Juli Wantoro, In Action |
Satu
hal yang kuamati dari seorang Juli sebagai pembicara adalah ucapannya yang nyleneh dan penampilannya terkesan “eksentrik”. Ia ingin tampil beda dari
kebiasaan para pembicara pada umumnya. Bicaranya tidak menggambarkan semangat
yang menggebu, tapi ada diksi menarik dikaitkan dengan peristiwa aktual yang
lagi ngetrend. Dia juga bicara
blak-blakan soal masalah-masalah krusial di tengah kancah kenegaraan.
Penampilan
dan gaya bicara yang sengaja dibayangkan seperti Karni Ilyas dalam acara ILC di
TVOne dengan menunjuk-nunjuk nama seseorang yang dikenalnya di ruangan tersebut,
juga mampu menarik perhatian peserta diskusi.
Soal
materi yang ditulis dalam tayangan power
point juga tak kalah uniknya. Bukan sekedar ilustrasi yang menggelitik, seperti
kalimat “Ojo dipikir”, tapi justru keberaniannya mengangkat tema yang seolah-olah
bertolak belakang dari substansi kajian utama.
Ketika
hal-hal seperti itu kutanyakan kepadanya (saat dalam perjalanan pulang), Juli
memberikan penjelasan menarik yang bisa dijadikan pelajaran berharga.
Pertama, apa yang dilakukannya itu
adalah upaya untuk menaik perhatian orang. Hal-hal yang unik, berbeda dan tidak
seperti biasanya pasti menarik.
Kedua, menciptakan hubungan batin
yang sama. Sampaikan fakta-fakta persoalan yang menjadi perhatian dan
keprihatinan bersama. Kalau sudah tercipta kondisi yang demikian akan mudah
memasukkan materi.
Ketiga, sampaikan dua tiga point
penting saja, tapi dikupas secara mendalam dan komprehensip. Tidak usah terlalu banyak mengungkap materi. Karena kemampuan
seseorang menangkap pembicaraan itu terbatas. Yang diingat pasti hanya satu dua
hal penting saja.
"Nah, itu yang kita sampaikan dan tekankan," katanya.
"Nah, itu yang kita sampaikan dan tekankan," katanya.
***
Wah,
betul juga ya. Hal ini juga berlaku untuk dunia kepenulisan. Kalau begitu, belajar
ah…
Wah, seistimewa apakah diriku Pak? Hehe..
ReplyDeleteKeren, ilmunya emang bisa diterapkan di dunia kepenulisan....
masih sulit merangkai kata-kata tuh...
DeleteBapak terlalu merendah ah..justru bapak yang pandai merangkai kata. Tulisan bapak bagus. Saya suka.
ReplyDeleteMakasih yo Na. Pokoke aku masih perlu banyak belajar terus.
Delete