Panggilannya Pak Yeri. Lelaki berusia 47 tahun asal Weleri Kendal, Jawa Tengah ini sudah
puluhan tahun dikenal sebagai penjahit keliling di Sragen. Yeri sering ditunggu
warga, terutama kaum ibu yang ingin mempermak atau memperbaiki pakaian.
“Kalau hanya menjahit pakaian yang robek, atau mempermak
dikit kan ngga perlu ke penjahit besar. Cukup ke Pak Yeri yang sering lewat di
sini, beres!” ujar Ny. Endang, warga Plumbungan Indah Sragen, yang diamini Ny.
Siti, tetangganya.
Hal yang sama mungkin juga dilakukan ratusan keluarga di
Sragen, yakni menunggu Pak Yeri lewat di
depan rumahnya. Inilah uniknya, meski hanya sebagai penjahit
keliling, kalau dalam beberapa hari nggak muncul, sering membuat hati-hati Ibu-ibu
jadi gelisah. Dia selalu ditunggu-tunggu. (masak iya sih…?)
Untuk menjalankan profesinya, Yeri merombak sepeda motornya
menjadi perangkat penjahit keliling. Satu unit mesin jahit bertenggger di atas box yang berfungsi sebagai meja dan di
bawahnya digunakan untuk menyimpan perlengkapan dan pakaian yang siap
diperbaiki.
Yeri mulai beroperasi keliling kampung-kampung usai shalat dhuhur hingga menjelang magrib. Sedangkan habis isya sampai pukul 22.00 malam digunakan menyelesaikan beberapa pesanan. Kegiatan ini dilanjutkan sampai pukul 11.00 siang.
******
Sebelum menjalani profesi sebagai penjahit keliling, saat
masih bujangan Yeri bekerja di sebuah pabrik garmen di Jakarta. Di Jakarta
pula, 20 tahun lalu, Yeri menemukan jodoh seorang wanita asal Sragen. Setelah menikah,
Yeri beserta isteri masih melanjutkan kerja di Jakarta. Namun beberapa tahun
kemudian, mereka tinggal di Kendal agar dekat dengan orang tuanya.
Di Kendal, Yeri mencoba usaha jahit keliling. “Waktu itu saya
menggunakan becak yang saya rombak menjadi perangkat penjahit keliling,” jelas
Yeri. Setelah beberapa tahun, Yeri memilih Sragen sebagai lokasi kerjanya. Sementara
isteri dan kedua anaknya tetap di Kendal.
“Waktu kerja di Kendal, kurang focus. Sebentar-sebentar
balik ke rumah, sehingga kurang maksimal hasilnya,” alasan Yeri memilih di
Sragen. Namun setiap bulan, Yeri berusaha pulang ke Kendal.
Dari hasil usahanya sebagai penjahit keliling, Yeri bisa
mencukupi kebutuhan keluarganya. Kini, anak pertamanya, perempuan, sudah lulus
SLTA dan melanjutkan ke pondok pesatren di kota Pati. Anak kedua, lelaki,
lulus SLTP menyusul kakaknya mondok di Pati.
Suparto
#OneDayOnePost
Suparto
#OneDayOnePost
Bisa datang ke tempat nggak? Klo lagi butuh
ReplyDeleteKalo gak terlalu jauh dengan tempat kostnya, insya Allah bisa. Bisa kontak no hp nya. 085930160855
Delete