Skip to main content

PETANI BINAAN BAZNAS SRAGEN PANEN RAYA PADI ORGANIK

 


Sebanyak 30 petani yang menjadi mustahik binaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sragen panen raya padi organik dengan luas lahan delapan hektare, Rabu (2/3/2022).


Pa
nen raya yang berlangsung di areal persawahan Dukuh Cengklik, RT 03, Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen ini secara simbolis dilakukan oleh Wakil Bupati Sragen, Suroto didampingi Ketua Baznas Sragen, Mustaqim, Sekda Sragen Tatag Prabawanto serta perwakilan dari Kodim 0725, Polres Sragen, Kecamatan Sambirejo dan Kades Sukorejo.

Seusai panen raya, mereka sempat melihat proses pengeringan gabah sampai penggiliran gabah menjadi beras di Kelompok Lumbung Pangan “Berkah Loh Jinawi” di dukuh setempat.



Ketua Baznas Sragen, Mustaqim, menjelaskan pembinaan yang dilakukan Baznas terhadap 30 petani itu dilakukan sejak dua tahun terakhir, di lahan garapan seluas delapan hektare dengan produksi padi mencapai 48 ton per musim. Baznas membina mereka dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan para petani supaya terhindar dari para tengkulak.

Mustaqim 

Mustaqim mengharapkan, kedepan para mustahik ini dapat meningkatkan produksi panen di daerahnya. Pada tahun pertama petani belum dapat melakukan pengolahan lanjutan dikarenakan panen langsung dijual ke pedagang. Tetapi tahun ini kelompok tani sudah dapat memutus rantai distribusi dan mengolah hasil panen dan menghasilkan 48 ton gabah sehingga dapat memproduksi beras organik IR 64 super dengan brand  “Berkah Loh Jinawi.”

“Biasanya para petani menjual dalam bentuk gabah kering panen (GKP) kepada penebas. Kami memberi bantuan peralatan untuk membajak sawahnya hingga peralatan penggilingan padi. Dengan alat produksi itu, mereka tidak lagi menjual GKP ke penebas tetapi dipanen sendiri dan diolah sendiri lalu dijual dalam bentuk beras,” ujarnya.

Dari Mustahik Menjadi Muzzaki

“Dengan terjaminnya margin pasar maka pendapatan petani  yang notabene Mustahik (penerima zakat) akan meningkat sehingga menjadi Muzzaki (pembayar zakat) dan menyalurkan zakatnya melalui Baznas Sragen,” imbuhnya.

Sementara ini Baznas yang membeli beras para petani itu dalam bentuk kemasan. Beras itu selanjutnya digunakan untuk bantuan sosial saat kegiatan Safari Ramadan, supplay ponpes dan panti asuhan serta kebutuhan zakat Fitrah. Baznas membeli dengan harga Rp12.000/kg untuk beras organik petani.

“Biasanya petani menjual dalam bentuk gabah senilai Rp4.400/kg. Setelah berupa beras dijual dengan harga Rp12.000/kg. Artinya, proses produksi dari gabah menjadi beras itu memberi nilai tambah bagi petani agar lebih sejahtera. Beras dari petani itu diharapkan bisa dibeli oleh Baznas Provinsi Jawa Tengah dan Baznas pusat. Selain itu nanti Baznas Sragen akan membantu memasarkan lewat toko ritel dan seterusnya,” jelas Mustaqim.


Jenis beras organik yang ditanam petani adalah IR64 pulen. Sampel produknya juga dititipkan di pojok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik Bappeda Litbang Kabupaten Sragen.

“Para petani itu sudah bisa memutus rantai distribusi dan mengolah hasil panen sendiri dengan produk beras organik Berkah Loh Jinawi,” ujarnya.

Wakil Bupati Sragen H. Suroto mengapresiasi Baznas Sragen yang telah melaksanakan program pendayagunaan yang tepat sasaran dan tepat guna melalui pemberdayaan di bidang pertanian. Tiga hal yang strategis yang perlu diperhatikan diantaranya korporasi pertanian berupa inovasi yang sesuai dengan kearifan lokal, optimalisasi teknologi serta membangun jaringan pemasaran secara lebih luas lagi.

Suroto

Peran Baznas Sragen dalam upaya pemberdayaan mustahik tidak hanya melakukan pendampingan tetapi juga seluruh aktivitas pertanian, pemenuhan sarana prasarana pertanian dan juga kesediaan akses pasar.

“Walaupun jaman sudah moderen dengan berbagai teknologinya, tetapi kita tetap harus menghargai profesi petani serta memperhatikan kesejahteraan petani,” pesan Suroto.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto selaku PLT Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen menjelaskan pihaknya juga mengapresiasi Baznas Sragen yang telah mengambil kesempatan berharga ini kepada petani di Sukorejo sehingga Sukorejo menjadi salah satu wilayah penghasil beras organik di Kabupaten Sragen.

Tatag Prabawanto

Dinas Pertanian mendorong seluruh kegiatan pendampingan yang dilakukan Baznas Sragen dengan langkah pengkoordinasian yang baik sehingga saling bersinergi satu sama lain.

“Kami berharap agar Baznas Sragen tidak hanya mengelola kawasan Sukorejo saja melainkan dapat menjadi trigger bagi kawasan lain di Kabupaten Sragen untuk mengembangkan kawasan penghasil padi organik. Salah satu yang menjadi PR kami adalah mengangkat kesejahteraan petani dan kestabilan harga. Jangan sampai para petani ini menjadi permainan harga para pemain pasar," imbuhnya.

Giyanto

Ketua Kelompok Tani Lumbung Pangan Berkah Loh Jinawi, Giyanto mewakili petani mengucapkan terima kasih kepada Baznas Sragen yang telah mendukung para petani selama 2 tahun sehingga berhasil panen ditahun ini serta dapat merasakan manfaatnya bagi kesejahteraan petani.

-----


Comments

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s