Siang
hari yang membakar
Di pusara
tua sebuah desa
Diantara
beberapa nisan kusam
Terpahat
nama leluhurku
Batu nisan itu menjadi penanda
Jasad Kekekku, Tirtodikromo berada
Mengungkap jejak Kakek yang perkasa
Kisah panjang
semasa hidupnya
Penuh
liku dan semangat baja
Dilewati
kala penjajah Belanda
Mencengkeram
kuat bumi Nusantara
Meski
raga dan tenaga
Bekerja
di kantor Belanda
Namun
ia tak sudi menjadi anteknya
Sikap hidupnya
tetap kukuh dan setia
Menyatu
dengan perjuangan bangsanya
Bekerja
keras menjadi pilihan
Bertahan
hidup dibawah tekanan
Berbagai siasat dijalankan
Lepaskan
diri sebagai rakyat jajahan
Kakek
yang perkasa
Berbekal
tekad dan berjuta asa
Berpuluh
kilometer ke tempat kerja
Berjalan
kaki ditempuhnya
Semua
tugas mesti dijalankan
Segala
halangan disingkirkan
Keluh
kesah tak dirasakan
Rasa
kecewa tak dipikirkan
Sampai
akhir masa tugasnya
Tak
ada catatan cela baginya
Jasanya
dihargai sang penguasa
Dengan
pensiun ganda
Di
usia senja hidupnya
Saat
penjajah enyah dari bumi Nusantara
Sosok
Kakek masih punya karisma
Dalam
strata sosial dimasanya
***
Kakek,
maafkan aku
Cucumu
dulu ketika kecil pernah bikin onar
Bermain
api di ujung kayu bakar
Menyentuh
seikat serat rosella
Yang
tergantung di pojok kandang kerbau
Tetiba
timbul api berkobar
Hampir
menghanguskan seluruh rumah
Aku takut
dan lari bersembunyi di semak kebun
Para
tetangga berlarian padamkan api
Sambil menunjuk Kakek jadi biang berkobarnya api
Meski
Kakek berteriak membela diri
Tapi
semua orang tak peduli
Peristiwa
itu tersimpan rapi
Sekian
tahun menjadi misteri
Sampai
Kakek dipanggil Tuhan
Di
usia lebih dari seratus lima tahun
Ya Allah
Ampuni
dosa dan kesalahan Kakekku
Berilah
tempat nyaman di surga-Mu
Ampuni
dosa dan kesalahanku
Suparto
#Ziarah2016
#Mengenang
Kakek
#OneDayOnePost
Salut dengan perjuangan kakeknya, Pak.
ReplyDeleteItulah sekelumit kisah kakekku.
DeleteKakek luar biasa...
ReplyDeleteSemoga aku bisa mewarisi semangat hidupnya.
DeleteDi jadiin cerpennn pasti makin ciamik, Pak. Latar belakang penjajah Belanda dan anak2 tempoe dulu. Wuih....
ReplyDeleteide bagus Mbak Raida. coba nanti saya bikin settingnya...
DeleteMak raida emang selalu punya ide brilian...itu beneran pak, peristiwa kebakarannya?
ReplyDeleteBetul mbak. Tapi belum sampe api membesar, sudah bisa dijinakkan oleh para tetangga. Puluhan tahun kemudian, bahkan ketika Kakek sdh meninggal dan orangtuaku juga sdh tiada, aku tak pernah bercerita bahwa akulah biang keladinya. Bukan Kakek!
Delete