Skip to main content

Orang Asing Yang Saya Kenal (Bag.2)


Kenangan Bersama Gadis Jerman

Oleh : Suparto
Selina Denise Trapp
Catatan Tahun 2012. 
Perkenalan saya dengan gadis Jerman bernama Selina Denise Trapp terjadi secara tak sengaja. Selina datang ke Sragen sebagai volunteer (relawan asing) untuk mengajar bahasa Inggris di sebuah SMP.
Selama tiga bulan, bersama Host-nya, kami sering bertemu. Bersama-sama nonton pertunjukan Wayang Kulit dan makan Bakmi di warung pinggir jalan. Selina  pernah mengajak temannya, Laura dari Jerman dan Livia Zoe Michel gadis Swiss.

*****
Minggu pagi. Semburat merah keemasan terlihat indah di ufuk timur, menanti terbitnya sang mentari. Ditingkah hembusan angin sepoi basah, gadis berambut pirang ini mengayunkan langkah menuju jalan raya di depan kantor Bupati Sragen, area Car Free Day (CFD) berlangsung.
Bersama ratusan warga bumi Sukowati, ia langsung mengikuti senam aerobik begitu suara instruktur dan hentakan bunyi musik pengiring memecah keheningan pagi.  Gadis Jerman ini, Selina (19), datang bersama temannya, Laura (18), ditemani Warjito, mantan Kepala SMP N 1 Gemolong yang kini menjadi Pengawas SMP di Sragen.
Kehadiran dua gadis asing itu menarik perhatian pengunjung CFD, termasuk diri saya. Selina dan Laura agak tersipu malu ketika sorot mata puluhan orang tertuju kepadanya.  Namun sesaat kemudian, mereka sudah terlihat akrab dengan setiap pengunjung CFD di jalan raya Sukowati ini.
Saya mencoba menyapa dengan lambaian tangan, dibalas Selina dan Laura dengan senyuman manis sembari menganggukkan kepala. Tak ayal, kehadiran dua remaja dari Eropa inipun menambah keceriaan suasana CFD di seputar alun-alun Sragen.
Usai senam, saya dekati Selina dan Laura yang tengah melayani anak-anak, remaja dan orangtua yang mau berjabat tangan, minta foto bersama maupun sekedar basa basi menyapa dengan bahasa Inggris. Tak jauh darinya, puluhan gadis belia berpakaian batik carnival bersiap tampil di tengah area CFD. Diiringi musik tradisional kenthongan (tretek) kelompok Guno Tengoro Masaran, para penari itu melenggang lenggok menghibur pengunjung CFD. Selina mengabadikan beberapa momen indah dengan kamera fotonya.
“Good morning!” sapa saya kepada Selina dan Laura.
“Morning. Selamat Pagi!” jawab mereka berdua serentak, sembari mengulurkan tangan.
Mbak Jajik (tengah, berkerudung) menjadi penerjemah
Berhubung saya tidak bisa berbahasa Inggris, seperti biasa, saya dekati Pak Warjito yang mendampinginya. Kebetulan, ada seorang teman yang cakap berbahasa Inggris, Mbak Jajik,  ikut nimbrung membantu kami untuk berkomunikasi. Jadilah kami berlima ngobrol.

Bermain Tretek
Sesaat kemudian, Selina yang mengenakan baju kaos bermotif batik, dan Laura berkaos putih, mencoba memainkan musik Kenthongan kecil yang disebut Tretek bersama pegiat seni lainnya. Ternyata, benda yang pernah menjadi alat komunikasi handal masyarakat Jawa terbuat dari bambu ini, mampu menciptakan irama indah. Selina dan Laura begitu menikmati, seakan berada di alam lain yang belum pernah dilihatnya.
Ketika semua hal yang turut meramaikan area Car Free Day Sragen belum sempat disaksikan, diamati dan dinikmati, tiba-tiba jarum jam sudah menunjuk angka delapan. Sinar mentari pagi pun mulai terasa menyengat tubuh.
Sebelum kami puas ngobrol dengan Selina dan Laura, keduanya  harus meninggalk
an area CFD Sragen menuju kediaman Warjito di Kampung Mojomulyo Kelurahan Sragen Kulon, sebagai Host Family, dengan membawa sejuta kenangan. Kreativitas, keramahan dan kesederhanaan masyarakat Sragen yang baru saja dilihatnya, begitu membekas dihatinya.
“Bye, bye! Besok ketemu lagi ya?” dengan senyuman yang khas, Selina melambaikan tangan ke arah saya. Selina dan Laura segera meninggalkan area CFD. Saya hanya melongo saja. Nggak tahu, kenapa saya begitu terpesona dengan penampilan Selina.
Peristiwa sekejap di alun-alun itu adalah awal pertemuan saya dengan Selina. Hari-hari yang kami lalui selanjutnya,  menorehkan cerita panjang dalam catatan saya tentang gadis Eropa ini.  
Siapakah sesungguhnya Selina?

-                      _  bersambung _   





            #OneDayOnePost

            


     



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepar...

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,...

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken ra...

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Pan...

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan. ...

laporan Panitia Halal Bihalal 1445 H

  Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh.   . Yth. Ketua RT 26 . Sesepuh pinisepuh . Segenap warga RT 26 . Bapak Ibu hadirin yang berbahagia.   Puji syukur kita persembahkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat-Nya sehingga malam ini kita bisa hadir berkumpul di tempat ini dalam rangka mengikuti acara Halal Bihalal Tahun 1445 H / 2024 M, Warga RT 26 Plumbungan Indah dalam suasana penuh kebersamaan dan guyub rukun.    Ijinkan kami selaku panitia melaporkan secara singkat tentang kegiatan malam ini.  1.            Kegiatan Halal Bihalal tahun ini dilaksanakan berdasarkan hasil   kesepakatan warga RT 26 Plumbungan dalam pertemuan tanggal 7 April dan 4 April 2024, serta rapat panitia tanggal 17 April 2024.   Kami ucapkan selamat datang dan terima kasih atas kerawuhannya. Mohon maaf jika dalam menyambut, menghormati, menempatkan dan memberikan suguhan ku...

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta ...

ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN KAKUNG

Assalamu 'alaikum wr.wb. - Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -Panjenenganipun  Bapa ………………..        minangka sulih sarira  saking  Bapa BUDI PRANOTO, S.Pd sekalian Ibu KUN MARYATI, S.Pd. ingkang tuhu kula kurmati. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng ALLAH SWT., Gusti Ingkang Maha Kawasa, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji SUDARNO, S.Sos  sekalian Ibu Hajah CIPTANTI DWI PRIYANTINI, S.Pd keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangka sulih sarira Bapa Haji SUDARNO,S.Sos sekalian,dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapa BUDI PRANOTO,S.Pd sekalian dalasan sedaya panderek. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp-Ibu BUDI  lumantar panjenengan, sampun katampi, dhawah sami-2, kanthi-atur wa'ala...

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -...

ATUR PANAMPI CALON TEMANTEN PUTRI BADE IJAB

Ternyata, pelan-pelan saya harus menceburkan diri kedalam tata cara adat Jawa yang semula kurang saya sukai karena serba ‘njlimet’ dan kadang terlihat tidak rasional. Padahal yang saya jalani itu baru masuk pada bagian kecil dari serangkaian adat yang merupakan bagian dari budaya Jawa. Itupun baru sebatas pada ‘tanggap wacana’ yang jelas tampak, kasat mata,   dan mudah dipelajari. Namun bagi saya masih terasa berat. Episode berikutnya dari tugas kehidupan yang harus saya jalani adalah menjadi juru bicara dari keluarga calon mempelai wanita untuk menerima pasrah calon temanten pria. ****** Inilah tugas ‘Atur Panampi saking Calon Temanten Putri Bade Ijab’. Assalamu 'alaikum wr.wb. - Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. - Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. - Panjenenganipun   Bapa Drs. NUR SUSANTO minangka sulih sarira   BapaHaji EDY SUDADI sekalian Ibu Hajah KONITUN, S.Pd. ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukak...