Orang-orang
melarat
Yang
hidupnya kesrakat
Tak
punya martabat
Tersingkir
di tengah masyarakat
Jadi obyek
oknum bejat
Nasib
mereka jadi incaran perhatian
Diperebutkan
politisi karbitan
Dengan
sogokan dan janji murahan
Demi
meraih kursi mapan
Ketika
cita-cita sudah ditangannya
Sumpah
janji diucapkannya
Sebutan terhormat disandangnya
Fasilitas
melimpah didapatkannya
Tipu
muslihat mulai dijalankan
Membungkus
segala kebusukan
Untuk
menutup hutang milyaran
Setoran
partai dan kader bayaran
Patgulipat dengan oknum birokrat
Cari
sepakat lewat aneka rapat
Dengan
dalih angkat kaum melarat
Sejatinya
hanya sekongkol jahat
Disusunlah
anggaran pembangunan
Angka-angka
siluman diselipkan
Untuk
amankan kebijakan
Menjadi
dana bancakan
Saat birokrat
kelabakan
Bagaimana
bikin laporan
Biar
luput dari jeratan
Semua
berkelit berlepas tangan
Oh,
politisi dan orang-orang keparat!
Tak
pantas kau sandang sebutan terhormat
Janji manis
angkat martabat rakyat
Nyatanya
rakyat hanya kau peralat
Hingga
hidupnya makin kesrakat sampai sekarat.
Suparto
Rakyat dikadali lagi dan lagi. 😭
ReplyDeleteDikadali sampe mati...
Deletesuka pak
ReplyDeletemereka memang keparat
iya. Bayangkan, anggaran belum disahkan aja udah minta jatah...
DeleteHehehe..
Keren pak.. Benar2 mencerminkan keadaan negri kita sekarang ini...
ReplyDeleteBetul. Dari pusat hingga daerah sudah parah
DeleteSindirannya pas banget pak parto...
ReplyDeleteBuat renungan kita semua
DeleteSuka rima puisinya, an an at at...^_^
ReplyDeleteHehehe.. bisanya baru begitu
DeleteWah, keren Pak puisinya. Butuh waktu khusus gak nih untuk bisa menciptakan puisi? Soalnya saya gitu...hehe
ReplyDeleteIya nih mbak. Untuk bikin puisi segitu, saya riset juga lho. Soalnya nyinggung politik.
ReplyDeleteXixixi... Politik di Indonesia...
ReplyDeleteUdah merata...
Delete