Sebuah mobil lawas, jenis Colt
Station berwarna putih itu sudah semingguan terparkir di pinggir jalan di
sebelah barat kampung saya.
Kendaraan itu menarik perhatian setiap orang yang
melihatnya lantaran di body-nya ada tulisan “No Comment” cukup besar berwarna
merah.
Saya tidak tahu siapa
pemilik mobil itu. Saya mau nanya tetangga, sepertinya terpengaruh tulisan di
body mobil "No Comment" yang artinya, "tidak ada komentar"
atau "malas komen" atau
"ngga mau komentar" atau
sejenisnya.
"Kalau saya nanya,
jangan-jangan nanti dijawab No Comment," pikir saya ragu.
Sebenarnya saya pengin tahu
maksud atau alasan pemiliknya memberi lebel mobilnya dengan kalimat aneh itu.
***
Saya jadi ingat zaman Orde Baru dulu, kalimat itu sangat populer di kalangan pejabat pemerintahan atau
militer ketika berhadapan dengan wartawan.
Waktu itu tidak sembarangan pejabat boleh memberikan keterangan kepada
wartawan atau pers kecuali mendapat tugas khusus. Kalau sembarangan, sang pejabat
bisa dipecat atasannya.
Dengan kondisi seperti itu,
kalau ada wartawan nanya ke pejabat tentang sesuatu masalah, sang pejabat
dengan tangkas akan menjawab, "No Comment!"
"No Comment, Mas. Saya
tidak berhak menjawb atau memberi keterangan. Yang berhak menjawab itu pimpinan
saya." Begitu kalimat yang kerap muncul.
Bahkan ada pejabat, baru
ketemu wartawan saja, belum ditanya, sudah ngomong duluan, "Saya No
Comment lho, Mas..."
Lucu kan?
Lucu kan?
No Comment, dengan demikian menjadi senjata ampuh untuk
menolak pertanyaan wartawan. Alasan mereka bisa karena takut, sungkan, atau
apalah.
Tetapi sekarang, di era
kebebasan pers, sudah berubah. Para pejabat, dari pucuk pimpinan hingga di
level bawah, saya lihat sudah banyak yang diberi kewenangan untuk memberikan keterangan pers sesuai
kapasitasnya.
Sementara itu di dunia maya
saat ini, tiap hari kita akan menemukan ribuan Comment atau komen seperti sampah bertebaran. Semua orang seakan bebas
komen atas segala persoalan yang
dimuat di media online. Bahkan komen untuk sesuatu yang belum atau tidak pernah
diketahui maksudnya.
Komen-nya juga beraneka rasa,
warna dan nada. Ada manis, pahit, hambar, merah, putih, hijau, menyejukkan, merdu,
nylekit, menyakitkan dan lain-lain. Segala uneg-uneg dikeluarkan atau
dimuntahkan.
"Biar lega," kata mereka.
Walaupun diantara mereka kadang mengabaikan soal etika dan norma.
Banyak yang "asbun" (asal bunyi) atau "askom" (asal komentar).
"Biar lega," kata mereka.
Walaupun diantara mereka kadang mengabaikan soal etika dan norma.
Banyak yang "asbun" (asal bunyi) atau "askom" (asal komentar).
***
Kembali ke mobil No Comment tersebut, hingga seminggu berlalu,
saya belum sempat tanya siapa pemiliknya dan apa maksudnya menulis kalimat itu.
Karena mobil itu bukan milik saya, jika ada yang nanya ke saya, akan saya jawab, "No Comment
dulu, ya...?"
Matur nuwun
Suparto
#grenengandewe
Aku juga no comment yo pak..hahaha
ReplyDeleteNo comment sambil senyum2
DeleteNo comment sambil senyum2
DeleteAku juga no comment yo pak..hahaha
ReplyDeleteAku comment ni pak
ReplyDeleteRiwayat comment
DeleteRiwayat comment
DeleteAku comment ni pak
ReplyDeleteaku ikutan no comment atau off the record aja yahh
ReplyDeleteNah. Off the record jadi inspirasi untuk tulisan berikutnya.
DeleteThanks
Nah. Off the record jadi inspirasi untuk tulisan berikutnya.
DeleteThanks
Hhaa.. Itu mobilnya orde baru kali pak, nyasar ke zaman sekarang :D
ReplyDeleteEmang betul Cin. Itu mobil produk era orde baru.
DeleteEmang betul Cin. Itu mobil produk era orde baru.
DeleteSaya gak mau komen ah pak
ReplyDeleteemang yang gitu-gitu ga usah dikomen mbak..
DeleteAinayya juga no comment. Ahaha
ReplyDeletePadahal sudah tinggalkan jejak..
jejaknya ya itu : no comment...
DeleteNo comment deh sama tulisan ini... hahaha
ReplyDeletejadi rame nih, soal no comment...
DeleteNo Coment ah :)
ReplyDeletekalo di dunia pewayangan, no comment diganti apa ya mas Heru...
Deletehishh, padahal Estina penasaran itu mobilnya siapa. tapi beum tanya udah dijawab pak Parto duluan :(
ReplyDeletebanjir no comment....
DeleteYes comment, hahaha....
ReplyDeleteNah. Yang ini baru tegas!
DeleteYang lain pada bilang No,
Tapi beda sendiri. Yes...
Paito Warna Singapore biasanya dianggap sebagai data sgp terbaru atau hasil keluaran togel singapore yang paling dicari para pecinta togel masa kini.
ReplyDeleteSekarang maraknya togel online yang dimainkan di 5 bandar togel terpercaya tentunya anda setiap pemain membutuhkan Prediksi Togel untuk menangkan jackpot dari bandar togel tersebut.