Diantara ciri orang
bertaqwa adalah mampu menahan amarah dan mau memafkan kesalahan orang lain. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran [3]: 134. Perintah Allah agar memaafkan orang lain itu ternyata untuk kebahagiaan bagi yang bersangkutan. Berikut penjelasannya.
Jika kita menyimpan dan memendam kemarahan, dendam, dan tidak mau memaafkan kesalahan orang lain, maka sebenarnya kita sedang membawa beban kebusukan dihati kita. Akan ada perasaan berat, tertekan, juga kegalauan menyelimuti hati kita. Dan ini adalah suatu penyakit hati.
Jika kita menyimpan dan memendam kemarahan, dendam, dan tidak mau memaafkan kesalahan orang lain, maka sebenarnya kita sedang membawa beban kebusukan dihati kita. Akan ada perasaan berat, tertekan, juga kegalauan menyelimuti hati kita. Dan ini adalah suatu penyakit hati.
Oleh karena itu, dengan
menjadi pemaaf, maka diri kita telah memusnahkan hasrat permusuhan yang
merupakan sifat-sifat setan. Orang yang bersikap pemaaf akan menemukan
kemuliaan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Tapi syaratnya, orang yang
memaafkan itu harus menghapus bekas-bekas luka di hatinya. Bukanlah memaafkan
namanya, apabila masih tersisa bekas luka itu di dalam hati, bila masih ada
dendam yang membara.
Menutup pintu maaf bagi orang lain justru menggerogoti diri sendiri dari dalam, seperti api dalam sekam yang siap membakar.
Sedangkan membuka pintu maaf itu, sama artinya menyembuhkan luka dalam hati, memadamkan panasnya api yang membara.
Menutup pintu maaf bagi orang lain justru menggerogoti diri sendiri dari dalam, seperti api dalam sekam yang siap membakar.
Sedangkan membuka pintu maaf itu, sama artinya menyembuhkan luka dalam hati, memadamkan panasnya api yang membara.
Kesimpulannya, sikap suka
memaafkan itu bisa menyehatkan jasmani dan rohani kita serta merupakan akhlak
yang sangat mulia. Dan, tentu saja
membahagiakan!
Memaafkan itu memang berat
dan sulit. Tapi ingatlah, bahwa memaafkan itu menyehatkan dan menentramkan
hati.
Kalau kita dengan ikhlas dan berlapang dada untuk saling memaafkan, hati menjadi lapang, pikiran bersih, dan beban hidup pun terasa ringan. Wajah terlihat ceria. Ada perasaan bahagia yang luar biasa.
Subhanallah.
Indahnya hidup ini kalau diantara umat manusia selalu punya sikap
saling memaafkan.
Suparto
Ilustrasi, sumber:www.google.co.id
Ilustrasi, sumber:www.google.co.id
Benar sekali, Pak. Kita memang harus hidup dengan saling memaafkan.
ReplyDeleteIya, mas. Agar kita terbebas dari kesengsaraan batin
DeleteDengan memaafkan beban kita berkurang dan kita akan hidup lebih bahagia. Salam kenal Pak Parto...:)
ReplyDeleteBetul, Mbak Elin. Terima kasih. Salam kenal kembali...
Delete