarah?”

“Rasanya hal itu mustahil untuk saya lakukan. Perlu Anda ketahui bahwa saya ini tidak bisa membaca dan menulis, bagaimana mungkin  Anda meminta saya untuk membuat sebuah buku autobiografi,” jawab pengusaha kapal tersebut.

Si wartawan sangat terkejut dengan pernyataan polos konglomerat itu, ia pun lalu menanggapi, “Sayang sekali, Pak, seandainya saja Bapak bisa membaca dan menulis, Bapak pasti akan lebih sukses lagi dibandingkan dengan apa yang sudah Bapak capai saat ini.”

“Oh, kamu keliru besar, Anak Muda,” sahut si pengusaha  sambil mengenang masa lalunya. “Kalau saya bisa membaca dan menulis, saya tidak akan jadi pengusaha kapal, tapi saya sudah jadi petugas kebersihan di Athena,” ujar si pengusaha.

“Ha…Ha…Ha…..Benar juga ya Pak,” jawab si wartawan sambil mengangguk-anggukkan kepala karena kekagumannya terhadap pengusaha kapal yang gigih itu.
***
Kisah juragan kapal tersebut mengingatkan kepada kita agar jangan pernah menyesali kekurangan atau kelemahan diri sendiri, tetapi bersyukur dan manfaatkanlah setiggi-tingginya bakat atau talenta yang diberikan Tuhan, karena pada dasarnya setiap orang yang terlahir di dunia ini memiliki sekurang-kurangnya satu kepandaian dan satu kebodohan dalam hal tertentu.

Maka, kenali apa yang menjadi kekuatan dan kelebihan kita, jangan khawatir dengan apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan kita. Setelah kita berhasil mengidentifikasinya, tentukan apa yang akan kita lakukan dengan bakat dan talenta tersebut untuk mencapai tujuan hidup yang sesungguhnya. 

Selamat Berkarya !!

Comments

  1. Replies
    1. kita bisa belajar dari kelebihan orang buta huruf ya mas...

      Delete
  2. Keren tulisan bapk, mengingatkan sy tentang multiple intellegen, sekali lagi IQ bukan jaminan kesuksesan seseorang

    ReplyDelete
  3. Keren tulisan bapk, mengingatkan sy tentang multiple intellegen, sekali lagi IQ bukan jaminan kesuksesan seseorang

    ReplyDelete
    Replies
    1. makanya, kalau anak kita nilai matematikanya rendah jangan buru-buru divonis sbg anak bodoh, tapi bisa dicari kelebihannya dan kecerdasan lainnya...
      Oke mbak Lisa

      Delete
  4. Iya sih... Suka nyerah sukarela sama Malas, hikss

    ReplyDelete
  5. Yap! Benar. Kepandaian tidak menjadi jaminan untuk bisa mencapai kesuksesan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kita bisa belajar dari kisah orang lain ya Mbak..

      Delete
  6. Terimakasih pak atas tulisannya. Inspiratif sekali. Untuk intropeksi diri

    ReplyDelete
  7. Terimakasih pak atas tulisannya. Inspiratif sekali. Untuk intropeksi diri

    ReplyDelete
  8. Inspirasi bisa kita dapatkan dari siapa pun.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s