Skip to main content

Pesan Idul Fitri : Waspadai Penggerusan Akidah dan Akhlak



Ribuan umat Islam, Rabu pagi (6/7/2016) memenuhi Lapangan Teguhan, Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, untuk mengikuti shalat Idul Fitri, 1 Syawal  1437 Hijriyah. 


Pelaksanaan Shalat Idul Fitri yang dikoordinir oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kelurahan Plumbungan bekerjasama dengan Takmir Masjid Juanda Teguhan itu menampilkan Imam dan Khatib, H. Fuad Mulyadi Nazir, MPd.

Fuad dalam khutbahnya mengingatkan, lepasnya Ramadhan bukan berarti lepas pula kedalaman rohani yang kita salami selama sebulan yang penuh berkah dan rahmat itu.  















Berbagai persoalan yang menghadang umat Islam dan bangsa Indonesia diungkap oleh Fuad. Diantaranya adalah penggerusan nilai-nilai akidah dan akhlak melalui berbagai gerakan, sehingga perlu diwaspadai. 

Menurut Fuad, saat ini ada upaya meracuni pola pikir bahwa hidup hanyalah di dunia maka manusia perlu berjibaku memenuhi kepuasan pribadi tanpa rambu.

“Pola pikir seperti itu melahirkan manusia-manusia pemburu nafsu, mabuk-mabukan, pergaulan bebass dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Orang terlena dengan kesenangan semu. Inilah yang menghancurkan masa depan umat manusia baik di dunia maupun di akhirat,” tegasnya.

Sasaran pengerusan atau pengikisan akidah lainnya, kata Fuad, yakni menjadikan manusia cinta harta dengan menghalalkan segala cara. Orang akan gandrung dengan kemewahan duniawi untuk memenuhi selera pribadi yang mengakibatkan merebaknya perilaku korupsi, pencurian dan perampokan.

Sikap demikian sangat berbahaya karena mendorong tumbuhnya aroganisme individu yang tidak percaya lagi pada aturan normative peraturan peundangan dan agama. Akibatnya, semua yang bernilai lahiriah diterabas tanpa mengindahkan  norma dan aturan yang berlaku. Semua yang ada di dunia ini diambil, tak pedulinilik orang atau Negara. perilaku seperti ini sangat berbahaya an mengancam kemaslahatan umat manusia.

Al-Qur-an menyebut manusia ini seperti Qarun, yang sangat gemar dengan kepuasan sesaat. Qarun adalah manusia pemuja kesenangan, yang sehari-harinyya menimbun harta dan emas di dalam istananya. Pintunya dikunci dengan gembok yang besar hingga tak seorang pun mampu mengangkatnya.

Namun Qarun sangat congkak pada rakyatnya yang telah memperjuangkannya menjadi orang terkenal. Saat berjumpa dengan rakyatnya, ia memamerkan harta bendanya. Ia mengklaim semua harta yang dimilikinya adalah hasil usahanya sendiri.
Qarun benar-benar tersihir oleh gelimang kenikmatan duniawi. Ia tidak mengetahui arti masa depan di akhirat kelak.

Atas kesombongannya itu, Allah menghukumnya dengan cara menjungkirbalikkan istana megahnya, hingga Qarun pun terbenam dalam reruntuhan istana bersama harta bendanya. Tak satu pun dari para kroni dan orang-orang di sekitarnya yang sanggup menolongnya.

Hal tersebut diungkapkan dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash [28] : 81, “Maka, Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka, tidak ada baginya suatu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah. Dan ia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.” - SUPARTO - 

Comments

  1. Anehnya, sampai sekarang orang masih mencari harta Qarun yg terpendam dalam bumi. Sampai2 rela melakukan apa saja demi mendapatkannya.
    Swmoga anak keturunan kita, tidak menimbun harta di dunia..tapi menjadikan harta sebagai bekal memperoleh keRIDHOan dan kenikmatan surgaNya..aamiin..

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin. semoga kits dan anak turun kita dijauhkan dari sifat dan perilaku Qarun..

      Delete
  2. Anehnya, sampai sekarang orang masih mencari harta Qarun yg terpendam dalam bumi. Sampai2 rela melakukan apa saja demi mendapatkannya.
    Swmoga anak keturunan kita, tidak menimbun harta di dunia..tapi menjadikan harta sebagai bekal memperoleh keRIDHOan dan kenikmatan surgaNya..aamiin..

    ReplyDelete
  3. Semoga kita dan anak-anak kita dijauhkan dari sifat Qarun.
    Aroganisme individual demi harta dunia, dengan menerobos norma hukum, baik Agama maupun negara.
    Aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mari kita kuatkan akidah dan akhlak untuk meraih kebahagiaan dunia akhirat.

      Delete
  4. Harta memang mampu mengubah manusia. Semoga kita bagian dari orang-orang yang tak dibutakan harta

    ReplyDelete
  5. Harta memang mampu mengubah manusia. Semoga kita bagian dari orang-orang yang tak dibutakan harta

    ReplyDelete
  6. semoga yaa pak, kita dijauhkaan dari sifat yang membutakan mata hati kita...aamiin

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s