Sebagai makhluk sosial,
dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat, di kantor dan dimanapun juga,
kita tidak bisa melepaskan diri dari hubungan atau interaksi dengan orang lain.
Aktivitas seperti itu orang sering menyebutnya dengan istilah komunikasi.
Tapi apa sih arti komunikasi itu? Apa saja unsur dan jenis komunikasi tersebut? Bagaimana proses dan prinsip-prinsipnya, agar komunikiasi bisa berlangsung dengan baik?
Berikut ini secara singkat kita sampaikan beberapa hal tentang komunikasi.
Pengertian
Menurut Ali Mufiz (1998),
komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan media (alat) untuk memperoleh pengertian
yang sama. Alat yang dimaksud bisa berupa bahasa, gerak-gerik, isyarat, symbol,
atau tulisan.
Kalau dua orang terlibat dalam percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung jika ada kesamaan pengertian tentang apa yang dipercakapkan. Percakappan dua orang tersebut dapat dikatakan ‘komunikatif’ apabila keduanya selain mengerti bahasa yang digunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.
Unsur Komunikasi
1. Komunikator (penyampai
pesan)
2. Pesan yang
disampaikan
3. Media,
alat yang digunakan
4. Komunikan (penerima
pesan)
5. Feedback
(umpan balik), atau efek pemahaman.
Proses Komunikasi
Sumber informasi
(komunikator) menyampaikan pesan kepada komunikan, dengan menggunakan media
teertentu. Dengan diterimanya pesan, komunikan memberikan umpan baik (feedback)
berupa pemahaman yang sama.
Jenis-jenis Komunikasi
1. Komunikasi
Tatap Muka
Ini bentuk komunikasi yang paling
‘primitif’. Pembicara berhadapan langsung dengan
pendengar.
Komunikasi tatap muka ada dua jenis:
a.
Komunikasi tatap muka individual. Komunikasi yang berlangsung
melibatkan dua atau tiga orang lebih
saja.
b.
Komunikasi tatap muka massa. Komunikasi yang berlangsung
melibatkan banyak orang.
2. Komunikasi
Bermedia.
Dulu pengiriman pesan hanya menggunakan
media tulisan, isyarat, symbol dan
sejenisnya. Sekarang
dengan kemajuan teknologi, cara berkomunikasi makin
bervariasi.
Misalnya menggunakan perangkat telepon, radio, televisi, dan internet.
Prinsip-prinsip Komunikasi
1.
Efektifitas.
Dalam kehidupan nyata, hampir tidak pernah terjadi komunikasi yang
sempurna. Misalnya, kita tidak mungkin mengingat seluruh isi pembicaraan, kata
demi kata. Karena itu, komunikasi harus dilakukan secara efektif. Artinya,
usahakan komunikan bisa memahami apa yang diinginkan oleh komunikator.
2.
Kesederhanaan Pesan.
Agar dapat diciptakan komunikasi yang efektif, maka
komunikator perlu mengemas pesan-pesannya dalam 'bahasa yang sederhana'
sehingga mudah dipahami oleh komunikan. Tidak usah menggunakan bahasa yang
sulit, atau istilah yang muluk-muluk.
3.
Kesiapan Sumber Informasi dan Penerima Pesan.
Baik komunikator maupun komunikan dalam kondisi "siap"
untuk menyampaikan dan menerima pesan. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh
faktor motivasi, pengetahuan dan kesehatan serta kebugaran jasmani yang
bersangkutan.
4.
Ketepatan Media.
Karena tidak ada satu jenis media yang baik untuk semua jenis
komunikasi, maka pilihan media dintentukan oleh lingkungan dan waktu
berkomunikasi.
Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
1.
Pengenalan Diri.
a. Ketrampilan.
Ketrampilan komunikator untuk menulis, berbicara dan mendengarkan
menjadi kunci keberhasilan komunikasi.
b. Sikap
Sikap mempengaruhi perilaku komunikator. Jika komunikator memberi
penilaian positif terhadap komunikan, tentunya “kalimat” pesannya akan berbeda
dengan jika komunikannya adalah mereka yang nilainya negatif.
c.
Pengetahuan
Komuniktor tidak mungkin berkomunikasi dengan baik, jika tidak
mengetahui apa yang ingin disampaikannya. Jika komunikator sendiri tidak paham
akan apa yang diutarakannya, maka komunikan juga tidak dapat memahami apa yang
diinginkan komunikatornya itu.
d.
Sistem Sosial Budaya
Kepercayaan dan nilai yang dimiliki komunikator merupakan bagian
dari sistem sosial budaya. Misalnya, komunikan akan merasa di ‘remehkan’ jika
komunikator memberikan makanan dengan tangan kiri sambil berkata sedikit kasar.
2.
Hubungan Antar Pribadi
Hubungan antar pribadi diukur dari keterdekatan. Ini bukan hanya
dalam pengertian fisik, tetapi lebih pada pengertian psikologis dan emosional.
Komunikasi berjalan lancar jika kedua belah pihak mempunyai hubungan pribadi
yang baik. Hal ini mampu menghilangkan halangan-halangan komunikasi.
Halangan-halangan komunikasi bisa terletak pada diri komunikator
maupun komunikannya, seperti :
a.
Bahasa yang digunakan oleh komunikator
b.
Kemampuan komunikator dalam menyampaikan pesan
c.
Kemampuan komunikan untuk memahami pesan
d.
Kemampuan komunikator dalam mengawasi atau membimbing komunikan
dalam melaksanakan pesannya
Mengenali Sasaran Komunikasi
1. Faktor Kerangka Referensi
Pesan komunikasi yang
akan disampaikan kepada komunikan harus dengan kerangka referensi yang dalam
dirinya sebagai hasil dari paduan pengamalan, pendidikan, gaya hidup, norma
hidup, status sosial, ideologi, cita-cita dan lain-lain. Kerangka referensi
seseorang satu sama lain akan berbeda.
2.
Faktor Situasi dan Kondisi
a. Situasi yang menghambat
komunikasi.
·
Yang dapat diduga sebelumnya.
Seperti mengadakan rapat
dengan karyawan pada waktu akan pembagian gaji. Jelas peserta tidak
konsentrasi. Ini bisa dihindari dengan menangguhkan atau memajukan harinya.
· Yang tidak dapat diduga, atau datang
tiba-tiba.
Misalnya pidato pada malam kesenian di saat
hadirin ingin segera menikmati
hiburan, maka pidatonya singkat saja.
b. Sedangkan kondisi adalah
keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia menerima pesan.
Komunikasi tidak akan efektif apabila komunikan sedang marah, sedih, bingung, sakit,
atau lapar.
Dalam kondisi seperti
itu, kadang komunikator bisa menangguhkan komunikasi sampai kondisinya
memungkinkan. Tetapi tidak jarang kita harus melakukannya saat itu juga, karena
itu pertimbangan faktor manusiawi sangat penting.
(Suparto)
Referensi :
Mufiz, Ali. Komunikasi dan
Motivasi. Semarang : Pemprov Jateng, 1999.
Mulyana, Dedy. Komunikasi Populer.
Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2004
Wijaya, A.W. Komunikasi.
Jakarta : PT. Bina Aksara, 1986.
Comments
Post a Comment