Skip to main content

Posts

Renungan Setelah Hari Raya Idul Adha

  ·              Siti Nurhayati - Kamis, 20 Juni 2024 | 14:12 WIB Pertama, memaknai pengorbanan. Pengorbanan bukan hanya sebatas menyembelih hewan qurban, tetapi juga mengandung makna yang lebih luas. Pengorbanan dalam bentuk waktu, tenaga, pikiran, dan harta benda untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama. Mari kita jadikan momen ini sebagai titik tolak untuk lebih peduli dan membantu sesama, terutama mereka yang kurang beruntung.   Kedua, meningkatkan ketaatan. Seperti halnya Nabi Ibrahim AS yang taat pada perintah Allah tanpa ragu, kita pun harus senantiasa meningkatkan ketaatan kita kepada Allah SWT. Ketaatan ini diwujudkan melalui pelaksanaan shalat, puasa, zakat, dan amalan-amalan baik lainnya. Selain itu, taat pada aturan dan hukum yang berlaku juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah. Ketiga, mempererat ukhuwah. Idul Adha mengajarkan kita tentang pentingnya kebersamaan dan persaudaraan. Kita harus...

Keutamaan Puasa dan Doa Arafah

    Keutamaan Puasa Arafah Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162) Imam Nawawi dalam Al Majmu’ (6: 428) berkata, “Adapun hukum puasa Arafah menurut Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah: disunnahkan puasa Arafah bagi yang tidak berwukuf di Arafah. Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam Syafi’ secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi’iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena adanya hadits dari Ummul Fadhl.” Ibnu Muflih dalam Al Furu’ -yang merupakan kitab Hanabila...

Berbisik dalam Khataan al-Quran

 1   Berbisik dalam Khataman al-Quran 1 Oleh: Dr. H. Mardjoko Idris, MA.  ___________________________________________________________     Untuk menunjuk pada makna “membaca” al-Quran menggunakan dua kosa kata, yaitu qa-ra-a dan ta-lâ. Para linguist membedakan kedua makna tersebut pada objek materi yang dibaca, qa-ra-a digunakan untuk membaca apa saja yang ada dalam fenomena kehidupan ini, sedangkan kata ta-lâ hanya digunakan untuk membaca kitab suci, termasuk al-Quran. Itulah di Indonesia ini untuk menyebut lomba membaca kitab kuning dinamakan  musâbaqatu Qiâratil-kutub, dan untuk lomba membaca alQuran dengan Musâbaqatu tilâwail-qurân. Dalam suatu riwayat disebutkan, Rasul Saw memerintahkan para sahabat untuk membaca al-Quran seperti Ibn Mas’ud (sahabat kecil) membaca al-Quran. Para sahabat besar bertanya; “Mengapa ya Rasul, bukankah kami yang lebih pantas ditiru, kami lebih tua dibanding Ibnu Mas’ud”, rasul menjawab; “Bacaan Ibnu Mas’ud itu seperti ba...

Sejarah Ringkes Pamarintahan Kabupaten Sragen

Pambuka Tanggap warsa Kabupaten Sragen dipun tetepaken kanthi wontenipun Perda Nomor 4 Tahun 1987, inggih menika dinten Selasa Pon, 27 Mei 1746.  Tanggal saha wekdal kasebat asalipun saking riset sarta kajian babagan fakta sejarah, rikala Pangeran Mangkubumi, ingkang selajengipun jejuluk Sri Sultan Hamengku Buwana I, nancepaken tonggak ingkang kapisan nindaaken perang nglawan Walandi supados tumuju dados bangsa ingkang mardika kanthi madegaken Pamarintahan Lokal wonten ing Desa Pandak Karangnongko kalebet wewengkon Sukowati.  Proses & Kronologi  Pangeran Mangkubumi minangka rayinipun Sunan Paku Buwono II, wonten ing Mataram gething sanget dumateng Kolonialis Walandi. Menapa malih Walandi kathah anggenipun keladuk cewe-cawe pranatan Krajan Mataram minangka Pamarintah ingkang anggadahi daulat. Awit saking menika kanthi tekad ingkang makantar-kantar minangka Bangsawan ingkang taksih timur kasebut mlajar saking istana sarta nyataaken perang nglawan Walandi.  Amargi s...

Doa Tiga Hal Penting

  Muadz bin Jabal adalah salah satu sahabat dari kaum Anshar. Bukti kedekatannya dengan Rasulullah SAW adalah hadis berikut. Dikatakan bahwa Rasulullah SAW memegang tangannya dan beliau berkata, "Wahai Muadz, demi Allah, aku mencintaimu." Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Aku wasiatkan kepadamu, wahai Muadz, janganlah engkau sekali-kali meninggalkan doa ini setiap selesai shalat, اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ و شكرك و حسن عِبَادَتِكَ 'Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatika (Wahai Allah, aku mohon pertolongan agar aku selalu ingat (dzikir) kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah yang baik kepada-Mu)." (HR Abu Daud dan Nasa'i). Doa yang ringkas, tapi berisi permohonan yang sangat lengkap atas tiga hal.   Pertama , selalu ingat (zikir) kepada Allah, sesuai dengan perintah-Nya (QS al-Ahzab [33] : 41) Juz ke-22 يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اذۡكُرُوۡا اللّٰهَ ذِكۡرًا كَثِيۡرًا “Wahai orang-orang ya...

doa mohon agar hutang terlunasi

  “Allohummak-finii bihalalika ‘an haroomika, Wa agh-ninii bifadh-lika ‘amman siwaka.” "Ya Allah.  Cukupkanlah aku dengan rejeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram.  Perkayalah aku dengan kenikmatan-Mu (hingga aku tidak meminta) kepada selain-Mu."

Keutamaan Ibadah Kurban

    إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ .َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ    أَمَّا بَعْدُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ: وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ   Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Pertama dan utama kita bersyukur kehadirat...