Hari ini, Jumat (1/12/2017) umat Islam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam (Saw), seorang Rasul terakhir. Muhammad adalah sosok pemimpin yang memiliki kemuliaan akhlak dan diutus menjadi Rasul oleh Allah untuk memperbaiki akhlak umat manusia.
Model kepemimpinan Muhammad hingga kini terus menjadi kajian karena sulit ditandingi oleh tokoh dunia manapun. Michel H. Hart, seorang tokoh non Muslim, bahkan menyusun buku berjudul "100 Tokoh Paling Berpengaruh Di Dunia" dan menempatkan Muhammad SAW di urutan pertama.
Bagi Michael H. Hart, seratus orang yang dipilihnya bukanlah orang-orang yang paling pintar, kuat, dan hebat, tetapi paling memengaruhi dan mengubah sejarah, mendorong kebangkitan sebuah peradaban, serta menentukan langkah takdir jutaan manusia.
Menurut Hart (2012), Muhammad menjadi pemimpin agama dan politik yang sangat efektif. Saat ini, 14 abad setelah wafatnya, pengaruhnya masih kuat dan merasuk.
Kelahiran Muhammad 14 abad silam menjadi anugerah bagi umat masusia bahkan alam semesta yang kelak membawa pengaruh besar bagi peradaban dunia. Muhammad diutus oleh Allah untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak manusia, ketika manusia sebagai makhluk beradab diambang kehancuran.
Dalam Al-Qur'an surat Al-Anbiya' [21] : 107, Allah berfirman, " Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam."
Dalam Hadits riwayat Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda, "Sesunguhkan aku diutus untuk menyempurnakan akhlak."
Melalui akhlak mulia yang diajarkan dan dicontohkan oleh Muhammad, martabat masyarakat Arab yang kala itu rusak, mulai diangkat. Mereka pun mengikuti Islam yang ajarkan Muhammad.
Dalam sejarah diketahui, kepemimpinan Muhammad ditunjukkan melalui keteladanan akhlak yang mulia, dengan sikap yang santun, lemah lembut, sabar dan suka memaafkan. Itulah yang menjadi daya tarik dan mengundang simpati bagi orang lain untuk selalu menyanjung keluhuran budi Muhammad dan menjadikan Islam sebagai tempat menemukan kebahagiaan sejati hingga hari akhir.
Muhammad Husain Haikal (1979) penulis buku Sejarah Hidup Muhammad melukiskan kata-kata indah tentang sosok Nabi terkahir itu.
"Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam. Dengan nama yang begitu mulia, jutaan bibir setiap hari mengucapkannya, jutaan jantung setiap saat berdenyut, berulang kali. Bibir dan jantung yang bergerak dan berdenyut sejak seribu empat ratus tahun. Dengan nama yang begitu mulia, berjuta bibir akan terus mengucapkan, berjuta jantung akan terus berdenyut, hingga akhir zaman.
Pada setiap hari di kala fajar menyingsing, lingkaran-lingkaran putih di ufuk sana mulai nampak hendak menghalau kegelapan malam, ketika itu seorang muazzin bangkit, berseru kepada setiap mahkluk insani, bahwa bangun bersembahyang lebih baik daripada terus tidur. Ia mengajak mereka bersujud kepada Allah, membaca shalawat buat Rasulullah, Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam ...."
Model kepemimpinan Muhammad hingga kini terus menjadi kajian karena sulit ditandingi oleh tokoh dunia manapun. Michel H. Hart, seorang tokoh non Muslim, bahkan menyusun buku berjudul "100 Tokoh Paling Berpengaruh Di Dunia" dan menempatkan Muhammad SAW di urutan pertama.
Bagi Michael H. Hart, seratus orang yang dipilihnya bukanlah orang-orang yang paling pintar, kuat, dan hebat, tetapi paling memengaruhi dan mengubah sejarah, mendorong kebangkitan sebuah peradaban, serta menentukan langkah takdir jutaan manusia.
Menurut Hart (2012), Muhammad menjadi pemimpin agama dan politik yang sangat efektif. Saat ini, 14 abad setelah wafatnya, pengaruhnya masih kuat dan merasuk.
Kelahiran Muhammad 14 abad silam menjadi anugerah bagi umat masusia bahkan alam semesta yang kelak membawa pengaruh besar bagi peradaban dunia. Muhammad diutus oleh Allah untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak manusia, ketika manusia sebagai makhluk beradab diambang kehancuran.
Dalam Al-Qur'an surat Al-Anbiya' [21] : 107, Allah berfirman, " Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam."
Dalam Hadits riwayat Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda, "Sesunguhkan aku diutus untuk menyempurnakan akhlak."
Melalui akhlak mulia yang diajarkan dan dicontohkan oleh Muhammad, martabat masyarakat Arab yang kala itu rusak, mulai diangkat. Mereka pun mengikuti Islam yang ajarkan Muhammad.
Dalam sejarah diketahui, kepemimpinan Muhammad ditunjukkan melalui keteladanan akhlak yang mulia, dengan sikap yang santun, lemah lembut, sabar dan suka memaafkan. Itulah yang menjadi daya tarik dan mengundang simpati bagi orang lain untuk selalu menyanjung keluhuran budi Muhammad dan menjadikan Islam sebagai tempat menemukan kebahagiaan sejati hingga hari akhir.
Muhammad Husain Haikal (1979) penulis buku Sejarah Hidup Muhammad melukiskan kata-kata indah tentang sosok Nabi terkahir itu.
"Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam. Dengan nama yang begitu mulia, jutaan bibir setiap hari mengucapkannya, jutaan jantung setiap saat berdenyut, berulang kali. Bibir dan jantung yang bergerak dan berdenyut sejak seribu empat ratus tahun. Dengan nama yang begitu mulia, berjuta bibir akan terus mengucapkan, berjuta jantung akan terus berdenyut, hingga akhir zaman.
Pada setiap hari di kala fajar menyingsing, lingkaran-lingkaran putih di ufuk sana mulai nampak hendak menghalau kegelapan malam, ketika itu seorang muazzin bangkit, berseru kepada setiap mahkluk insani, bahwa bangun bersembahyang lebih baik daripada terus tidur. Ia mengajak mereka bersujud kepada Allah, membaca shalawat buat Rasulullah, Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam ...."
Shollu alan Nabiy...
ReplyDeleteShollu 'alaih..
ReplyDelete