Dalam
beberapa hari ini, media nasional dipenuhi pemberitaan tentang tertangkapnya
Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1408/BS Makassar, Sulawesi Selatan,
Kolonel Inf Jefri Oktavian Rotty beserta enam rekannya, saat pesta Sabu-Sabu
(SS – salah satu jenis narkoba) di sebuah hotel di Makassar.
Penangkapan
dilakukan oleh aparat gabungan TNI yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf
Kodam VII/Wirabuana, Brigjen TNI Supartodi bersama anggota Denpom VII/Wirabuana
yang melakukan penggerebekan, Rabu (6/4/2016)
dini hari. Selain Jefri, Letkol Budi Imam Santoso yang menjabat Kepala Pusat
Komando dan Pengendalian Operasi Kodam VII/Wirabuana juga ditangkap dalam pesta
SS.
Penangkapan
oknum TNI yang melakukan pesta narkoba (nyabu) tersebut sungguh menyedihkan dan
menambah panjang daftar oknum aparat pejabat di Indonesia yang diringkus
petugas karena penyalahgunaan narkoba (narkotika dan
obat/bahan berbahaya).
Hampir
seluruh lapisan masyarakat, terutama para oknum pemimpinya, mulai dari TNI,
Polri, anggota Dewan, hingga Bupati sudah dicemari dan masuk perangkap barang
haram ini.
Kita masih ingat, pertengahan Maret
lalu, Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadi Mawardi, yang baru sebulan
dilantik, ditangkap aparat kepolisian
karena menggunakan narkotik di kediaman orangtuanya.
Sementara di Kotaraja, Abepura, Kota Jayapura, dua oknum polisi dari
satuan brimob Polda Papua juga tertangkap sedang berpesta narkoba. Yang paling
menyedihkan, bukan hanya pemakai, ada
oknum polisi yang menjadi pengedar, seperti yang terjadi di Kecamatan Tallo,
Kota Makassar.
Ada lagi, seorang pejabat karir di kalangan Istana yang tertangkap karena
membawa 3,1 kilogram ganja. Yang lebih heboh lagi, oknum petinggi hukum di lembaga konstitusi dan guru besar di
perguruan tingi negeri ternama pun juga terlibat penyalahgunaan narkoba.
Dengan kenyataan seperti itu, Presiden Jokowi menyatakan bahwa kini Indonesia sudah dalam kondisi darurat narkoba. Oleh karena itu saatnya kita perang melawan penyalahgunaan narkoba.
Puncak Gunung Es
Banyaknya
oknum pejabat dan aparat dari pusat hingga di berbagai daerah tertangkap aparat
karena kedapatan berpesta narkoba sebenarnya hanyalah puncak gunung es dari
kasus narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) menduga, lebih banyak lagi elemen
vital masyarakat yang sudah terkontaminasi narkoba.
Sungguh ironis, memalukan dan
menyedihkan. Mau dibawa kemana negeri ini. Para pejabat yang punya kedudukan
terhormat, setiap harinya digaji oleh
rakyat, bukannya menjadi teladan yang baik, namun justru terjerumus dalam
lembah hitam narkoba.
Dulu, narkoba hanya bisa
didapatkan di tempat hiburan malam, diskotik, lokalisasi PSK, atau
sarang-sarang preman, namun sekarang barang haram ini dengan mudah diperoleh di
sembarang tempat. Melalui berbagai cara,
tak hanya para penikmat dunia malam, keterlibatan aparat sebagai bandar juga
mempermudah akses masuk barang tersebut.
Narkoba sekarang dengan
mudah diselundupkan ke tempat-tempat strategis, mulai dari perkantoran,
perguruan tinggi, Lembaga Permasyarakatan (LP). Bahkan yang lebih tragis,
wilayah di perkampungan, di tingkat RT-RW serta lingkungan sekolahan SMP, SMA
sudah menjadi sasaran pengedaran narkoba.
Jika para pejabat
militer, polri, legislator, birokrasi, intelektual dan sipil ini juga
teridentifikasi penyalahgunaan narkoba, maka bisa kita bayangkan akan lebih
mudah bagi para pengedar ini membodohi mereka yang tidak tahu apa-apa tentang
zat berbahaya tersebut.
Penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkoba merupakan salah satu penyakit sosial dan kejahatan yang
kian meresahkan. Kejahatan narkoba telah membawa dampak buruk dan kehancuran
terhadap kehidupann sosial, ekonomi, agama, budaya dan kesehatan manusia,
terutama generasi muda. Oleh karena itu,
kita harus melakukan perlawan dan pencegahan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di manapun berada.
Walaupun sudah banyak
gembong dan pengedar narkotika yang ditangkap dan di penjara, bahkan dihukum
mati, tetapi peredaran narkoba sepertinya susah untuk dicegah dan
ditanggulangi.
Mari semua bersatu menyelamatkan generasi muda dari penyalahgunaan Narkoba !!
iya ya, pak, syereeem, narkoba ada di sekitar kita, mengintai generasi kita
ReplyDeleteawas. bahaya Narkoba mengintip setiap saat..
DeleteIya syerem.narkoba ada dimana2
ReplyDeletenarkoba adalah perangkap mematikan..
Delete