Hujan
gerimis yang turun sejak siang tadi, hingga malam ini belum menunjukkan tanda-tanda
akan reda. Maklum, mendekati Tahun Baru Imlek, kata orang, biasanya hujan turun
tak mengenal waktu. Karena itu, di malam yang dingin ini aku tetap di rumah
bersama keluarga.
Untuk
mengusir rasa jenuh di rumah, selain bercanda ria dengan keluarga, seperti biasa,
aku mengisi waktu dengan membaca buku koleksi pribadi yang memenuhi rak di
ruang tamu. Ada ratusan buku hasil koleksi selama puluhan tahun.
Selama
ini, buku-buku itu berserakan di beberapa tempat, sehingga sering membuat
istriku jengkel. Maklum kondisi rumah type
21 (plus) yang kurang memadai. Baru dua tahun ini kami bisa membuat rak khusus
seperti di perpustakaan, sehingga buku-buku itu bisa tertata dan menambah
keindahan ruang tamu.
Bukan
jumlah koleksi dan rak khusus yang membuatku bangga. Tetapi bagaimana aku memanfaatkan
buku-buku itu agar bisa bermakna dalam kehidupan. Terus terang, aku belum
sempat membaca semua buku yang kumiliki. Apalagi membaca tuntas seluruh isinya.
Ada beberapa buku yang baru sempat
kubaca beberapa bab atau halaman saja, sehingga pengetahuan/pengertian yang
kudapatkan tidak mendalam.
Sedangkan
buku-buku yang sudah tuntas kubaca dan kudalami isinya, juga belum bisa kuterapkan
dalam kehidupan nyata. Masih sebatas mengagumi karya intelektual para
cendekiawan yang terhimpun dalam buku-buku itu. Belum mampu merubah pola pikir dan
sikap hidup secara signifikan.
Padahal
melalui buku-buku yang kubaca, sebenarnya aku sudah membuka jendela dunia yang
mengantarkan aku menyusuri lorong waktu tanpa batas. Bertemu banyak tokoh dengan
beragam pemikiran, karakter dan kisah hidupnya.
Tetapi,
sudahkah aku mengambil hikmah, mengikuti dan menerapkan apa yang menjadi pesan
penulis buku-buku itu?. Selama ini ternyata aku hanya menjadi pembaca. Memang itu
tidak jelek. Bahkan kita diwajibkan untuk banyak membaca, karena pintu masuknya
ilmu diawali dengan kegiatan membaca. Tetapi kita tidak boleh hanya sekedar hobby membaca saja.
Setelah
mengevaluasi diri, aku akan terus membaca
buku sebagai kebutuhan, mengkaji dan memahami isinya. Semaksimal mungkin mengambil
saripati dan pesan-pesan penulisnya, untuk menjadi inpsirasi dan membangun
motivasi hidup sehari-hari. Menjadikan buku yang kubaca sebagai pelita yang akan
menuntun, membimbing dan menunjukkan jalan.
Dan, malam ini, aku bertekad untuk melakukan perubahan.
Tidak sekedar Membaca Setiap Hari, tetapi juga Menulis Setiap Hari.
Dengan Menulis,
aku akan meninggalkan Karya Abadi.
Menulis Untuk Keabadian!!
Comments
Post a Comment