Skip to main content

Menemukan Jodoh Dalam Satu Group


Ini adalah salah satu catatan saya dalam lembaran tahun 2016 tentang teman yang bertemu jodoh dalam satu group komunitas.

Dua orang anggota FLP Solo Raya, Iis Budi Hartanto yang dikenal dengan nama pena Ibudh dan Hidayatul Hasanah (Hida) akhir November 2016 lalu melangsungkan pernikahan. Ibudh asli Sragen Jawa Tengah, sedangkan Hida berasal dari Trenggalek Jawa Timur.

Keduanya saling kenal ketika sama-sama aktif dalam kegiatan FLP. Seringnya bertemu, berinteraksi, saling mengenal, dan senasib seperjuangan, akhirnya gayung bersambut.

Karena keduanya memiliki latar belakang dalam dunia kepenulisan dan punya visi hidup yang sama, ketika melangsungkan akad nikah juga berlangsung unik. Usai prosesi pernikahan Ijab Qabul, Ibudh memberikan hadiah kepada Hida sebuah buku karya Ibudh berjudul "Membaca Negeri" dan Logo FLP yang tercetak di dalam lingkaran Tampah.

*****

Ibudh 
Ibudh selama ini dikenal sebagai penyair jalanan. Ia banyak menulis puisi dan esai-esai bertema kaum pinggiran. Pria sederhana kelahiran  21 April 1983 ini minat mulanya adalah seni rupa dan teknik. Namun sejak 2002 mulai tertarik dengan dunia tulisan. Ia sering mengungkapkan rasa hatinya dengan puisi.

Sejak bergabung di komunitas Forum Lingkar Pena pada 2012, ia menjadi suka menulis esai kreatif, dengan tanpa meninggalkan kebiasaan menulis puisi.

Pengalamannya terjun ke dunia jalanan dan bergaul dengan anak-anak jalanan selama sekitar tiga tahun, membekaskan rasa tersendiri pada dirinya, yang kemudian dituangkannya dalam bentuk puisi, cerpen, dan esai.

Rasa lain yang mendominasi jiwanya adalah respon terhadap persoalan lingkungan. Sejatinya hal ini sudah tumbuh sejak masa kanak-kanak, namun belum tampak. Baru sejak beberapa tahun belakangan, masalah inilah yang menjadi fokus perhatiannya.

Kini, ia sedang merangkak berjuang membangun peradaban ekologis dengan caranya sendiri, sebatas kemampuannya. Ia mulai bergaul dengan tanaman, menerapkan pola makan sehat, menekan dan mengelola sampah pribadi, dan mengajak sesama untuk berbudaya ramah lingkungan dengan tulisan.


Sementara Hida, wanita kelahiran Trenggalek 9 September 1991, juga banyak melahirkan karya cerpen dan puisi. Bahkan tidak sedikit karyanya sudah diterbitkan dalam beberapa buku Antologi. Hida pernah meraih Juara II Lomba Cipta Puisi Nasional Fornusa 2014.



Hida 

Semoga pasangan Ibudh dan Hida ini menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, dikaruniai hidup yang bahagia dunia akhirat. Aamiin.

Suparto

Comments

  1. Ya Allah, semoga barokah. Sesama penulis, mgkn lebih asyik.

    Akankah odop kita juga mempertemukan jodohnya bagi yang lajang?

    ReplyDelete
  2. Waw kereen... Luar biasa pasangan ini.

    ReplyDelete
  3. Terima kasih banyak, Pak Parto. Maaf, belakangan jadi kurang aktif di FLP, karna sibuk urus pra-pascanikah. Insya Allah tetap istiqamah memegang tekad memakmurkan FLP kok.

    Buku juga mundur terbitnya, tapi nulis terus berjalan, karna memang passion dan tuntutan profesi. Ini lagi prioritas menstabilkan ekonomi dulu.

    Teri kasih atas doanya, dan terima kasih pula buat saudara-saudara yang mengomentari tulisan ini. Salam kenal. Mungkin suatu saat Allah swt akan mensinergikan kita dalam berjuang membangun peradaban yang lebih baik. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Subhanallah. Alhamdulillah. La ilaaha illallah. Allaahu Akbar. Terima kasih Mas Ibudh. Pesan Mas Ibudh akan saya sampaikan kepada teman-teman di keluarga One Day One Post (ODOP). Mereka banyak yang merespon lho...

      Delete
  4. Alhamdulillah, barokallah utk pasangan Ibudh dan Hida. Amazing, bertemu jodoh dalam satu grup.

    ReplyDelete
  5. Mbak Hida, konco wira wiri bareng, konco rempong, suka rame rame bareng, jarang ketemu tapi kalau ketemu heboh..
    Awalnya kaget denger kabar nikahnya sama mas ibudh yg juga teman sendiri..
    Smg bisa bertemu lagi...
    Kisahnya terabadikan dalam tulisan pak Parto, makasih pak sudah menuliskan kisah mereka..

    ReplyDelete
  6. Aamiin... Terima kasih semuanya... Semangat ber-ODOP!

    ReplyDelete
  7. Wah, barakallah yaa Mas ibudh dan Mba Hida. Samawa untuk pernikahannya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s