Rasulullah saw dalam sebuah
Hadits Riwayat Bukhari dari Ibnu Abas pernah menyatakan, “Ada dua kenikmatan yang sering dilupakan manusia (yang membuat mereka
tertipu), yakni nikmat sehat dan sempat (waktu luang).”
Kadang manusia berada dalam
kondisi sehat, namun mereka tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan
urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun mereka
dalam kondisi tidak sehat karena tidak mampu menjaganya. Akhirnya hidupnya
sia-sia. Sesal kemudian tidak berguna.
Jika ingin mengetahui
betapa berharganya sehat, bertanyalah kepada orang yang sakit (ingatlah ketika
kita sakit). Apabila ingin tahu betapa pentingnya waktu, tanyakan kepada orang
yang terlambat naik pesawat.
Jika ingin tahu tentang
arti kehidupan, datanglah ke pemakaman. Kita akan melihat bahwa seperti apapun
kehebatan dan kedudukan manusia, semua akan berakhir dan berkalang tanah. Mereka
tinggalkan semua yang pernah dimilikinya di dunia dan ternyata tidak ada yang
dibawa, kecuali amal kebaikannya.
Karena itu hendaknya kita
jaga kesehatan dan memanfaatkan semua waktu luang (sempat) untuk hal-hal yang
baik secara efisien dan efektif, karena semuanya akan menjadi investasi untuk
masa depan.
Itulah salah satu cara kita
mensyukuri nikmat sehat dan sempa dalam kehidupan. Apa yang kita kelola hari
ini akan mebentukan harfi esok kita.
Ibnu Qayyim menyatakan, “Barangsiapa
mampu memanfaatkan waktu luang dan umur sehat dalam rangka ketaatan, dialah
yang akan meraih bahagia. Jika tidak, sungguh ia menjadi orangg yang tertipu.”
Mari kita tanamkan ketaatan
dalam hati dengan menyibukkan diri dalam hal yang bermanfaat. Tinggalkan semua
yang tidak bermanfaat.
Semoga Allah memberkahi
hidup kita, di dunia dan di akhirat..
Aamiin.
Comments
Post a Comment