Skip to main content

Khutbah Jum'at Doa Untuk Palestina

 


PALESTINA AKAN SELALU DI HATI

Naskah Khutbah

Asdar

12 Oct 2023

PALESTINA AKAN SELALU DI HATI

JUMAT, 27 Rabiulawal 1445 H / 13 Oktober 2023 M
 Oleh Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin, Lc., M.Si. Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أيها الناس رحمكم الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Pada tanggal 7 Oktober 2023 yang lalu, Allah Azza wa Jalla kembali membangunkan ingatan kita yang sudah lama amnesia tentang tanah suci ketiga kaum muslimin, yaitu bumi Palestina. Tanah suci yang sejak lebih 75 tahun lamanya dirampas penuh kelicikan oleh penjajah Yahudi-Zionis. Inilah bumi mulia yang menjadi destinasi perjalanan mulia Isra’-Mi’raj kekasih kita, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang tentangnya Allah Ta’ala mengatakan:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ

Terjemahnya: “Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hambaNya di malam hari dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya...”  (Q.S. al-Isra’ ayat 1)

Pada tanggal 7 Oktober 2023 yang lalu, melalui serangan heroik para pejuang pembebasan Bumi al-Quds itu, Allah Ta’ala kembali menyadarkan kesadaran kita yang sudah lama menurun, bahwa di tanah suci kaum muslimin itu sejak 75 tahun yang lalu telah dijajah oleh bangsa paling hitam sejarahnya, bernama Bangsa Yahudi! Inilah bangsa pembunuh para nabi dan rasul, sebagaimana diabadikan di dalam al-Qur’an:

أَفَكُلَّمَا جَاءكُمْ رَسُولٌ بِمَا لاَ تَهْوَى أَنفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقاً كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقاً تَقْتُلُونَ

Terjemahnya: “Apakah setiap kali datang kepada kalian (Bangsa Yahudi) seorang rasul membawa (ajaran) yang tak sesuai hawa nafsu kalian, kalian membangkang, lalu sebagian kalian mendustakannya, dan sebagian lagi membunuhnya?” (Q.S. al-Baqarah ayat 83)

Pada tanggal 7 Oktober 2023 yang lalu, melalui serangan para mujahidin Palestina, Allah Azza wa Jalla kembali mengguncang kelalaian kita yang sudah terlalu dalam, bahwa di sana, di Bumi Isra’ dan Mi’raj itu, ada saudara-saudara kita kaum muslimin yang tak kenal lelah berjuang sendiri merebut kembali tanah air mereka. Dengan segala keterbatasan, di bawah segala tindakan represif Zionis, para mujahidin Palestina itu mengguncang nalar dunia: bagaimana mereka bisa menembus sistem keamanan Israel yang konon paling aman sedunia itu, hingga membuat panik negara-negara pendukung Israel di seluruh dunia.

Pada tanggal 7 Oktober 2023 yang lalu, Allah Azza wa Jalla mengingatkan kita yang sudah lama hanyut dalam dunia, bahwa di sana, di Bumi Palestina, salah satu negara dunia yang paling awal mengakui kemerdekaan Republik Indonesia, bahkan memberikan sumbangsih materil di awal kemerdekaan negeri ini; ternyata di sana sejak tahun 1948 secara licik para pengungsi Yahudi yang lari menyelamatkan diri dari pembantaian dan pembunuhan. Inilah pengungsi paling licik sedunia. Hari ini, populasi Yahudi di Palestina mencapai 51%, tapi menguasai lebih dari 85% wilayah Palestina!

Dahulu, Bangsa Palestina mendiami 1300 desa dan kota, tapi hari ini lebih dari 774 desa dan kota telah berada dalam penguasaan penjajah Yahudi Zionis, dimana 531 di antaranya telah diluluhlantakkan sedemikian rupa. Para penjajah Zionis yang mulanya hanya berjumlah 1,4 juta manusia, kini telah mencapai 11,6 juta manusia. Dan yang sungguh menyedihkan adalah sejak tahun 2013, setidaknya sekitar 5,3 juta atau 45,7% rakyat Palestina telah menjadi pengungsi akibat penjajahan ini! Dan perhitungan ini belum menghitung berapa banyak rakyat sipil Palestina yang dibantai dan diusir dari kampung halaman mereka sejak tahun 1948!

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah..!

Maka pada hari Jum’at yang mulia ini, kita kembali belajar banyak hal dari perjuangan heroik para mujahidin Palestina pada tanggal 7 Oktober 2023 tersebut. Mereka yang merasakan berat dan payahnya perjuangan itu di sana, tapi kita di sini harus mengambil pelajaran dari mereka.

Yang pertama adalah bahwa setiap kita harus sadar bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara, dan pada akhirnya setiap kita harus punya cita-cita dan obsesi yang lebih jauh dari dunia itu. Itulah cita-cita dan obsesi akhirat. Percayalah, bahwa tidak ada yang mampu menguatkan kesabaran dan keteguhan saudara-saudara Palestina kita, yang terpenjara di negeri mereka sendiri itu, selain cita-cita Akhirat mereka. Tentang Surga Allah Ta’ala. Tentang kehidupan yang hanya diliputi bahagia dan bahagia di dalam Jannah Firdaus.

Dalam benak dan jiwa mereka selalu terngiang-ngiang pesan Allah Ta’ala:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا ‌الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Terjemahnya: “Apakah kalian mengira kalian akan masuk Surga sementara kalian belum mengalami seperti apa yang dialami orang-orang sebelum kalian? Mereka ditimpa penderitaan dan kesusahan, dan mereka diguncangkan hingga Sang Rasul dan orang-orang beriman bersamanya mengatakan: ‘Kapan gerangan (datang) pertolongan Allah?’ Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.”  (Q.S. al-Baqarah ayat 33)

Para pejuang Palestina itu membangunkan kita dari obsesi dunia yang tak habis-habisnya. Cukuplah sudah, hidup kita sudah pasti tidak selamanya. Ada kehidupan akhirat yang harus dipersiapkan. Dan mereka, para mujahidin Palestina itu, rakyat Palestina itu, menyiapkan akhirat mereka dengan perjuangan merebut kembali Masjidil Aqsha, merebut kembali al-Quds, merebut kembali bumi suci Palestina dari tangan penjajah Zionis Yahudi!

Maka para ibunda kita di sana rela, bahkan bangga sebangga-bangganya saat anak-anak kesayangannya gugur dalam perjuangan suci itu. Para istri menangis haru dalam bangga saat suaminya gugur bersimbah darah dalam perjuangan indah itu. Kenapa? Karena mereka yakin bahwa kehidupan dunia ini hanya begini-begini saja: kesenangannya hanya sesaat, penderitaannya juga tak selamanya.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Pelajaran selanjutnya adalah bahwa dunia ini memang adalah episode-episode pertempuran antara al-Haq melawan al-Bathil. Ini adalah ketetapan Allah Ta’ala yang menciptakan kehidupan dunia ini. Dan itu sangat logis, karena kehidupan dunia ini memang diformat sebagai tempat ujian bagi kita manusia.

Kita, umat Islam, adalah umat yang cintai damai. Sejarah cinta damai kita tercatat dengan penuh terang-benderang dalam sejarah umat manusia. Kita akan selalu siap menyambut setiap upaya apapun untuk hidup berdamai dan berdampingan bahkan dengan siapapun yang berbeda keyakinan dengan kita. Persis seperti yang diteladankan kekasih kita, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat menerima komunitas Yahudi untuk hidup bersama dengan kaum muslimin di sana.

Tetapi semangat cinta damai kita kaum muslimin hendaknya jangan menjelma menjadi “cinta damai yang lebay”, sehingga membuat kita lupa atau pura-pura lupa bahwa kekufuran tetaplah kekufuran, orang kafir tetaplah orang kafir. Dan tentang mereka, Allah Ta’ala mengingatkan kita dalam al-Qur’an:

وَلَنْ ‌تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ

Terjemahnya: “Dan orang-orang Yahudi serta Nasrani itu takkan ridha kepadamu (wahai Muhammad) hingga engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah (wahai Muhammad), sesungguhnya petunjuk Allah itulah (sebenar-benarnya) petunjuk, dan sungguh jika engkau mengikuti hawa nafsu mereka setelah ilmu (kebenaran) datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi Pelindung dan Penolong(mu).”  (Q.S. al-Baqarah ayat 120)

Maka kita umat Islam selalu cinta damai. Bahkan dalam jihad-jihad kita sekalipun, cinta damai dan kasih sayang itu sungguh nyata. Lihatlah apa yang dilakukan oleh para mujahidin Palestina baru-baru ini terhadap kaum wanita, anak-anak dan orang-orang tua Yahudi: bagaimana mereka melindungi, menjaga bahkan menyelamatkan mereka di tempat yang aman. Bandingkanlah dengan apa yang dilakukan oleh penjajah Zionis itu kepada muslimah Palestina, kepada orang-orang tua dan anak-anak kita!

Sekali lagi, kita umat Islam selalu cinta damai dan selalu siap berdamai. Tapi itu semua tidak boleh membuat kita lalai dan terlena, apalagi melupakan bahwa al-Haq dan al-Bathil itu pasti akan terus berhadapan di belahan manapun di dunia ini. Untuk apa? Untuk menguji kita semua: kepada siapa kita berpihak? Untuk menguji kita semua: jalan mana yang akan kita pilih untuk sampai ke kehidupan akhirat kita?

Maka berbahagialah akhir kehidupan mereka yang sepanjang hayatnya selalu berusaha mengikuti jalan al-Haq, memperjuangkan al-Haq, berpihak kepada al-Haq, berkorban untuk menegakkan al-Haq, hingga mati di atas jalan al-Haq.

Maka sekarang sepenuhnya kembali kepada setiap kita: jalan mana yang akan kita pilih hingga kehidupan dunia kita berakhir?.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا االلهَ تَعَالىَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.

Jamaah Jumat yang berbahagia…

Ketika jasad tak mungkin membersamai derita saudara-saudara kita di Palestina, ketika tangan tak mungkin mengangkat senjata menyertai perjuangan para pejuang di Bumi al-Quds, ketika kedua kaki tak mungkin berlari di antara deru peluru dan asap yang berkepul mengangkat jasad-jasad yang terkulai di Bumi al-Aqsha, maka bukan berarti tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mereka di Bumi Palestina.

Hari ini, jika kita memiliki sedikit harta berlebih, maka mengapa tak menyisihkan sebagiannya untuk mereka yang kekurangan makanan, minuman dan obat-obatan di sana?

Jika itupun kita tidak mampu, maka sekurang-kurangnya janganlah lemah untuk sekedar memanjatkan doa-doa terbaik kita untuk mereka. 

Karena itu, kami menghimbau kepada para ustadz, muballigh dan para imam mesjid: untuk memanjatkan doa qunut nazilah untuk saudara-saudara kita di sana. 

Mari kita panjatkan doa ini pada setiap shalat kita yang 5 kali sehari itu, karena kita semua meyakini bahwa doa adalah senjata terbaik orang-orang beriman.

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
 اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
 اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعدَاءَ الدِّيْنَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُستَضْعَفِيْنَ فِي غَزَّة، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ
 اَللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ، وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 

 

 

 

 

 


Comments

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s