Subhanallah. Ternyata, berbagai fenomena
terjadinya siang dan malam di alam semesta ini telah diterangkan di dalam
Al-Quran. Puluhan ayat bertebaran di dalam kitab suci umat Islam yang turun 15
abad yang lalu itu. Padahal, ilmu pengetahuan modern baru menemukan fakta itu
pada dua tiga abad terakhir ini. Yang menakjubkan, keterangan di dalam
Al-Qur'an tersebut bisa dibuktikan secara ilmiah sehingga melahirkan berbagai
teori yang menjadi pedoman sampai sekarang.
Bagaimana
Allah menerangkan tentang fenomena siang dan malam dapat kita simak dalam
beberapa ayat Al-Quran berikut ini.
Dalam surat An -Nuur ayat 44, “Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan.”
Dari keterangan pada ayat diatas dapat diketahui bahwa malam
dan siang itu datang secara bergantian. Secara ilmiah, suatu belahan bumi
terjadi fenomena siang ketika belahan bumi tersebut sedang terkena sinar
matahari, sementara bagian bumi yang tidak terkena sinar matahari disebut malam.
Kejadian ini terus bergantian karena bumi berputar pada porosnya.
Dalam
kehidupan sehari-hari yang kita lihat adalah matahari bergerak dari timur
kebarat, padahal yang sebernarnya terjadi adalah bumi berputar pada porosnya,
sedangan matahari tidak mengitari bumi (sebaliknya bumi yang beradar mengitari
matahari). Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT pada QS. Yaasiin : 38, “dan matahari berjalan ditempat
peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui.”
Maksud matahari berjalan ditempat peredarannya adalah matahari berputar tetap pada tempatnya.
Tentang keterangan di Surat Az-Zumar : 5 tersebut, Yusuf Al-Hajj Ahmad ( 2016 : 221) menguraikan, bahwa dalam bahasa Arab, kata menutupkan (takwir) menunjuk pada lipatan melilit serban. Menutup malam atas siang dan siang atas malam menarik perhatian kita pada sebuah gerakan berputar terus menerus. Kita memahami denganlebih baik ayat ini berkat penemuan rotasi bumi, yang menyebabkan malam dan siang.
Di ayat lain, Allah berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami),kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang agar kamu (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu, dan agar kamu dpat mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala sesuatu telah Kami terangkan denganjelas." (QS. Al-Isra [17]:12).
"Allahlah yang menjadikan malam
untukmu agar kamu istirahat padanya; (dan menjadikan) siang terang benderang.
Sungguh, Allah benar-benar memiliki karunia yang dilimpahkan kepada manusia,
tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur." (QS. Al-Mukmin [40]:61).
Sementara itu
terkait dengan kala edar bumi dan matahari, sehingga bisa dihitung tahun dan
perhitungan waktu, Allah menerangkan, "Dialah
yang menjadikan matahari bersinar dan bulan becahaya, dan Dialah yang
menetapkan tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan
perhitungan (waktu). Allah tidak menciptaklan yang demikian itu, melainkan dengan benar. Dia menjelaskan
tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui." (QS.
Yunus [10]:5).
Pergamatan
dan perenungan akan fenomena siang dan malam itu, disamping membawa kepada
manfaat praktis bagi manusia, juga mengajak manusia untuk bersyukur dan menyadari
kebesaran, kasih sayang, serta keberadaan Allah SWT.
Itu baru
sekelumit keterangan di dalam Al-Qur'an yang menggambarkan kekuasaan Allah.
Belum lagi ayat-ayat (tanda-tanda) Kekuasaan Allah yang bisa dilihat dalam
wujud alam semesta di jagat raya ini.
Allahu Akbar. Allah
Maha Besar.
Suparto
Masyaallah...
ReplyDeleteSegala puji bagi Allah, pencipta semesta...
Allahu Akbar
DeleteMasyaAllah...
ReplyDeleteAllah telah mengatur pergantian Siang dan Malam begitu sempurna.
Datang tepat waktu tanpa harus mengeluh