Tahun 2017 sebentar lagi akan berakhir. Seolah menjadi tradisi, kita dianjurkan melakukan introspeksi, mawas diri, evaluasi atau muhasabah sebagai refleksi atas perjalanan hidup selama setahun.
Tujuan muhasabah diantaranya untuk membuka kembali lembaran-lembaran buku harian yang berisi catatan atas perilaku, kegiatan dan kinerja kita selama setahun.
Disamping itu juga untuk melihat apakah yang telah kita lakukan sesuai dengan rencana di awal tahun dulu, juga catatan berbagai kejadian lain yang mengisi dan mewarnai perjalanan hidup kita.
Dengan refleksi, diharapkan kita bisa memperoleh gambaran seberapa jauh kita telah melakukan tugas dan kewajiban dengan baik, apa kekurangan dan kelemahan kita, sejanjutnya dijadikan pelajaran dan bekal untuk menapaki perjalanan hidup di tahun yang akan datang.
Allah mengingatkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Hasyr [59]:18, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan setiap pribadi hendaklah selalu memperhatikan apa yang telah dilakukan untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Teliti apa yang kamu lakukan."
Dalam perspektif religius, introspeksi atau muhasabah mencakup tiga hal.
Pertama, tentang diri, apa yang telah dilakukan dalam menjalani hidup ini. Kedua, tentang pekerjaan, untuk apa kita melakukan. Ketiga, mengenai bagaimana peran dan tugas kita sebagai hamba Allah, apa telah kita tunaikan dengan baik. Semuanya harus kita pertanggungjawabkan.
Nah, secara pribadi saya ingin membuat catatan sebagai refleksi akhir tahun 2017 (disela-sela acara keluarga di Yogya).
Semoga bermanfaat.
Melihat Kembali Resolusi 2017
Untuk mengetahui gambaran spesifik mengenai langkah yang saya tempuh di tahun 2017, bisa dilihat pada Resolusi yang saya buat di awal tahun.
Seperti umumnya orang-orang yang memiliki cita-cita dan harapan, di awal tahun 2017 saya membuat resolusi sebagai tekad, motivasi dan komitmen diri untuk meraihnya.
Resolusi itu saya tulis dan posting di Blog dengan judul "Piagam Resolusi 2017".
Dalam piagam resolusi ini, berisi 6 target yang ingin saya capai.
Pertama, mendaftar ibadah haji bersama istri.
Kedua, menerbitkan karya buku solo minimal satu judul.
Ketiga, memosting tulisan di blog minimal 300 kali.
Keempat, membeca buku-buku koleksi pribadi yang belum tuntas.
Kelima, menyusun naskah panduan pelatihan jurnalistik untuk lingkungan kerja saya.
Keenam, melaksanakan tugas/kewajiban lebih disiplin/tertib.
Resolusi keenam, saya rinci kedalam tiga point, yakni lingkungan kedinasan, lingkungan organisasi dan lingkungan keluarga.
Apa latarbelakang saya membuat resolusi, bagaimana upaya dan hasil yang dicapai, menjadi catatan tersendiri untuk membedahnya.
bersambung..
Suparto
Tujuan muhasabah diantaranya untuk membuka kembali lembaran-lembaran buku harian yang berisi catatan atas perilaku, kegiatan dan kinerja kita selama setahun.
Disamping itu juga untuk melihat apakah yang telah kita lakukan sesuai dengan rencana di awal tahun dulu, juga catatan berbagai kejadian lain yang mengisi dan mewarnai perjalanan hidup kita.
Dengan refleksi, diharapkan kita bisa memperoleh gambaran seberapa jauh kita telah melakukan tugas dan kewajiban dengan baik, apa kekurangan dan kelemahan kita, sejanjutnya dijadikan pelajaran dan bekal untuk menapaki perjalanan hidup di tahun yang akan datang.
Allah mengingatkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Hasyr [59]:18, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan setiap pribadi hendaklah selalu memperhatikan apa yang telah dilakukan untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Teliti apa yang kamu lakukan."
Dalam perspektif religius, introspeksi atau muhasabah mencakup tiga hal.
Pertama, tentang diri, apa yang telah dilakukan dalam menjalani hidup ini. Kedua, tentang pekerjaan, untuk apa kita melakukan. Ketiga, mengenai bagaimana peran dan tugas kita sebagai hamba Allah, apa telah kita tunaikan dengan baik. Semuanya harus kita pertanggungjawabkan.
Nah, secara pribadi saya ingin membuat catatan sebagai refleksi akhir tahun 2017 (disela-sela acara keluarga di Yogya).
Semoga bermanfaat.
Melihat Kembali Resolusi 2017
Untuk mengetahui gambaran spesifik mengenai langkah yang saya tempuh di tahun 2017, bisa dilihat pada Resolusi yang saya buat di awal tahun.
Seperti umumnya orang-orang yang memiliki cita-cita dan harapan, di awal tahun 2017 saya membuat resolusi sebagai tekad, motivasi dan komitmen diri untuk meraihnya.
Resolusi itu saya tulis dan posting di Blog dengan judul "Piagam Resolusi 2017".
Dalam piagam resolusi ini, berisi 6 target yang ingin saya capai.
Pertama, mendaftar ibadah haji bersama istri.
Kedua, menerbitkan karya buku solo minimal satu judul.
Ketiga, memosting tulisan di blog minimal 300 kali.
Keempat, membeca buku-buku koleksi pribadi yang belum tuntas.
Kelima, menyusun naskah panduan pelatihan jurnalistik untuk lingkungan kerja saya.
Keenam, melaksanakan tugas/kewajiban lebih disiplin/tertib.
Resolusi keenam, saya rinci kedalam tiga point, yakni lingkungan kedinasan, lingkungan organisasi dan lingkungan keluarga.
Apa latarbelakang saya membuat resolusi, bagaimana upaya dan hasil yang dicapai, menjadi catatan tersendiri untuk membedahnya.
bersambung..
Suparto
sumber foto : www.google.co.id
aamiin, aamiin, yaa robbalallamin. semoga itu semua di ijabah Allah subhanawataallah :). pak
ReplyDeleteAamiin Ya Rabbal 'alamiin. Makasih Mas Fajar.
DeleteAamiin
ReplyDeleteSemangat menggapai mimpi pak
Aamiin. Makasih doanya...
Delete