Dalam mencari solusi atas
segala permasalahannya, manusia boleh saja mengadukan kepada sesama, tetapi hanya sebatas meminta saran dan bermusyawarah. Dalam hal ini kita dianjurkan untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa, serta saling
menasihati dalam hal kebenaran dan kesabaran.
Di dalam Al-Qur'an, Allah
berfirman, "Dan tolong-menolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa. Dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan permusuhan."(QS. Al-Maidah [5] :2)
Namun di atas segala
hubungan manusiawi itu, kepada Allahlah seorang Muslim harus lebih intens
mengadukan masalahnya, berdoa, dan menggantungkan harapannya.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah” [Riwayat At Tirmidzi. Beliau berkomentar, “(Hadits ini) hasan shahih.”]
Di dalam al-Qur’an, Allah memberikan
petunjuk bagaimana manusia harus mengadukan segala permasalahanya kepada-Nya.
‘"an (Ya'qub) menjawab, hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan
kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui."(QS.
Yusuf [12]: 86)
"......dan
Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahanam dalam keadaan hina dina." (QS. Ghafir [40]: 60),
"dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap." (QS. Insyirah[94]:
8).
“Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku.” [QS.Al Baqarah [2]: 186]
“Atau
siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa
kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan.”
[QS. An Naml [27]: 62]
"Sesungguhnya hanyalah
kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf [12]:
86).
Nabi Ayyub 'Alaihis Salam mengadukan
kondisinya kepada Allah, dengan berdoa, "(Ya
Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang
Maha Penyayang di antara semua penyayang." (QS. Al-Anbiya' [21]: 83)
maka Allah mendengarkan keluh kesahnya dan mengabulkan doanya serta
menghilangkan penyakitnya.
"Maka
Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada
padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan
bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi
peringatan bagi semua yang menyembah Allah."
(QS. Al-Anbiya'[21: 84)
Nabi Yunus 'Alaihis Salam
yang menyeru Tuhan-Nya, bermunajat kepada-Nya, dan menyampaikan keluh kesahnya.
Beliau menyeru kepada Allah, "Maka
ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk
orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya': 87)
Allah mendengarkan keluh kesah Nabi Yunus dan mengabulkan doanya serta menghilangkan kesulitannya, "Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. Al-Anbiya': 88)
Semoga Allah SWT
mengabulkan permohonan kita. Aamiin.
Comments
Post a Comment