Dian Sukma Puspita Sari, gadis asal Sragen berhasil terpilih sebagai Pemuda Pelopor
Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2016 untuk bidang Sosial Budaya, Pariwisata
dan Bela Negara. Kini, Dian mewakili provinsi Jawa Tengah mengikuti seleksi
pemuda pelopor ke tingkat nasional.
Tim
penilai tingkat nasional dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Nur
Jati Setiawan, didampingi tim dari Dikpora Provinsi Jateng, Bachtiar, telah
terjun ke Sragen untuk mengadakan fact
finding, pengamatan dan penilaian langsung terhadap aktivitas Dian. Penilaian
dilakukan di pendopo kantor Kelurahan Kroyo, Kecamatan Karangmalang,
Sragen, Kamis (29/9/2016).
Dian menerima tim nasional |
Selain
Dian, dua orang pemuda pelopor Jawa Tengah asal Kabupaten Banyumas juga berhasil
lolos ke tingkat nasional. Mereka adalah Aziz Masruri pemuda pelopor bidang
pangan dan Luman Hakim untuk bidang pendidikan.
Apa
sih kelebihan Dian, sehingga bisa menorehkan prestasi sebagai pemuda pelopor tingkat
Jawa Tengah? Perempuan kelahiran 16 Desember dari pasangan Sutarno Priyo Atmojo
dan Sri Mujiyati ini memiliki sanggar tari yang diberi nama “Sanggar Tari Sukma
Puspita”. Bersama orangtuanya, Dian tinggal di Kampung Putatan RT. 08 Kelurahan Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Sragen.
Sanggar
yang didirikan tahun 2013 sekarang mempunyai anggota seratusan orang, mulai
dari anak-anak PAUD, SD, SMP hingga SMA/SMK. Jadwal latihannya setiap hari
Minggu pagi. Di Sanggar Sukma Puspita, Dian sebagai pendiri, pelatih tari
sekaligus pimpinannya.
Hasil
ketekunannya membuahkan banyak prestasi. Dian pernah Juara I Festival Kesenian
Tradisional 2015 tingkat kabupaten Sragen dan Juara I festival tari putri 2015 kabupaten Sragen. Bulan Agustus lalu,
diundang untuk tampil di acara HUT Provinsi Jawa Tengah 2016 di Magelang. Dian bersama
penarinya pun kerap diundang dalam berbagai event di daerahnya.
Tampil di pelataran alun-alun Sragen |
Gadis
yang ramah ini juga sering terlihat membawa kelompoknya untuk menyuguhkan
hiburan tari bagi para pengunjung area Car Fre
Day (CFD) di seputar alun-alun Sragen.
***
Ketika
saya ngobrol dengan Dian di tengah kegiatan melatih tari beberapa waktu,
terungkap banyak hal. Berikut petikannya.
“Gimana
ceritanya, Dian bisa menari dan menjadi pelatih tari?”
“Awalnya
saya itu otodidak. Dari senang melihat orang menari, sering mengamati dan mempelajari
lewat kaset-kaset video, kemudian rajin berlatih. Sekarang pengetahuan dan
ketrampilan itu dimatangkan secara formal di kampus.”
“Memang
Dian kuliah dimana?”
“Di
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, jurusan seni tari.”
“Bagaimana
Dian menangani peserta yang membludak itu?”
“Saya
dibantu beberapa orang asisten yang dulu pernah menjadi anak didik (binaan)
saya.”
“Dari
mana saja pesertanya?”
“Sebagian
besar memang dari lingkungan Kecamatan Karangalang dan sekitarnya. Tetapi ada
juga peserta yang rumahnya cukup jauh, yaitu dari kecamatan Gesi dan kabupaten
Karanganyar.”
“Apa
sih cita-cita Dian?”
“Saya
pengin menjadi penari dan pelatih tari yang handal dan bisa go international.”
“Berarti
ada dong penari kelas dunia yang menjadi idola Dian?”
“Ya.
Terus terang saya mengagumi Eko “Pece” Supriyanto, seorang koreografer terkenal
yang pernah menjadi penari latar
penyanyi Madona.”
***
Selamat
Dian. Semoga berhasil meraih prestasi sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Nasional
Tahun 2016 dan go international sebagai
penari dan pelatih tari yang handal.
Dian melatih tari untuk anak-anak |
Dian (tengah) bersama dua asistennya |
Suparto, Sragen
Coba dekat dengan Bogor..saya pengen belajar tari
ReplyDeleteCoba dekat dengan Bogor..saya pengen belajar tari
ReplyDeleteMbak Lisa aja yang pindah ke Sragen...
DeleteSemoga impiannya terwujud mb Dian..
ReplyDeleteAamiin. Kita doakan...
Deletealamat dan contact personnya kak
ReplyDeletessya tidak punya contact personnya mas. coba contact lewat fb nya. Dian Puspita Sari
Deletemakasih...
Seragen Deket mana ya
ReplyDelete