Bupati Sragen |
Bupati Sragen, Kusdinar
Untung Yuni Sukowati, mengapresiasi kiprah Muhammadiyah yang telah membawa
kemajuan Bangsa selama ini. Perjuangan Muhammadiyah terbukti sangat dirasakan
manfaatnya oleh Bangsa Indonesia. Generasi muda Muhammadiyah diharapkan bisa
meneruskan perjuangan para pendahulunya.
Untuk itu Bupati minta
kepada seluruh pelajar dan kader muda Muhammadiyah di Sragen terus berusaha
menjadi generasi cerdas yang berakhlak mulia. Jauhkan dari ancaman bahaya narkoba,
dan perilaku negatif lainnya, agar kelak menjadi pemimpin yang handal dan
berakhlak mulia.
“Dengan menjadi generasi
yang cerdas, berkualitas dan berakhlak mulia, saya berharap pemimpin Indonesia
masa depan berasal dari putra-putri Muhammadiyah Sragen,” harapan Yuni, sapaan Bupati Sragen.
Peserta Upacara |
Penegasan Yuni itu
disampaikan dalam sambutan pada upacara Milad Muhammadiyah ke-107, Jum’at
(18/11) di Alun-alun Sasono Langen Putro Sragen. Upacara tersebut diikuti
ribuan pelajar SD, SMP dan SMA/SMK Muhammadiyah serta dihadiri Wakil Bupati Dedy Endriyatno, anggota Forum Pimpinan Daerah, Ketua DPRD, para pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Majlis, Pimpinan Cabang, Ortom, Amal Usaha Muhammadiyah dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan terimakasih kepada Muhammadiyah yang mau mendukung Pemerintah Kabupaten Sragen
dalam program Guyub Rukun Membangun Sukowati.
Sembari mengutip pesan
pendiri Muhammadiyah, Kyai Haji Ahmad Dahlan yang terpampang pada Baliho Besar
di Alun-alun “Aku Titipkan Muhammadiyah Kepadamu” Bupati mengharapkan agar Muhammadiyah
Sragen terus berkiprah untuk kemajuan Bumi Sukowati (Julukan untuk Sragen)
. “Aku titip kepada keluarga besar Muhammadiyah untuk kemajuan kabupaten Sragen,” pesan Yuni.
. “Aku titip kepada keluarga besar Muhammadiyah untuk kemajuan kabupaten Sragen,” pesan Yuni.
Sementara itu Ketua
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen, Abdullah Afandi, selaku pembina
upacara, dalam pidato Milad menyatakan, Muhammadiyah telah berusia 104 tahun
dalam hitungan Miladiyah dan 107 tahun dalam bilangan Hijriyah.
Abdullah Afandi |
Dengan usia lebih dari satu
abad, kita bersyukur kepada Allah karena berkat karunia dan ridha-Nya,
Muhammadiyah mampu bertahan dan berkembang dengan istiqamah dalam
menyebarluaskan dan memajukan misi dakwah dan tajdid menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
yang dicita-citakan selama ini. Bersama dengan itu kita berdo’a disertai
ikhtiar terus-menerus agar Muhammadiyah senantiasa bersinar memancarkan cahaya
pencerahan dan memberikan kemanfaatan terbaik untuk kemajuan umat, bangsa, dan
kemanusiaan universal dalam bingkai rahmatan
lil-‘alamin.
Pada milad ke 107 ini,
Muhammadiyah mengambil tema “Membangun Karakter Indonesia Berkemajuan.”
Membangun karakter ialah membentuk kepribadian yang khas berbasis nilai-nilai
Islam al-akhlaq al-karimah untuk
melahirkan sosok insan muslim Indonesia yang berbuat kebajikan-kebajikan serba
utama dalam kehidupan di lingkup individu, keluarga, masyarakat, bangsa, dan
kemanusiaan global. Hal itu senafas dengan misi risalah Nabi Muhammad SAW sebagaimana
dalam salah satu hadisnya, “innama
bu’itstu li-utammima makarima al-akhlaq”, bahwa “aku diutus untuk
menyempurnakan perangai manusia”.
Dalam pandangan Muhammadiyah,
bangsa Indonesia yang mayoritas muslim harus dibangun di atas pribadi-pribadi
yang berkarakter mulia seperti kuat dalam memegang prinsip kebenaran, berbuat
berbagai macam kebaikan, dan menepati batas-batas kepantasan dalam kehidupannya
berinteraksi dengan sesama dan lingkungannya.
Mereka adalah
pribadi-pribadi yang beraqidah, beribadah, berakhlaq, dan bermua’amalah dengan benar dan baik serta memancarkan
keutamaan-keutamaan dalam hidupnya yang membawa kemaslahatan pada kehidupan
semesta. Mereka menjauhkan diri dari dosa, salah, dan keburukan serta tidak
berbuat kerusakan di muka bumi dalam bentuk apapun seperti kekerasan, korupsi, kejahatan,
merusak alam, dan hal-hal yang dilarang ajaran Islam serta menimbulkan mafsadat di persada alam raya.
Umat dan bangsa yang
memiliki karakter berkemajuan, selain berperilaku emas juga cerdas, berilmu,
terampil, kreatif, inovatif, mandiri, berdaya saing, dan sifat-sifat maju
lainnya sehingga menjadi insan berkeunggulan. Mereka tumbuh-mekar menjadi insan
yang bermasyarakat, berbangsa, dan berpergaulan global dengan karakter kuat dan
maju, sekaligus memberi sibghah atau
celupan yang positif selaku khalifah
fil-ardl dalam menyebarkan risalah Islam yang berwawasan rahmatan lil-‘alamin. Karakter insan
berkemajuan sangat diperlukan bagi Indonesia saat ini dan ke depan menuju
Indonesa berkemajuan.
Pada saat ini dunia berada
di era perkembangan yang semakin dinamis dengan globalisasi yang membawa dampak
positif dalam mendorong kemajuan peradaban, juga membawa dampak negatif yang
melahirkan berbagai macam keburukan.
Hal negatif sebagai imbas
dari globalisasi yang perlu kita cermati seperti budaya permisif yang
berorientasi serba boleh, hedonisme yang memuja kesenangan inderawi dan
bermegah-megahan, dekadensi moral, serta merebaknya kriminalitas yang semakin
canggih sebagai ancaman serius yang menggerus karakter masyararakat dan bangsa.
Karena itu diperlukan filter
dan sekaligus benteng untuk menyaring dan melindungi masyarakat dari virus
negatif itu sehingga tumbuh dan berkembang dalam atmosfer karakter
berkeunggulan yang berkeadaban.
Suparto
Comments
Post a Comment