Skip to main content

MENGAPA HARUS MEMBACA BUKU


Saat ini minat baca buku masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan. Pesona gadget - perangkat elektronik bernama handphone, notebook, tablet dan lain-lain untuk sekedar sarana curhat dan celotehan lebih banyak menyedot perhatian daripada membaca buku. Padahal, membaca buku jelas-jelas lebih bermanfaat dalam meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan.
Dalam banyak kesempatan, saya tak pernah lelah mengajak dan mengingatkan keluarga, teman dan siapapun yang saya temui untuk banyak membaca buku. Saya yakin, dengan banyak membaca buku, kita akan memperoleh pencerahan untuk ikut  membangun peradaban bangsa dan dunia ini lebih maju.
Mengapa membaca buku menjadi penting? Coba kita lihat sekilas dalam fakta sejarah.  Berdirinya Indonesia ini, misalnya, disamping berkat pengorbanan harta dan jiwa para pejuang, juga dilahirkan oleh para tokoh yang selalu bergulat dengan pemikiran-pemikiran besar melalui buku. Tengoklah Bung Karno, Bung Hatta, Haji Agus Salim, Pak Natsir dan pendiri Negara yang lain, mereka adalah orang-orang yang menjadikan buku sebagai pelita dalam menapaki perjuangan. Semangat hidupnya tak pernah padam karena terinspirasi oleh kisah-kisah heroik dalam buku yang dibacanya.
Sejarah kejayaan Yunani, Romawi, dan kerajaan-kerajaan besar di dunia, ternyata dipelopori oleh para pembaca buku yang baik. Jadi, tidak ada peradaban di dunia ini yang dimulai oleh orang yang tidak suka membaca buku.  
Pertanyaannya, apakah di era globalisasi dan kemajuan pesat teknologi informasi sekarang ini, kita masih perlu bicara tentang budaya membaca buku?
Jawabannya sangat tegas, sangat perlu!!. Membaca buku,  tidak sekedar hobi, tetapi harus menjadi kebutuhan. Dengan membaca buku orang akan terdidik menjadi manusia yang berkepribadian dan berbudaya kuat, cakrawala pengetahuannya luas karena daya imajinasinya dipaksa untuk berkembang. Melalui buku, secara individual juga bisa mendidik orang menjadi pemaklum.
Bukankah sekarang ini kalau orang pengin tahu segala hal cukup membuka internet (ketemu Mbah Google), dan semuanya bisa diperoleh?
Kita sepakat, hampir semua persoalan, bisa dilihat di Google. Berbagai informasi dan pengetahuan bisa kita peroleh melalui internet. Itu kita akui. Tetapi kalau kita ingin mengayakan pemikiran dan perasaan, maka kita harus terus dan terus membaca buku. Kita jangan terlalu percaya kepada hal-hal  yang sifatnya sangat instan itu. Untuk membuka wacana bolehlah. Tetapi begitu kita ingin melakukan pendalaman, hanya buku yang bisa dijadikan rujukan.
Buku merupakan sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Melalui buku, kepribadian dan karakter seseorang terbentuk dan melalui buku pula peradaban suatu bangsa terbangun. Peradaban sebuah bangsa akan tumbuh berkembang jika warganya mempunyai kegemaran membaca. Tinggi-rendahnya peradaban suatu bangsa di antaranya bisa dicermati dari sedikit banyaknya para pencinta buku di dalamnya.
Sebagai contoh Jepang. Negeri Sakura ini mampu menyaingi Amerika Serikat atau Eropa berkat minat baca yang dimiliki warganya demikian luar biasa. Kecanduan warga Jepang dalam membaca patut menjadi teladan bagi negara-negara lain. Di tempat-tempat umum, terlihat orang Jepang membaca buku atau majalah. Ketika bepergian, bekal utama yang diselipkan dalam koper atau tas ransel adalah bahan bacaan.
Buku adalah jendela dunia yang mengantarkan para pembanya ke cakrawala pengetahuan tak  terbatas. Wawasan yang dimiliki seseorang akan bertambah seiring dengan semakin banyaknya buku yang dipelajari. Ide-ide cemerlang akan lahir, karena apa yang ditawarkan dari buku-buku yang dibaca memengaruhi cara berpikirnya. Dengan buku, kita akan menjelajah seluruh ruang kehidupan sampai yang paling misterius sekalipun.
Logikanya, untuk melahirkan peradaban yang maju, dibutuhkan sumberdaya manusia (SDM) yang unggul. Dan SDM yang unggul itu dihasilkan dari pendidikan yang memadai. Salah satu unsur penting dalam pendidikan adalah membaca, karena dengan membaca akan membentuk karakter SDM yang unggul. Karena itu, budaya membaca harus terus didorong guna meningkatkan kualitas SDM.
Luangkan waktu untuk membaca buku. Dengan membaca buku, bisa memperoleh banyak pelajaran, hikmah, pencerahan dan inspirasi amat berharga dalam menjalani hidup. Membaca buku, bisa memperluas cakrawala pengetahuan, memperkaya batin dan bisa mempelajari pergulatan pemikiran-pemikiran besar para tokoh dunia. Tentu saja buku yang kita baca adalah yang bermanfaat, konstruktif, yang memperbaiki. Bukan bacaan yang merusak dan menghancurkan.
Buku bukan sekedar samudera perbendaharaan pikiran, pengalaman dan jiwa. BUKU ADALAH DUNIA. Untuk menjelaskan dunia dan hakekat hidup, kita bisa membaca buku. Didalam buku itulah tersimpan mutiara. Disana, memancar cahaya bagi kegelapan, hiburan bagi kesedihan, serta menyegarkan otak. - (Suparto) - 

Comments

  1. Assalamu'alaikum. Sepakat Pak Parto. Karena dengan membaca berarti kita sedang memberi makan ruhani kita dengan ilmu dan informasi. Tapi pernahkah kita berfikir, sebenarnya buku apa yang sebaiknya kita baca? Apakah setiap hari kita harus membaca komik, sastra atau buku sains? Pernah dalam suatu sesi kursus menulis topik ini saya tanyakan. Ternyata jawabannya sungguh menyejukkan. Jiwa kita perlu makanan seimbang juga, tidak hanya fisik. Begitupun dalam membaca buku. Untuk menjaga keseimbangan ruhani, seseorang dalam sebulan paling tidak harus membaca buku agama termasuk kitab sucinya. Selain itu, seorang juga perlu bacaan yang membangun hobinya serta buku-buku yang menguatkan kecakapan yang menjadi profesinya. Dengan demikian dengan membaca, makin kuatlah iman kita, makin mahir kecakapan kita serta makin punya jatidiri lewat hobi yang kita tekuni. Sukses Pak Parto. Dengan panjenengan saya menemukan teman bicara yang dapat dijadikan tempat belajar. Salam. Cokroaminoto

    ReplyDelete
  2. Saya ingat kata hikmah yang menyatakan, "Buku dapat mengajarkan kepada kita bagaimana menikmati kehidupan dan bagaimana memikul bebannya".
    Ungkapan ini memberikan gambaran, betapa buku-buku yang kita baca itu mampu mempengaruhi perjalanan hidup. Dengan membaca berbagai macam buku, kita seperti menjelajah seluruh ruang waktu tanpa batas. Kita bertemu dengan aneka pemikiran, melihat pergulatan manusia, menyaksikan pentas lakon di panggung sandiwara dunia. Semua memberikan pelajaran berharga, untuk menentukan pilihan hidup kita.
    Terima kasih Mas Cokro. Dari penjenengan saya menemukan sosok seperti Buku yang saya baca.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,...

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepar...

ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN KAKUNG

Assalamu 'alaikum wr.wb. - Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -Panjenenganipun  Bapa ………………..        minangka sulih sarira  saking  Bapa BUDI PRANOTO, S.Pd sekalian Ibu KUN MARYATI, S.Pd. ingkang tuhu kula kurmati. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng ALLAH SWT., Gusti Ingkang Maha Kawasa, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji SUDARNO, S.Sos  sekalian Ibu Hajah CIPTANTI DWI PRIYANTINI, S.Pd keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangka sulih sarira Bapa Haji SUDARNO,S.Sos sekalian,dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapa BUDI PRANOTO,S.Pd sekalian dalasan sedaya panderek. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp-Ibu BUDI  lumantar panjenengan, sampun katampi, dhawah sami-2, kanthi-atur wa'ala...

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Pan...

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken ra...

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta ...

Buang Jauh Luka Emosional Anda

"Orang bijaksana tidak pernah duduk meratapi kegagalannya, tetapi dengan gembira hati dia mencari jalan bagaimana memulihkan kembali kerugian yang dideritanya."            -Shakespear Ada kejadian, seseorang mengalami kecelakaan yang tidak terlalu berat, mengakibatkan luka fisik pada bagian wajahnya. Akibat luka fisik tersebut membuat dirinya merasa malu, takut bercermin atau berinteraksi dengan orang lain. Dia bahkan menarik diri dari kehidupan masyarakat dan menutup diri.  Padahal, luka fisik itu sebenarnya bisa disembuhkan dan pulih kembali. Luka fisik itu lebih mudah disembuhkan! Bagaimana dengan luka emosional?  Luka  emosional lebih menyakitkan!   Anda tidak dapat melihatnya, tidak  dapat merabanya, tetapi ia dapat membuat perut keroncongan dan hati berdebar. Tidak ada bukti keberadaannya, tapi ia dapat menimbulkan rasa pusing, mual, insomnia, serangan jantung, gangguan pencernaan, bahkan stres dan depresi.  Ia lebih dala...

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan. ...

ATUR PANAMPI CALON TEMANTEN PUTRI BADE IJAB

Ternyata, pelan-pelan saya harus menceburkan diri kedalam tata cara adat Jawa yang semula kurang saya sukai karena serba ‘njlimet’ dan kadang terlihat tidak rasional. Padahal yang saya jalani itu baru masuk pada bagian kecil dari serangkaian adat yang merupakan bagian dari budaya Jawa. Itupun baru sebatas pada ‘tanggap wacana’ yang jelas tampak, kasat mata,   dan mudah dipelajari. Namun bagi saya masih terasa berat. Episode berikutnya dari tugas kehidupan yang harus saya jalani adalah menjadi juru bicara dari keluarga calon mempelai wanita untuk menerima pasrah calon temanten pria. ****** Inilah tugas ‘Atur Panampi saking Calon Temanten Putri Bade Ijab’. Assalamu 'alaikum wr.wb. - Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. - Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. - Panjenenganipun   Bapa Drs. NUR SUSANTO minangka sulih sarira   BapaHaji EDY SUDADI sekalian Ibu Hajah KONITUN, S.Pd. ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukak...

WONG ORA NJOWO

Dalam norma budaya Jawa, istilah  nJawa  (dibaca :  nJowo ) dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengerti atau paham dan bisa menempatkan diri dalam situasi dan kondisi apapun. Makna yang lebih sederhana,  njowo  berarti memiliki sikap “ empan papan ”, yang terkait dengan sikap  tindak-tanduk ,  unggah-ungguh , tata karma, adat istiadat, etika atau sopan santun terhadap orang lain. Maka ketika ada orang yang tidak paham dan tidak mampu menempatkan diri secara sopan santun dan etika, dikatakan sebagai   “Wong Ora nJowo”. Ada tiga kelompok orang masuk kategori  nJowo  ini.  Pertama  orang yang  Durung nJowo , artinya belum memiliki pengetahuan, pemahaman dan pengalaman yang memadai, seperti ditunjukkan oleh anak kecil. Orang yang  durung nJowo , perlu diajari, dibimbing agar menjadi tahu. Kedua ,  Wis nJowo . Kelompok ini sikapnya sudah dewasa, wawasannya luas, semakin paham ter...