Skip to main content

Selamat Jalan, Novitasari



Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Keluarga besar Forum Lingkar Pena (FLP) Soloraya berduka. Salah satu anggotanya, Novitasari Mustaqimatul Haliyah, Kamis (17/1/2019) malam sekitar pukul 19.00 meninggal dunia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo. Novitasari menghembuskan nafas terakhir di usia 25 tahun setelah menjalani perawatan intensif di ruang ICU selama sepekan. Dalam enam bulan terakhir, dia harus rutin cuci darah dua kali sepekan karena menderita sakit gagal ginjal kronis.

Jenazahnya malam itu langsung dibawa ke rumah orangtuanya di Dukuh Karangwaru RT. 28/7 Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Sragen, dan dimakamkan Jumat (18/1/2019) pagi pukul 10.00 di pemakaman umum desa setempat. Selama ini Novitasari tinggal di kampung Sondakan, Kota Solo bersama suaminya, Danang Muhtar Safi’i.

Ratusan orang datang ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhumah dan menyampaikan ungkapan belasungkawa. Mereka adalah para kerabat, tetangga, teman sekolah, rekan kerja suaminya, anggota FLP Solo dan beberapa dosen UNS Solo.

Danang, suami Novitasari, menjelaskan, beberapa menit sebelum dipanggil Yang Maha Kuasa, atas saran seorang dokter yang merawatnya di RS, istrinya sebenarnya sudah siap dipindah dari ICU ke bangsal. Saat itu, kondisi Novitasari dinyatakan membaik dan bisa berkomunikasi dengan baik pula. Namun ada hal-hal aneh yang membuat Danang dan keluarga yang menunggunya bertanya-tanya.

“Sudah siap mau dibawa keluar dari ruang ICU, dik Novita bilang, ‘sebentar, Mas, nunggu itu yang di atas, di atas itu, di lantai atas itu’, sambil beberapa kali memberikan isyarat ke arah atas. Selang beberapa menit, dik Novita berzikir tahlil dan mengucap rodhitubillahirabba wabil Islamidiina wa bimuhammadinnabiyyawwarasuulaa. Ia bilang mau tidur dan tiba-tiba meninggal dunia,” kenang Danang. 

***
Diah ‘Cmut’ Rahmawati, pegiat FLP Soloraya yang pertamakali mengabarkan kondisi terakhir Novitasari sebelum meninggal menyatakan, pihaknya sejak Selasa (15/1) terus memantau perkembangan rekannya. Diah mengajak teman-teman FLP Soloraya mendoakan dan menggalang solidaritas untuk kesembuhan Novitasari. Namun atas kuasa Allah, Novitasari yang bergabung dan aktif di FLP Soloraya Angkatan 7 itu harus kembali kepada-Nya. Manusia hanya bisa berusaha, Allah Yang Maha Penentu.

Sementara itu, Rianna Wati, salah seorang dosen Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan senior FLP Soloraya menjelaskan, Novitasari masuk kuliah di jurusan Filologi Sastra Indonesia UNS Tahun 2011.

“Dia dulu mahasiswa saya, angkatan tahun 2011. Dinyatakan lulus tahun 2018 ditengah kondisi kesehatannya yang terus menurun, dan harus bolak-balik Rumah Sakit,” kata Rianna di Grup WA FLP Solo. Rianna bersama beberapa dosen UNS terlihat ikut melayat di rumah duka.

Postingan Terakhir Tulisan Novitasari Bikin Merinding

Semasa hidupnya, dalam beberapa tahun Novitasari aktif menulis di Blog pribadinya bernama “Lautan Tintaku.” Namun tulisan Novita yang diposting Jumat, 28 Desember 2018, seolah menjadi pesan terakhir untuk semua orang yang pernah mengenalnya.

Di tulisan berjudul “Beauty: Wahai Generasi Cantik, Minumlah Air Putih yang Banyak Sebelum Dilarang!” dia mengungkap banyak hal, menjelaskan proses sakit parah yang dideritanya, bagaimana menyikapi ujian itu dengan tegar, sabar dan tetap ceria. 


  • Cuplikan tulisan Novitasari berikut ini, bikin kita merinding :


Hari ini aku menjalani rawat inap lagi. Entah sudah ke berapa kali aku masuk rumah sakit. Kini aktivitasku tidak gesit seperti dahulu, tetapi aku masih saja cantik.

Setelah diuji Tuhan Yang Maha Pengasih dengan sakit gagal ginjal kronis, justru aku menjadi wanita yang semakin tangguh dalam menghadapi ujian-Nya. Meski tidak gesit lagi, tapi aku masih cantik. Anggun dan cantik sekali malah, begitu kata suamiku. Aku bersyukur memiliki suami yang sangat sabar menerimaku apa adanya.

Hidupku tetap indah, meski dua kali sepekan harus menjalani cuci darah. Rutinitas cuci darah tak membuatku lelah dan kalah, apalagi menyerah pasrah. Hanya saja, aku menyesal tak mampu lagi minum banyak, termasuk banyak minum air putih.

Hari ini aku tak boleh lagi minum banyak air putih. Bila melanggarnya aku akan sesak napas seperti saat ini karena perut dan dadaku penuh air yang tidak bisa "diterima" oleh ginjalku yang sudah rusak.

Kerusakan pada ginjalku disebabkan karena dahulu aku mencoba minuman kemasan selain air putih yang katanya dapat mengembalikan stamina setelah berolahraga dan beraktivitas. Setelah mencobanya aku kecanduan sampai setiap hari minum minuman itu.

Puncak kecanduannya pada saat aku menjalani les tambahan selama satu tahun untuk sukses UN SMA hingga pulang menjelang magrib. Aku tidak tahu ternyata minuman-minuman tersebut tidak boleh dikonsumsi secara rutin.

Pada saat itu aku seolah “melupakan” air putih yang sebenarnya sudah terbukti membuat diriku tangguh, gesit, bugar dan tahan cantik. Air putih atau air mineral memberi banyak manfaat kepadaku, tetapi aku tergoda dengan minuman yang dikemas dan diiklankan di televisi dengan sangat menarik.

Seharusnya dahulu aku tetap menjadikan air putih sebagai minuman utamaku. Namun begitu, semua sudah terjadi. Tak boleh terlalu menyesali itu. Aku harus terus merasa cantik hingga ajal menjemputku.

***
Selamat jalan saudaraku, Novitasari Mustaqimatul Haliyah. Selamat menghadap Sang Pencipta, selamat menggapai Surga Firdaus. Semoga Husnul Khatimah, terampuni segala dosamu dan diterima semua amal shalehmu. Jejak kebaikanmu, tulisan-tulisanmu yang menginspirasi, kan tetap abadi..

Suparto

Comments

  1. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga almarhumah husnul khatimah. Aamiin

    ReplyDelete
  2. Asya Allah perjuangannya Mba Novita.. šŸ˜­šŸ˜­ semoga ditempatkan ditempat terbaik di siai Allah.

    ReplyDelete
  3. Innalillahi wa innailaihi rojiun... sesih banget ya bapak.
    Semoga tulisan-tulisan yang ditinggalkan menjadi pemberat amal sholih beliau, aamiin.

    ReplyDelete
  4. Turut berduka cita dan berbela sungkawa...

    ReplyDelete
  5. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga almarhumah husnul khatimah. Aamiin Turut berduka pak.

    ReplyDelete
  6. Inalilahiwainalilahirojiun, semoga beliau ditempatkan ditaman surga dan diampuni kesalahan semasa hidupnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terima kasih, Mas. Semoga Allah mengabulkan doa kita.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s