Ibadah kerap dimaknai sebagai semua perbuatan baik yang diniatkan untuk mencari ridha Allah.
Dalam pengertian tersebut, ibadah tidak hanya dalam bentuk shalat, puasa, zakat, haji atau berdzikir dan membaca Al-Quran saja, tetapi lebih dari itu. Bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga, mengengok orang sakit, bahkan tindakan ringan seperti menyingkirkan duri di tengah jalan pun bisa disebut ibadah.
Kalau semua perbuatan baik bisa disebut ibadah maka jumlah ibadah itu sendiri adalah sejumlah tindakan baik yang dikenal manusia.
Tetapi ada syarat yang harus dipenuhi agar semua perbuatan baik itu bernilai ibadah, yakni : niat. Niat yang dimaksud adalah niat untuk beribadah kepada Allah. Niat mempersembahkan amal kebajikan itu untuk Allah semata, bukan untuk yang lain. Niat bahwa yang dilakukan itu untuk mencari keridhaan Allah.
Syarat lainnya, bahwa perbuatan yang dilakukan itu sesuai aturan, ketentuan dan cara yang diridhai Allah.
Dalam beberapa kasus, bagaimana jika ada seseorang yang mencalonkan diri sebagai pemimpin tiba-tiba membagi-bagikan sejumlah uang atau barang kepada orang banyak?
Kasus seperti itu jelas menyimpang dari makna ibadah.
Suparto
ilustrasi
sumber : www.google.co.id
Dalam pengertian tersebut, ibadah tidak hanya dalam bentuk shalat, puasa, zakat, haji atau berdzikir dan membaca Al-Quran saja, tetapi lebih dari itu. Bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga, mengengok orang sakit, bahkan tindakan ringan seperti menyingkirkan duri di tengah jalan pun bisa disebut ibadah.
Kalau semua perbuatan baik bisa disebut ibadah maka jumlah ibadah itu sendiri adalah sejumlah tindakan baik yang dikenal manusia.
Tetapi ada syarat yang harus dipenuhi agar semua perbuatan baik itu bernilai ibadah, yakni : niat. Niat yang dimaksud adalah niat untuk beribadah kepada Allah. Niat mempersembahkan amal kebajikan itu untuk Allah semata, bukan untuk yang lain. Niat bahwa yang dilakukan itu untuk mencari keridhaan Allah.
Syarat lainnya, bahwa perbuatan yang dilakukan itu sesuai aturan, ketentuan dan cara yang diridhai Allah.
Dalam beberapa kasus, bagaimana jika ada seseorang yang mencalonkan diri sebagai pemimpin tiba-tiba membagi-bagikan sejumlah uang atau barang kepada orang banyak?
- Meskipun ia berkoar-koar di depan publik bahwa uang atau barang yang dibagikan itu sebagai bentuk sedekah yang ikhlas, namun saya yakin apa yang dilakukan tersebut niatnya ingin menarik simpati masyarakat agar memilih dirinya. Hal itulah yang dikenal dalam demokrasi sebagai money politic.
Kasus seperti itu jelas menyimpang dari makna ibadah.
Suparto
ilustrasi
sumber : www.google.co.id
Comments
Post a Comment