Saya ingat kisah keluarga Clark di Skotlandia yang mempunyai sebuah impian besar tetapi gagal di tengah jalan. Kita bisa mengambil hikmah dibalik setiap kejadian.
Seperti diceritakan Dan Miller & Maxwell Maltz (2014) dalam bukunya berjudul Road To Self Actualization, Clark dan istrinya rajin bekerja dan menabung, karena punya rencana besar bersama 9 anaknya ingin pindah ke Amerika Serikat. Akhirnya mereka memiliki cukup uang dan paspor. Kemudian memesan tempat pada pelayaran samudera baru bagi mereka sekeluarga untuk pergi ke Amerika Serikat.
Keluarga Clark penuh gairah menanti kehidupan barunya. Namun, tujuh hari sebelum mereka berangkat, anak lelaki termudanya digigit anjing. Dokter memberikan jahitan pada anaknya dan menempelkan pita kuning di pintu depan rumah Clark sebagai tanda bahwa keluarga itu perlu dikarantina selama 14 hari karena kemungkinan terkena rabies.
Impian keluarga itu hancur. Mereka tidak dapat melakukan pelayaran sebagaimana direncanakan. Ayah penuh kecewa dan marah saat memperhatikan kapal berangkat tanpa keluarga Clark. Air mata kekecewaannya tumpah, dia mengumpat kepada anaknya dan Tuhan karena kemalangan mereka.
Lima hari kemudian, berita tragis tersebar di seluruh Skotlandia, bahwa kapal Titanic yang hebat dan mewah itu telah tenggelam. Kecelakaan kapal itu merenggut ratusan nyawa. Keluarga Clark mestinya ada di dalam kapal itu, namun karena anak laki-lakinya digigit anjing, mereka tertinggal di Skotlandia.
Ketika sang ayah mendengar berita itu, dia berlari pulang, memeluk anaknya dan berterima kasih karena menyelamatkan keluarga. Dia bersyukur kepada Tuhan, lalu beralih pandangan bahwa apa yang dia ketahui sebagai tragedi itu adalah berkah.
***
Kisah di atas menyentak kesadaran kita tentang hikmah dibalik setiap peristiwa. Apa yang dialami keluarga Clark bisa terjadi pada kita dalam bentuk yang berbeda.
Bagaimana sikap kita?
Berapa kali kita kecewa atau marah terhadap apa yang tampak sebagai kemalangan, kekalahan, kegagalan atau peristiwa menyakitkan?
Apakah kita pernah menemukan bahwa kemalangan, kekalahan, kegagalan atau peristiwa menyakitkan itu seringkali ustru menyelamatkan dari bencana yang lebih besar, dan mengarahkan kepada sesuatu yang lebih baik?
Semoga Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui senantiasa memberikan petunjuk dan hikmah kepada kita.
Suparto
ilustrasi, sumber : www.google.com.sg
Comments
Post a Comment