Skip to main content

Renungan Hidup Hari Ini

 

 

Merenungi Perjalanan Hidup

 

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ .َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ:

 أَمَّا بَعْدُ،

 

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, segala puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat, pertolongan dan hidayah—Nya, hari ini kita masih dikaruni umur panjang, kesehatann dan kesempatan untuk menjalankan kewajiban shalat Jumat dan segala aktivitas lainnya.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Agung Muhammad SAW. yang kita ikuti teladannnya sampai akhir hayat. Semoga atas ijin Allah kita mendapatan Syafaatnya di yaumil akhirah. Aamiin yaa rabbal aalamiin.  

 

Jamaah yang berbahagia.

Kita bersyukur kepada Allah Swt. yang telah memberi kesempatan kepada kita untuk kembali  menjalankan shalat Jumat berjamaah. Padahal betapa banyak orang yang tidak diberi kesempatan shalat berjamaah seperti kita. Mungkin karena sedang sakit, atau telah meninggal dunia, dan sebab-sebab lainnya. Alhamdulillah kita termasuk manusia yang berbahagia, yang segar bugar atau dalam kondisi apapun masih bisa melaksanakan kewajiban shalat Jumat pada hari ini. Semoga Allah menerima dan meridlai ibadah kita. Aamiin Yaa Rabbal ‘aalamiin.

Jamaah Rahimakumullah.

Betapa sering kita terlena oleh berbagai kesibukan dunia sehari-hari. Tanpa terasa kita telah berada di hari Jumat lagi, padahal rasanya baru kemarin  kita shalat Jumat di sini atau tempat lainnya. Waktu begitu cepat berlalu. Waktu terus bergerak, tetiba berada di bulan Rabi’ul akhir, terus Rajab, sebentar lagi bulan sya’ban, tak lama lagi bulan suci Ramadhan.

Mari kita tafakkuri perjalanan hidup kita, dari hari ke hari, dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun.

Hari ini kita berjamaah untuk beruku’ dan bersujud, menghadap Allah Rabbul ‘Izzati, sambil menghitung-hitung kekayaan ruhaniyah yang kita peroleh selama ini.

Kita tidak tahu apakah pada hari Jumat mendatang kita masih dapat shalat jumat berjamaah. Bahkan apakah besok pagi kita masih bisa shalat berjamaah di tempat ini atau tempat lain.

Lima kali sehari kita laksanakan shalat wajib. Namun kita tidak tahu apakah kita masih diberi kesempatan untuk melaksanakan shalat pada hari-hari berikutnya. Karena itu kita patut bertanya : “Apakah shalat kita telah berbuah?”

اُتۡلُ مَاۤ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ مِنَ الۡكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ ​ؕ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنۡهٰى عَنِ الۡفَحۡشَآءِ وَالۡمُنۡكَرِ​ؕ وَلَذِكۡرُ اللّٰهِ اَكۡبَرُ ​ؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُوۡنَ‏ ٤٥

Bacalah Kitab (Alquran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (qs. Al-‘ankabut[29]: 45

 

Apakah shalat kita telah mampu menghentikan kita dari berbuat keji? Apakah shalat kita telah mampu menghentikan kita dari perbuatan menggunjing orang lain? Apakah shalat kita telah mampu mendorong kita menjadi dermawan, saling menyayangi, saling membantu dalam kebajikan terhadap sesama?

Sampai dimanakah shalat kita dapat membuahkan qalbu atau hati yang tenang, tidak resah dan tidak dzalim? Dan sampai di manakah shalat kita dapat menumbuhkan iman yang kokoh?

Allah swt berfirman dalam al Qur’an surat al-Mu’minun (23): 1-5 :

 قَدۡ اَفۡلَحَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَۙ‏ ١ الَّذِيۡنَ هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَ ۙ‏ ٢ وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَنِ اللَّغۡوِ مُعۡرِضُوۡنَۙ‏ ٣ وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِلزَّكٰوةِ فَاعِلُوۡنَۙ‏ ٤ وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِفُرُوۡجِهِمۡ حٰفِظُوۡنَۙ‏ ٥

Beruntunglah orang-orang yang beriuman. Yaitu orang-orang yang khusus’ dalam shalatnya. Yang menjauhkan dirinya dari (perkataan dan perbuatan) yang tidak berguna (sia-sia). Orang-orang yang menunaikan zakat. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya.

 

Sampai batas-batas tertentu, mungkin kita telah mencapai tahapan yang digambarkan dalam oleh al-Qur’an tersebut. Sewaktu-waktu kita dapat melaksanakan shalat secara khusu’. Sewaktu-waktu mampu menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna. Sewaktu-waktu kita telah mampu menunaikan zakat, membantu sesama umat manusia. Sewaktu-waktu pula kita telah mampu mengendalikan dorongan nafsu seksual, sehingga terbebas dari kemaksiatan.

Kalaulah kita baru sewaktu-waktu mampu melaksanakan perbuatan manusia beriman, apakah tidak berarti sewaktu-waktu pula kita bisa melakukan perbuatan orang tidak beriman? Na’udzubillahi min dzalik. Peluang itu selalu ada karena setan akan terus menggoda manusia sepanjang hayatnya. Oleh karena itu kita terus berikhtiar agar bisa istiqamah dalam beramal shaleh sehingga iman dan taqwa kita terus meningkat.

Gambaran orang yang bertaqwa sebagaimana dinyatakan Allah dalam al-Qur’an surat Ali ‘Imran (3): 133-135

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ 

[3:133] Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, 

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

[3:134] (yaitu) orang-orang yang menginfakkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang mampu menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ 

[3:135] Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

 

Marilah kita senantiasa tafakur, merenung dengan ingat pesan Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu :

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوها قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا، وَتَأهَّبُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ

 “Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amal.”

 

Sudah sampai di mana tahap dan kadar iman serta taqwa kita kepada Allah swt? Sudah sampai di mana cinta kepada Allah swt. dibandingkan dengan cinta kepada selain Allah? Seberapa jauh kehadiran kita bermanfaat bagi sesama manusia? Sudah sampai di manakah kita mampu hidup harmonis sebagai individu dan anggota masyarakat di Negara yang warganya beraneka suku, agama, karakter dan warna kulit yang berbeda-beda?

 

Mari kita tanyakan pada diri ini : Manfaat apa yang bisa diambil oleh sesama manusia karena kehadiran kita? Apa manfaat kehadiran kita dalam keluarga, dan lingkungan bertetangga, atau kehadiran kita di lingkungan masjid, di kantor dan di tempat-tempat lain?

Al-Qur’an berbicara tentang seluruh aspek kehidupan. Hampir seratusan ayat diantaranya tentang manusia, tentang kualitas manusia.

Oleh karena itu, setiap kali kita bertemu di hari Jumat, kita diingatkan tentang kualitas diri kita, peningkatan kualitas ketaqwaan kita agar terus meningkat. Mari kita targetkan perubahan dan peningkatan diri pada setiap kita shalat, dan setiap kali kita mengikuti dan menjalankan shalat Jumat. Semoga kita termasuk hamba Allah yang dikasihi-Nya.

Insya Allah hidup seharian kita akan dinilai Allah swt sebagai ibadah. Kita upayakan agar kita selalu mengisi hidup ini dengan penuh ibadah.  Sepanjang hari, kita isi dengan beribadah. 

Agar segala kegiatan kita bernilai dan berbobot ibadah, setiap kali kali akan memulai segala aktivitas,  ketika bertugas melaksanakan kewajiban, termasuk  mencari nafkah untuk anak istri dan keluarga, niatkanlah selalu dalam hati dengan ikhlas hanya karena Allah, untuk memenuhi perintah Allah, sesuai ketentuan Allah, hanya mengharap ridla Allah, bahwa kita bertugas melaksanakan kewajiban, memulai segala sesuatu dengan ucapan Bismillahirrahmaanirrahiim. Dan diakhiri dengan Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.

 

Mudah-mudahan Allah swt memberikan kemudahan kepada kita dalam segala urusan dan upaya memakmurkan umur kita, semata-mata untuk mendapat barakah dan ridla Allah swt.

 -----

Barakallahu lii walakum bil ayati wa dzikril hakim. Wa taqqabal minni wa minkum tilawatahu innahu huwassami’ul ‘aliim.

A’udzubillahi minasy-syaithanirrajim. Bismillahirrahmanirrahiim.

Wal ‘ashr. Innal insaana lafi husrin . illalladziina aamanu wa ‘amilush-shalihati watawa saubil haqqi wa tawa saubish-shobbr.

Waqur rabbighfir warham wa anta khairurrahimiin.

 

Comments

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s