Dalam norma budaya Jawa, istilah nJawa (dibaca
: nJowo) dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
mengerti atau paham dan bisa menempatkan diri dalam situasi dan kondisi apapun.
Makna yang lebih
sederhana, njowo berarti
memiliki sikap “empan papan”, yang terkait dengan sikap tindak-tanduk, unggah-ungguh,
tata karma, adat istiadat, etika atau sopan santun terhadap orang lain. Maka
ketika ada orang yang tidak paham dan tidak mampu menempatkan diri secara sopan
santun dan etika, dikatakan sebagai “Wong Ora nJowo”.
Ada tiga kelompok orang masuk kategori nJowo ini.
Pertama orang yang Durung nJowo, artinya belum memiliki pengetahuan, pemahaman dan pengalaman yang memadai, seperti ditunjukkan oleh anak kecil. Orang yang durung nJowo, perlu diajari, dibimbing agar menjadi tahu.
Pertama orang yang Durung nJowo, artinya belum memiliki pengetahuan, pemahaman dan pengalaman yang memadai, seperti ditunjukkan oleh anak kecil. Orang yang durung nJowo, perlu diajari, dibimbing agar menjadi tahu.
Kedua, Wis
nJowo. Kelompok ini sikapnya sudah dewasa, wawasannya luas, semakin paham
terhadap keadaan, tahu tentang etika sehingga mampu menempatkan diri dalam
berbagai situasi dan kondisi. Mereka tahu diri dalam kapasitas apa dia harus
berkata dan berbuat, serta apa yang dilakukan terhadap orang disekitarnya semua
dipertimbangkan dengan akal sehat dan sikap yang baik. Inilah sikap yang perlu
dicontoh, dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga adalah kelompok Ora nJowo, suatu
sikap yang tidak perlu ditiru. Orang seperti ini tidak punya unggah-ungguh,
sopan santun, tata krama, atau etika. Tutur kata dan perilakunya memperlihatkan keangkuhan, kesombongan, kemlinthi, berlagak.
Itulah ajaran sekilas Etika Jawa, suatu tata aturan
(norma) kebudayaan yang perlu dijadikan acuan dalam hubungan sosial
kemanusiaan, agar tercipta harmonisasi kehidupan. Karena itu kita perlu melestarikan budaya Jawa yang adi luhung ini,
sehingga sebagai orang Jawa jangan sampai kehilangan sikap jawanya (ojo
nganti wong Jowo ilang Jawane).
Suparto
Aku wis njowo pak
ReplyDeletemantep
DeleteAku yo wis nJawa .. hehe
ReplyDeletemas Heru malah luwih nJawani
DeleteAku Meduro, hehe
ReplyDeleteesensinya sama, soal etika. Kalo di Meduro, bosone piye yo...
Deleteadigang adigung adiguna...
ReplyDeleteleres Mbak. gemedhe sirahe. hehehe..
Delete