Selama ini, kebanyakan orang, termasuk saya
sendiri, menilai dan memandang harta, tahta (kedudukan, jabatan, kekuasaan) dan
keturunan sebagai sesuatu yang membanggakan dalam kehidupan di dunia.
Apapun kita
lakukan demi mengejar dan mendapatkan ketiga hal tersebut. Bahkan dalam
beberapa peristiwa, terjadinya konflik, pertengkaran, dan peperangan yang
mengakibatkan kesengsaraan umat manusia dipicu oleh faktor-faktor di atas.
Ternyata, Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa
telah mengingatkannya sejak 15 abad lalu yang tertuang di dalam kitab suci
Al-Qur’an. Coba kita simak kitab Al-Mujib Al-Qur’an dan Terjemahannya (2012)
dalam Surat Al-Qashash [28]: 60-61.
Allah menyatakan, “Dan apa saja yang diberikan kepada kamu
(kekayaan, jabatan dan keturunan), maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan
perhiasannya; sedang apa yang ada di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih
kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya? Maka apakah orang yang Kami janjikan
kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu dia memperolehnya sama dengan
orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan duniawi; kemudian dia pada hari
Kiamat termasuk orang-orang yang diseret kedalam (ke neraka)?”
Dalam ayat tersebut, Allah mengingatkan agar
manusia tidak terpedaya oleh gemerlapnya dunia. Karena semua itu hanya
kesenangan dan hiasan sementara yang akan musnah ditelan masa. Sedangkan yang
ada di sisi Allah (surga di negri akhirat) itulah yang lebih baik dan abadi. Allah
kemudian melontarkan pertanyaan, “apakah kamu tidak memahaminya?”
Allah melanjutkan pertanyaannya, dengan kiasan
yang menarik. Kata Allah, “apakah orang yang Kami janjikan kepadanya sebuah
surga sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan duniawi;
kemudian dia pada hari Kiamat termasuk orang-orang yang diseret kedalam (ke
neraka)?”
Subhanallah. Semoga hal ini menjadi
perenungan, agar kita bisa selamat di dunia dan di akhirat.
subhanallah. Jadi evaluasi buat diri saya pribadi
ReplyDeleteJuga untuk evaluasi diri saya sendiri Mbak. Setelah mengetahui penjelasan tersebut, saya lebih tenang menjalani hidup. Artinya, menempatkan kepentingan dunia sebagai bekal untuk meraih kebahagiaan sejati di akhirat.
Deleteiyapak..betul sekali
ReplyDeleteah jadi intropeksi diri