John F. Kennedy |
Oleh
: Suparto
Jumat, 22 November 1963, tepat 53 tahun lalu, dunia
dikejutkan oleh suatu drama berdarah. Hari itu, John F. Kennedy, Presiden
Amerika Serikat ke-35, tertembak mati di Dallas, ibukota Negara bagian Texas.
Peristiwa kala itu amat memilukan dan dramatis, karena berlangsung di hadapan
ribuan pasang mata manusia yang tengah menyaksikan acara kunjungan kenegaraan
Kennedy, melalui siaran langsung Televisi Amerika. Dalam perjalanan di atas
mobil yang mengantarnya, ia terbunuh oleh penembak misterius yang
diidentifikasi bernama Lee Harvay Oswald (meski sampai sekarang masih misteri).
Suatu pembunuhan keji telah menghabisi jiwa negarawan
besar yang sangat dihormati dunia. Saat itu, John F. Kennedy adalah warga Amerika
termuda yang pernah menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), dan ia orang termuda
pula yang meninggal dunia sebagai presiden. Ia baru berusia 45 tahun ketika
terbunuh. Namun demikian, ia telah berbuat banyak demi kemajuan bangsa dan
negaranya serta dunia dengan langkah-langkah berani dan mengagumkan.
Nama John F. Kennedy hingga kini sangat lekat dengan
kemajuan Amerika Serikat. Ia menjadi tokoh fenomenal, yang namanya akan terus
dikenang.
Berikut sekilas catatan, siapa sesungguhnya John F. Kennedy dan peran
yang dimainkan dalam percaturan sejarah dan politik dunia.
Profil
Pemberani
Nama lengkapnya John Fitzgerald Kennedy. Ia lahir di
Brooklyn, Negara bagian Massachussetts 17 Mei 1917. Tahun 1940, dalam usia 23
tahun, ia telah lulus dari Universitas Harvard dengan predikat “Cum Laude”.
Setahun kemudian, ia menjalankan tugas pada Angkatan Laut AS hingga 1945.
Ada kisah heroik pada diri John Kennedy ketika berkobar
Perang Pasifik antara AS melawan Jepang di tahun 1943. Suatu malam, ketika ia
bersama anak buahnya melakukan patrol di dekat kepulauan Solomon di Lautan
Teduh, mendadak kapal perangnya dihantam dan ditenggelamkan kapal perusak
Jepang. Yang amat mengagumkan, meski Kennedy sendiri kala itu dalam keadaan
luka parah, namun ia masih sempat menyelamatkan rekan-rekannya.
Ia berenang menggandeng rekan-rekannya yang tidak
berdaya itu mengarungi lautan ganas penuh bahaya maut di kegelapan malam, untuk
mencari pulau yang bisa disinggahi. Dari sisa tenaga yang ada, ia berhasil
selamat di sebuah pulau. Dengan bantuan penduduk setempat lewat bahasa sandi,
akhirnya ia berhasil diselamatkan sebuah Tim SAR Amerika untuk dibawa ke Markas
Besar Angkatan Laut AS. Tetapi rekan-rekannya banyak yang gugur tenggelam
bersama kapalnya yang pecah menjadi dua bagian tersebut.
Sekembali dari tugas perang, Kennedy menjadi seorang
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representatives) dari Partai
Demokrat, mewakili sebuah daerah di Boston, Negara Bagian Massachussetts. Tahun
1953, ia menjadi Senator mengalahkan Herry Cabot Lodge. Tahun 1958, ia terpilih
kembali menjadi Senator.
Tahun 1955, sambil menunggu sampai sembuhnya operasi
pembedahan dipunggungnya, ia menulis buku berjudul “Profiles In Coucage”. Buku
ini memenangkan Hadiah Internasional Pulitzer tahun 1957 dalam bidang sejarah.
Karya Kennedy lainnya adalah sebuah buku berjudul “Why England Slept” yang
ditulis tahun 1940.
Tahun 1960, Kennedy terpilih menjadi Presiden Amerika
Serikat ke-35 mengalahkan lawannya, Richard Nixon. Meski kemenangan Kennedy atas
Nixon selisih suara yang kecil, namun perdebatan
terbuka antara kedua tokoh Calon Presiden yang disiarkan secara langsung
oleh layar televisi Amerika itu, dianggap merupakan peristiwa paling seru dan
memikat serta mengagumkan dalam sejarah kampanye dan Pemilu di AS.
Pejuang
Hak Azasi
Dalam pidato pelantikannya sebagai presiden (tahun
1961), terdapat seruan yang hingga kini masih terkenal dan sering dikutip oleh
berbagai pihak di Indonesia. Ia antara lain mengatakan, “janganlah bertanya apa yang dapat negaramu perbuat bagimu, tetapi
bertanyalah apa yang dapat engkau perbuat untuk negaramu” (ask not what
your country can for you, but ask what you can do for your country).
Langkah yang ditempuhnya sebagai presiden, kennedy
bergerak untuk mendorong Amerika ke
jalan maju kembali, seperti yang dijanjikan saat kampanye. Tindak-tindakannya
dalam bidang ekonomi mendatang pertumbuhan ekonomi yang paling lama di AS sejak
Perng dunia kedua. Ia kemudian menyusun rencana untuk secara besar-besaran
memberantas kesengsaraan dan kemiskinan.
Sebagai reaksi terhadap tuntutan-tuntutan yang semakin
mendesak, Kennedy mengambil tindakan berani dan tegas untuk menegakkan
persamaan hak diantara warga Negara AS. Ia menyerukan agar Undang-undang
Persamaan Hak Warga Negara ditetapkan. Bayangannya mengenai Amerika juga
meliputi kualitas kebudayaan nasional dan peranan penting kesenian dalam suatu
masyarakat yang vital.
Ia menginginkan agar Amerika menjalankan peranannya yang
lama, sebagai Negara pertama yang membaktikan diri untuk kemajuan hak-hak azasi
manusia. Melalui organisasi perserikatan
bagi kemajuan serta “korps sukarelawan Pembangunan” ia membantu Negara-negara
berkembang berdasarkan cita-cita luhur AS.
Setahun sebelum meninggal dunia ia melakukan tindakan
penting, yakni tuntutannya yang berhasil pada tanggal 22 oktober 1962, agar Uni
Soviet membongkar semua pangkalan peluru kendali di Kuba. Masa sesudah krisis
Kuba tersebut menunjukkan kemajuan besar kearah tujuannya untuk menciptalan
suatu dunia berdasarkan hukum dan pemilihan bebas, serta menghapuskan perang
dan paksaan dari muka bumi. Dengan demikian pemerintahannya membuka harapan
baru, baik bagi persamaan hak antara warga Negara AS maupun bagi perdamaian
dunia.
Proyek
Apollo
Tanggal 25 Mei 1961, Kennedy mengumumkan dimulainya
‘Proyek Apollo”. Dalam salah satu pidatonya yang kemudian disetujui Kongres
Amerika, ia menegaskan, “AS harus bisa mendaratkan manusia di permukaan bulan
sebelum tahun 1970, dan menjadikannya sebagai Tujuan Nasional”. Tidak kurang
dari setengah juta orang dilibatkan dalam proyek raksasa ini.
Dan benar, apa yang diimpikan serta dirintis oleh
Presiden Kennedy itu akhirnya menjadi kenyataan. Tepat pada tanggal 21 Juli
1969, jam 02.56 waktu GMT atau pukul 09.56 WIB, atau dalam bahasa proyek Apollo
menunjukkan waktu pukul 4.18 EDT (Eastern
Daylight Time – Waktu Teranghari Timur), Astronot Amerika, Neil Amstrong
dengan Pesawat Ruang Angkasa Apollo-11, menjadi mnusia pertama yang berhasil
menjejakkan kakinya di permukaan bulan. Beberapa saat kemudian disusul oleh rekannya,
Edwin Aldrin.
“Kejadian ini….” ucap Neil Amstrong begitu menginjakkan
kakinya kakinya dipermukaan bulan, “hanyalah langkah kecil saja dari seorang
manusia, akan tetapi merupakan loncatan raksasa dari seluruh umat manusia” (That’s one small step for a man, but one
ginat leap for mankind).
Peristiwa bersejarah dan mendebarkan kala itu disaksikan
jutaan pasang mata umat manusia di seluruh dunia melalui layar televisi yang
menyiarkan secara langsung. Namun sayang, John F. Kennedy sendiri justru tidak
sempat menyaksikan seristiwa bersejarah yang telah dirintisnya itu. Karena..... secara tidak terduga ia terbunuh oleh penembak terkutuk pada enam tahun
sebelumnya, yakni tanggal 22 November 2016.
Untuk mengenang dan mengabadikan namanya, pusat
peluncuran Pesawat Ruang Angkasa di Amerika itu diberi nama “Kennedy Space
Center”, terletak di sebelah barat Canaveral di pantai Negara bagian Florida
.
Comments
Post a Comment